Scroll untuk membaca artikel
Eliza Gusmeri
Rabu, 06 Juli 2022 | 14:08 WIB
Ilustrasi Peretasan. [Pete Linforth/Pixabay]

SuaraBatam.id - Seorang pengguna "ChinaDan" di forum peretas Breach Forums membagikan informasi di Telegram bahwa seorang peretas mengklaim telah menjual data pribadi 1 miliar warga negara Cina yang bocor dari database kepolisian Shanghai.

Jika hal itu terjadi, kebocoran data akan menjadi salah satu yang terbesar dalam sejarah, kata para pakar teknologi yang dikutip Reuters.

"Pada tahun 2022, database Shanghai National Police (SHGA) bocor. Database ini berisi banyak TB data dan informasi tentang Miliaran warga China," tulis postingan tersebut, melansir wartaekonomi---jaringan suara.com.

"Basis data berisi informasi tentang 1 Miliar penduduk nasional Tiongkok dan beberapa miliar catatan kasus, termasuk: nama, alamat, tempat lahir, nomor ID nasional, nomor ponsel, semua detail kejahatan/kasus."

Baca Juga: Amerika Seret China dalam Perang Ukraina, Tuduh Dukung Militer Rusia

Postingan tersebut telah memicu diskusi luas di platform media sosial yang dikontrol ketat China, dan sensor telah memblokir tagar #dataleak dari Weibo pada Minggu sore, kata agensi tersebut.

Pelanggaran data juga dirujuk oleh aktivis hak asasi Fu Xianyi di Twitter, yang mengatakan kebocoran itu berasal dari "basis data keamanan publik Shanghai," yang berarti polisi.

Pendiri bisnis Cryptocurrency Zhao Changpeng juga merujuk pada kebocoran data yang melibatkan satu miliar detail pribadi orang di negara Asia yang dijual di web gelap.

Seorang ahli keamanan online yang hanya memberikan nama keluarga Chang mengatakan dia yakin laporan itu asli, karena dia telah mengetahui kerentanan database sebelum laporan itu muncul.

"Informasi yang keluar sekarang adalah benar," kata Chang.

Baca Juga: Makan Siang Praktis dengan Tangsuyuk Sedap Nikmat

"Ada kemungkinan besar bahwa itu bocor tahun lalu tetapi baru sekarang dijual," katanya kepada RFA.

"Pihak berwenang Shanghai sedang menyelidiki Gong Daoan, seorang kepala polisi yang dipecat tahun lalu, jadi mungkin itu terkait."

"Kemungkinan besar itu bocor dari Alibaba Cloud."

Load More