SuaraBatam.id - Buntut penolakan ustad Abdul Somad masuk ke Singapura, diduga sejumlah pengikutnya menyerang akun media sosial beberapa pejabat politik dan instansi pemerintah setempat.
Demikian dikatakan juru bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Singapura, Rabu (18 Mei), dikutip dari berita.mediacorp.sg.
Juru bicara negara singa itu menjelaskan sejumlah serangan siber ke akun media sosial Pemerintah Singapura, di antaranya akun media sosial yang terpengaruh adalah akun Instagram Presiden Halimah Yacob, Perdana Menteri Lee Hsien Loong, Menteri Senior Teo Chee Hean dan Menteri Luar Negeri Vivian Balakrishnan.
Selain itu, akun Instagram Immigration and Checkpoints Authority (ICA) dan Singapore Tourism Board (STB) juga dibanjiri pengikut khatib.
"Situs web kedua perusahaan manajemen acara juga terganggu. Situs web telah berhasil dipulihkan dan SingCERT akan menghubungi perusahaan untuk memberikan bantuan," kata juru bicara itu.
“Organisasi disarankan untuk mengambil langkah aktif untuk memperkuat posisi keamanan siber mereka, meningkatkan kewaspadaan dan meningkatkan pertahanan online mereka untuk melindungi organisasi mereka masing-masing dari potensi serangan siber seperti menciptakan kekacauan di situs web dan penolakan layanan terdistribusi (distributed denial of service atau DDoS). )." tambah juru bicara.
Organisasi lokal yang terkena serangan cyber atau memiliki bukti aktivitas mencurigakan di jaringan mereka harus mengajukan keluhan ke SingCERT, menurut MCI, menambahkan bahwa keluhan juga dapat dilakukan secara online.
Untuk diketahui, nam orang yang melakukan perjalanan ke Singapura bersama Ustaz Somad juga tidak ditolak masuk ke negara itu, menurut Kementerian Dalam Negeri (MHA) pada Selasa malam (17 Mei).
Singapura menganggap Abdul Somad dengan ajarannya yang “ekstremis dan mengasingkan” yang “tidak dapat diterima di masyarakat multi-ras dan multi-agama Singapura,” menurut MHA dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga: Ditolak Masuk Singapura, UAS Sindir Perbedaan Sikap Gubernur Riau: Before-After Pilkada
"Meskipun Somad mencoba memasuki Singapura untuk kunjungan sosial, Pemerintah menganggap serius siapa pun yang mendukung terorisme dan/atau mendukung ajaran ekstremis dan memecah belah," kata MHA.
Berita Terkait
-
Diperkuat 3 Pemain Klub Portugal, Skuad Muda Singapura Punya Ambisi Besar di SEA Games 2025
-
Kerugian Timnas Indonesia U-22 Pasca Mundurnya Kamboja dari Sepak Bola SEA Games 2025
-
Pertandingan Timnas Indonesia Vs Singapura di SEA Games 2025 Dibatalkan, Kenapa?
-
Pelatih Singapura Kirim Psywar ke Timnas Indonesia U-22 Jelang Bentrok di SEA Games 2025
-
Lini Belakang Keropos, Persib Bandung Gagal Raih Poin di Singapura dalam ACL 2
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Angkat Kearifan Lokal, Menu MBG di Kepri Pakai Makanan Tradisional
-
Operasi Zebra 2025 di Kepri Optimalkan ETLE, Berikut Deretan Lokasinya
-
Update Harga Emas Antam Hari Ini, Turun Menjadi Rp2,322 Juta per Gram
-
Pencuri yang Beraksi di 50 Lokasi Dibekuk
-
Adu Kuat Dua Nama Menuju Kursi Ketua DPC NasDem Batam