
SuaraBatam.id - Pernyataan mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad belum lama ini bahwa Kepulauan Riau (Kepri) seharusnya diklaim jadi bagian dari negara Malaysia, menjadi kontroversi.
Sejumlah tokoh dan budayawan Melayu di Kepulauan Riau akhirnya angkat bicara dan menjelaskan melalui sejarah Kepulauan Riau.
Sastrawan dan budayawan Melayu, Rida K Liamsi menegaskan, Mahathir Mohamad tidak memiliki dasar mengklaim Kepulauan Riau.
Bahkan menurut tokoh Kepulauan Riau ini, Indonesialah yang bisa mengklaim Johor dan Singapura, Pahang serta Terengganu, sebagai bahagian dari Indonesia.
Baca Juga: Kejati Riau Periksa Mantan Rektor UIN Suska Terkait Dugaan Korupsi BLU Ratusan Miliar Rupiah
Namun demikian, dikatakan Rida K Liamsi yang dianugerahi Datok Seri Lela Budaya ini, menyampaikan setelah berdirinya Malaysia sebagai negeri yang merdeka, dengan wilayah persekutuan yang ada sekarang ini, secara politik klaim berdasarkan jejak kesejarahan yang lalu itu sudah selesai dan tidak relevan lagi.
"Jauh dari kontroversi ini, dalam hal hubungan budaya rumpun bangsa melayu ini akan tetap hidup dan tetap merasa serumpun dan sebangsa, meskipun dengan raja yang berbeda," kata Rida, Rabu (22/6/2022).
Dalam tulisanya, Rida menjelaskan, ketika Sultan Mahmud Syah Melaka wafat tahun 1528 di Pekan Tua, Kampar (Indonesia sekarang ), dia digantikan anaknya Alaudin Riayat Syah sebagaI Sultan Melaka.
Karena terus menerus dalam ancaman Portugis dan Konflik politik sesama penerus Melaka, di Pekan Tua, Alaudin pergi ke Pahang dan ingin menjadi Sultan di sana, karena Pahang meski jadi kerajaan sendiri, tapi tunduk ke Melaka.
Tetapi dia telah ditolak oleh penerus Melaka lainnya yang berkuasa di Pahang (dinasti Muhammad Syah), lalu Alaudin pergi ke Johor.
Baca Juga: Selundupkan 29 Kg Sabu dan Ekstasi dari Malaysia, Dua Warga Tanjung Balai Ditangkap
Dan dia diterima di negeri yang tidak beraja ini, dan kemudian mendirikan kerajaan di sana. Sejak 1529 itu sampai tahun 1721, kerajaan itu disebut kerajaan Johor ( Pahang, Terengganu dan Riau ).
Pertanyaannya, lanjut Rida, mengapa kerajaan ini tidak disebut kerajaan Melaka. Bukankah para pendiri dan penerusnya adalah keturunan Sultan Melaka Mahmud Syah, setidaknya sampai tahun 1699 penyebabnya antara lain, karena sejak eksis di tanah Johor di ujung selatan semenanjung Melaka itu, tidak sekalipun kerajaan ini pindah pusat pemerintahannya kembali dan berpusat di Melaka.
Bahkan tahun 1641, ketika Johor yang dibantu Belanda berhasil menyingkirkan Portugis dari Melaka, Johor malah menyerahkan Melaka pada Belanda kala itu.
Rida menyampaikan kenyataan demikian juga terjadi dengan kerajaan Kesultanan Riau ( Johor, Pahang, dan Lingga ) yang eksis sejak tahun 1722 di Hulu sungai Riau (sungai Carang sekarang) di pulau Bintan, Kepulauan Riau.
Sampai kesultanan ini runtuh ditelan Belanda tahun 1912, tidak sekalipun pindah ke Johor atau semenanjung tanah Melayu. Bahkan ibukota pemerintahannya tahun 1787, pernah pindah ke Daik ( Lingga ), dan tahun 1900, pindah ke Penyengat.
Jadi mengapa kesultanan ini disebut kesultanan Johor, Pahang dan Riau. Karena memang Sultan Sulaiman Badrul Alam Syah (Dipertuan Besar), kesultanan Riau yang pertama, adalah putera Tun Abdul Jalil, Sultan Johor yang disingkirkan Raja Kecik (keturunan darah Melaka) tapi Sultan Sulaiman sama seperti Alaudin Riayat Syah (Melaka) tidak sekalipun berniat memindah pusat pemerintahannya ke Johor.
Berita Terkait
-
Malaysia Masters 2025: Apri/Febi Satu-satunya Wakil Indonesia di Semifinal
-
Sehebat Apa Rodrigo Holgado? Pemain Keturunan Incaran Malaysia
-
Pemain Keturunan Prancis Resmi Dipanggil Vietnam, Potensi Debut Lawan Malaysia
-
Gaji Dosen di Indonesia vs Malaysia vs Singapura, Negeri Ini Paling Miris!
-
Jadwal 4 Wakil Indonesia di Perempat Final Malaysia Masters 2025
Tag
Terpopuler
- Cerita Pemain Keturunan Indonesia Tristan Gooijer Tiba di Bali: Saya Gak Ngapa-ngapain
- Review dan Harga Skincare GEUT Milik Dokter Tompi: Sunscreen, Moisturizer, dan Serum
- 5 Motor Matic Bekas Murah: Tampang ala Vespa, Harga Mulai Rp3 Jutaan
- Bareskrim Nyatakan Ijazah S1 UGM Jokowi Asli, Bernomor 1120 dengan NIM 1681/KT
- Harley-Davidson Siapkan Motor yang Lebih Murah dari Nmax
Pilihan
-
Shayne Pattynama Tulis Prediksi Skor Timnas Lawan China di Sandal
-
7 Rekomendasi HP Kamera 108 MP Terbaik 2025: Layar AMOLED, Harga Rp2 Jutaan
-
Manchester United Hancur Lebur: Gagal Total, Kehabisan Uang, Pemain Buangan Bersinar
-
Srikandi di Bali Melesat Menuju Generasi Next Level Dengan IM3 Platinum
-
30 Juta Euro yang Bikin MU Nyesel! Scott McTominay Kini Legenda Napoli
Terkini
-
9 WNA Dideportasi Imigrasi Batam gegara Salahgunakan Izin Tinggal
-
5 Alasan Mengapa Mobil Rental adalah Pilihan Cerdas untuk Liburan Anda
-
Inilah 5 Kebiasaan yang Membuat Tagihan Listrik Bisa Bengkak!
-
Mantri Perempuan BRI Ini Refleksikan Semangat Kartini: Tanpa Lelah Berdayakan Pengusaha Mikro
-
Rayakan Hari Kartini, BRI Perkuat Komitmen pada Kesetaraan Gender, Berdayakan Kaum Perempuan