SuaraBatam.id - Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad mengaku bahwa kegiatan Pemerintah Provinsi Kepri di Batam tidak pernah dihadiri oleh para perangkat Lurah hingga Camat.
Hal tersebut diungkapkan saat membagikan insentif bagi perangkat RT/RW dan Posyandu yang dilaksanakan di Golden View Hotel, Selasa (21/6/2022) sore.
"Sudah setahun lebih saya menjabat sebagai Gubernur. Namun setiap kegiatan Pemprov Kepri di Batam, selalu tanpa kehadiran perangkat Camat hingga Lurah," terangnya dihadapan perangkat RT/RW yang hadir dalam kegiatan tersebut.
Pada kesempatan itu, Ansar juga sempat membandingkan dengan antusias yang ditunjukkan oleh perangkat Camat hingga Lurah di beberapa Kabupaten/Kota lain di Kepri.
Terutama dalam kegiatan yang berhubungan dengan pemberian bantuan yang langsung dirasakan kepada masyarakat.
"Kegiatan Pemprov di Batam mayoritas adalah kegiatan sosial yang dampaknya langsung dirasakan masyarakat. Tidak lain karena sebenarnya ini juga merupakan program dari Pemerintah Pusat," terangnya.
Ansar juga sempat menyinggung mengenai persaingan politik menjelang 2024 yang diduga menjadi salah satu penyebabnya.
"Apapun itu, kita perlu silaturahmi seperti ini. Saya kira pilkada masih lama. Bersaing sehat saja. yang penting kita kerja dulu baik-baik. Komunikasi dengan rakyat dengan hati. Bukan tekanan," tegasnya.
Pernyataan tersebut dilontarkannya setelah terjadi polemik atas pembagian insentif yang dilakukan Pemprov Kepri kepada perangkat RT/RW di Batam.
Mengenai bantuan yang disalurkan, setiap RT/RW akan mendapat bantuan senilai Rp1,2 juta per orang.
Sedangkan posyandu akan mendapatkan bantuan senilai Rp5 juta, yang akan dibagikan setiap tahunnya.
Bahkan beberapa oknum Lurah hingga Kader Posyandu menyuarakan agar kegiatan penyaluran bantuan tersebut tidak dihadiri.
"Menyampaikan untuk besok jangan ada yang ambil karena maaf sebagai warga negara yang baik atau masyarakat Kota Batam dimana pemimpin kita atau bapak kandung kita. Wali kota sementara dalam hal ini wali kota tidaklah dilibatkan, maka sungguh lah baiknya kita ikuti pemimpin kota kenapa agar pemimpin kota dihargai walaupun yang mengundang gubernur ataupun atasan wali kota," tulisnya salah satu oknum Posyandu di salah satu grup WhatsApp yang kini telah tersebar.
Kontributor : Partahi Fernando W. Sirait
Berita Terkait
-
Ekonomi Melonjak, BP Batam Siapkan Strategi Kurangi Pengangguran
-
Pramono Anung Peringatkan Keras Lurah dan Camat: Tak Ada Toleransi untuk Pungli!
-
Ulah Camat di Karawang Diduga Tipu Warga Rp1,2 Miliar Modus Jual Rumah, Bupati Aep Syaepuloh Murka
-
KKP Amankan Kapal Ikan Asing Ilegal di Perairan Natuna
-
NeutraDC Nxera Batam Jadi Pusat Hyperscale Data Center Berbasis AI dari TelkomGroup
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Pemain Keturunan Jerman Ogah Kembali ke Indonesia, Bongkar 2 Faktor
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
Angkat Kearifan Lokal, Menu MBG di Kepri Pakai Makanan Tradisional
-
Operasi Zebra 2025 di Kepri Optimalkan ETLE, Berikut Deretan Lokasinya
-
Update Harga Emas Antam Hari Ini, Turun Menjadi Rp2,322 Juta per Gram
-
Pencuri yang Beraksi di 50 Lokasi Dibekuk
-
Adu Kuat Dua Nama Menuju Kursi Ketua DPC NasDem Batam