
SuaraBatam.id - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir ikut merespon pernyataan kontroversi mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad.
Mahathir Mohamad mendesak Negeri Jiran mengklaim Singapura dan Kepulauan Riau, Indonesia, sebagai bagian dari wilayahnya.
Haedar berharap para tokoh di Malaysia dan Indonesia meninggalkan konflik yang pernah ada di masa lampau dengan menghadirkan pernyataan yang menyatukan.
Hal itu disampaikan Haedar Nashir di Kantor PP Muhammadiyah, Yogyakarta, Selasa.
"Semua tokoh di Malaysia dan Indonesia mestinya berusaha untuk meninggalkan potensi-potensi konflik di masa lampau untuk kita melangkah ke hal baru, ke masa baru, dan ke masa depan yang mewariskan kebersamaan ASEAN," ujar Haedar.
Sebagai bangsa serumpun, menurut dia, seyogianya para tokoh kedua negara mampu menghadirkan pemikiran dan pernyataan yang saling menyatukan, bukan justru memicu perselisihan.
Indonesia dan Malaysia, menurut dia, bisa maju bersama dengan membangun kerja sama yang konstruktif di ASEAN.
"Sebaiknya bangsa serumpun kita Indonesia, Malaysia bahkan dengan negara ASEAN, lebih memproduksi pemikiran-pemikiran, pernyataan-pernyataan, dan juga bahkan langkah-langkah yang semakin mengeratkan bangsa serumpun," kata dia.
Haedar berharap retaknya hubungan Malaysia dan Indonesia cukup menjadi pengalaman di masa lalu.
Baca Juga: Disambangi Duta Besar Inggris, Ketum Muhammadiyah Haedar Nashir Sampaikan Tiga Hal
"Cukuplah bagi generasi Indonesia maupun Malaysia pengalaman di masa lalu yang meninggalkan bekas yang tidak sederhana dalam relasi Indonesia-Malaysia," ujar Haedar Nashir.
Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad sebelumnya menyampaikan pernyataan kontroversial pada Minggu (19/6) dalam acara di Negara Bagian Selangor bernama Kongres Survival Melayu.
Dalam pidatonya, Mahathir mengatakan bahwa Malaysia menganggap kemenangan atas sengketa pulau Sipadan dan Ligitan di lepas Kalimantan melawan Indonesia di Mahkamah Internasional (ICJ) adalah sesuatu yang berharga.
Namun tak cukup di situ, Mahathir kemudian mendesak Malaysia juga mengklaim Singapura dan Kepulauan Riau, Indonesia sebagai bagian dari wilayah mereka.
"Kita harusnya tak hanya meminta Pedra Branca dikembalikan, atau Pulau Batu Puteh, kita juga harus meminta Singapura pun Kepulauan Riau, mengingat mereka adalah bagian dari Tanah Melayu (Malaysia)," ucap Mahathir Mohamad. [antara[
Berita Terkait
-
Cek Fakta: Heboh Dua Pulau di Anambas Kepulauan Riau Dijual Via Situs Asing
-
Ketua PP Muhammadiyah Sepakat dengan Prabowo: Indonesia Akui Israel Jika Palestina Merdeka
-
Merawat Bumi, Merawat Iman: Dialog Lintas Iman tentang Lingkungan
-
Penyelundupan 2 Ton Sabu Berhasil Digagalkan, 6 Tersangka Sindikat Narkoba Ditangkap
-
Apa Hukum Kurban Idul Adha? Ini Penjelasan Ulama Muhammadiyah
Terpopuler
- 6 Mobil Sedan Bekas Merek Jepang Mulai Rp40 Jutaan: Irit, Tangguh Dipakai Harian
- 3 Rekomendasi HP Xiaomi RAM 12 GB: Harga Rp3 Jutaan dengan Memori 512 GB
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Matic Murah untuk Wanita, Tahun Muda Harga Mulai dari Rp 65 Jutaan
- 7 Motor Matic Retro Mirip Vespa Terbaik 2025: Gaya Klasik, Harga Bersahabat!
- 7 Mobil Sedan Murah Stabil Ngebut di Tol 200 Km/Jam, Harga dari Rp 11 Juta
Pilihan
-
Eks Pelatih Asnawi Mangkualam: Pemain Belanda Banyak Bantah, Gak Punya Mental Juara
-
7 Rekomendasi Jam Tangan Lari Termurah Terbaik, Dilengkapi GPS dan Pantau Jantung
-
Donald Trump Klaim Israel Unggul Perang Lawan Iran, Remehkan Sikap Uni Eropa
-
Rekomendasi 5 HP Murah RAM 8 GB Harga Rp1 Jutaan: Fitur Canggih, Kamera 50 MP!
-
Respons Pemain Juventus usai Dipaksa Dengarkan 'Khotbah' Donald Trump Soal Iran-Israel
Terkini
-
Bocah di Batam Dianiaya Ayah Tiri, Ditemukan Terlantar di Rumah Sakit
-
ASN Tewas Usai Kencan 'Panas' dengan Wanita Muda di Hotel Karimun
-
9 WNA Dideportasi Imigrasi Batam gegara Salahgunakan Izin Tinggal
-
5 Alasan Mengapa Mobil Rental adalah Pilihan Cerdas untuk Liburan Anda
-
Inilah 5 Kebiasaan yang Membuat Tagihan Listrik Bisa Bengkak!