
SuaraBatam.id - Hewan ternak berupa sapi ataupun kambing dilarang keluar dari Batam. Pasalnya,
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Batam, Mardanis mengatakan Kota Batam ditetapkan sebagai daerah wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Diketahui, 15 ekor sapi di Batam terkonfirmasi terkena PMK.
Ia menjelaskan sampel yang diberikan ke Balai Veteriner Bukittinggi (Sumatera Barat) berjumlah 15 sampel.
Dari dari 15 sampel yang dikirimkan tersebut, secara keseluruhan terkonfirmasi terkena PMK.
“Sampel yang diambil dari 7 kandang, per kandang diambil 2 atau 3 sampel, jadi total 15 sampel,” ujar Mardanis saat dihubungi Batamnews, Jumat (8/7/2022), melansir Batamnews--jaringan suara.com.
Oleh karena itu, ada Standar Operasional Prosedur (SOP) yang diterapkan semakin ketat. Yaitu diantaranya melakukan disenfektan di setiap kandang. “Harus disinfektan setiap hari,” katanya.
Walaupun hewan ternak berupa sapi dan kambing tidak diperbolehkan keluar, namun untuk hewan ternak akan dimasukkan ke Batam tetap diperbolehkan.
“Hanya boleh dari daerah hijau, siapapun yang melanggar akan menghadap satgas Kota Batam, satgas Provinsi Kepri dan BNPB,” kata Dia.
Sebelumnya diberitakan sebanyak 15 ekor sapi di Batam terkonfirmasi PMK. Sapi-sapi tersebut merupakan sapi yang didatangkan dari Lampung Tengah.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Kesehatan (DKP2KH) Pemprov Kepri Rika Azmi sebelumnya mengatakan bahwa pihaknya telah mengajukan bantuan vitamin dari Pemerintah Pusat.
Baca juga: 15 Ekor Sapi Positif PMK, Batam Masuk Zona Merah
“Kami sudah ajukan 29.000 dosis ke pusat. Mudah-mudahan bisa direalisasikan oleh pusat segera pada penyaluran tahap dua,” katanya.
Sebelumnya, Dinas Ketahanan Pangan Kota Batam mencatat sebanyak 202 ekor sapi di Batam suspek PMK. Hal ini terungkap dari sampel darah yang dikirimkan ke Balai Veteriner Bukittinggi beberapa waktu lalu.
Sapi-sapi tersebut merupakan sapi yang didatangkan dari Lampung Tengah. Hal ini sangat mengagetkan para pedagang ternak karena saat itu daerah tersebut ditetapkan zona hijau PMK.
Berita Terkait
-
Ojol hingga Penjual Pulsa Tak Kena Pajak E-commerce dalam Aturan Baru PMK
-
Sosok Aisar Baru, Sultan Singapore Keeganteng
-
Sekolah Bukan Satu-satunya! Siapa Saja yang Bertanggung Jawab Atas Pendidikan Karakter?
-
5 Aksi Keji Roslina ke ART di Batam, Termasuk Panggil Pakai Nama Binatang
-
Cerita Intan ART Batam yang Dipaksa Makan Kotoran oleh Majikan, Selamat Usai Nekat Lakukan Ini
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Suzuki Dibawah Rp 100 Juta: Irit, Murah, Interior Berkelas
- 6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Juli 2025
- 5 Serum Viva untuk Flek Hitam Usia 40 Tahun Keatas, Hempaskan Penuaan Dini
- Klub Presiden Prabowo Subianto Garudayaksa FC Mau Rekrut Thom Haye?
- 10 Rekomendasi Mobil Bekas Keluarga untuk 8 Penumpang: Murah, Nyaman, Irit
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan RAM 12 GB, Multitasking Lancar Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Blak-blakan! Jokowi Ungkap Tujuan Perubahan Lambang PSI dari Mawar ke Gajah
-
Catut RANS Entertainment, Penipuan Bisnis Kecantikan di Pekanbaru Rugikan Rp6,8 Miliar
-
Baru Dilantik Kurang dari Dua Bulan, Bos Pajak Sudah Pecat 7 Pegawai
-
Sah! Pemerintah Mulai Pungut Pajak dari Pedagang E-commerce
Terkini
-
Saham BBRI Makin Diminati Investor Global
-
BRI Dianugerahi Global Private Banker atas Layanan Wealth Management Terbaik
-
Modal KUR BRI, Omzet Supplier Ikan Ini Melejit Berkat MBG
-
Klasterkuhidupku BRI, Solusi UMKM Batu Bertahan Saat Pandemi
-
BRI dan AgenBRILink Perluas Layanan untuk Inklusi Keuangan Nasional