Scroll untuk membaca artikel
Eliza Gusmeri
Selasa, 12 Juli 2022 | 17:22 WIB
Usai Digeruduk Massa, Presiden dan Perdana Menteri Sri Lanka Menghilang, Partai Oposisi Siap Ambil Pemerintahan
Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa sebelum dilantik pada Senin (18/11/2019) waktu setempat. (Foto: AFP)

Lutz Roehmeyer dari Capitulum Asset Management, yang memegang obligasi dolar Sri Lanka, mengatakan kesepakatan IMF bisa terjadi tahun ini atau berikutnya, tetapi untuk pemegang obligasi, restrukturisasi kemungkinan hanya pada 2024 atau 2025, bukan tahun depan.

"Ini benar-benar kekacauan," kata Roehmeyer. "Harapannya adalah transisi kekuasaan akan lebih kacau dan akan memakan waktu lebih lama untuk mencapai kesepakatan."

Load More