SuaraBatam.id - Wisata Camp Vietnam, yang berada di Desa Sijantung, Galang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau sedang diajukan BP Batam selaku Pengusul Utama sebagai Memori Kolektif Bangsa (MKB) Tahun 2022 sebagai MKB “Wajah Humanisme Indonesia”.
Wisata Camp Vietnam, menjadi bukti sejarah sisi kemanusian di Indonesia. Memori Kolektif Bangsa (MKB) adalah arsip dari sejarah perjalanan bangsa yang merupakan aset nasional yang menggambarkan identitas dan jati diri bangsa Indonesia.
Untuk itu, pada Rabu hingga Kamis (11-13 Mei 2022), Dewan Pakar Memori Kolektif Bangsa didampingi Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) dan sejumlah Kementerian, selaku pengusul pendamping, seperti Kementerian Sekretariat Negara dan Kementerian Luar Negeri, melakukan kunjungan ke Batam.
Melansir Batamnews, kunjungan dilakukan dalam rangka penilaian, verifikasi arsip dan peninjauan fisik Wisata Camp Vietnam, Sinam, Galang. Saat ini, BP Batam sebagai pengusul utama untuk penominasian Arsip Pengungsi Pulau Galang sebagai Memori Kolektif Bangsa.
Selain BP Batam, sejumlah Kementerian turut mendukung terwujudnya Wisata Camp Galang menjadi nominator Memori Kolektif Bangsa, diantaranya adalah Kementerian Sekretariat Negara, Kementerian Luar Negeri dan Tentara Nasional Indonesia, yang juga turut mengusulkan Register Arsip Camp Pengungsi Vietnam Sinam di Pulau Galang.
Dewan Pakar MKB dipimpin oleh Ketua, Dr. Muklis Paeni (Kepala Anri 1998-2003); didampingi oleh M. Taufik (plt Kepala Anri 2019-2021); Asep Kambali (Pakar Media); Ibu Multi Siswati (Direktur Layanan dan Pemanfaatan ANRI); dan Bening Tri H (Arsiparis) beserta tim Kementerian Luar Negeri yang dipimpin oleh Budi.
Lawatan mulanya dilakukan di Kantor BP Batam, Batam Center, pada Rabu (11/5/2022). Anggota Bidang Administrasi dan Keuangan, Wahjoe Triwidijo Koentjoro, menyambut kedatangan rombongan ANRI di Ruang Rapatnya, Gedung Bida Utama, Lantai 7.
“Melalui Biro Umum, kami telah meregistrasi Wisata Camp Vietnam sebagai Memori Karya Bangsa. Proses dari akhir tahun lalu (2021). Tiga kali presentasi dan Alhamdulillah kita lolos sampai step ini. Mudah-mudahan hasil akhir nanti membawa kabar gembira untuk Batam.” Ungkap Wahjoe usai menerima kunjungan ini.
Lebih lanjut, Ia berharap kedepan bila terwujud, penyematan Wisata Kemanusiaan Sinam Galang menjadi Memori Kolektif Bangsa (MKB), dapat mendorong sektor pariwisata Batam.
Baca Juga: Pesawat Asing dari Malaysia yang Masuk tanpa Izin ke NKRI di Batam Terancam Denda Rp5 Miliar
Hal ini bukan tanpa alasan, mengingat apabila wilayah ini berhasil dinobatkan sebagai MKB, maka berikutnya Pemerintah secara paralel dapat mendorong keikutsertaan Wisata Camp Galang, dilevel yang lebih tinggi yakni Memory of the World (MoW) yang diinisasi oleh UNESCO, seperti halnya Monumen Nasional Candi Borobudur.
Sementara itu, hari berikutnya pada Kamis (12/5/2022), Dewan Pakar MKB beserta rombongan melaksanakan survey dan peninjauan lapangan dengan berkeliling di Kawasan Wisata Ex Camp Vietnam, Sinam, Pulau Galang.
Ketua Dewan Pakar MKB, Dr. Muklis Paeni, mengatakan Pemerintah melalui ANRI akan mengusulkan arsip pulau Galang tentang situs ini sebagai satu memori kolektif bangsa. Program Registrasi Arsip sebagai Memori Kolektif Bangsa (MKB), merupakan program khusus yang memfasilitasi pengajuan arsip sebagai warisan dokumenter yang memiliki nilai signifikansi nasional bangsa Indonesia.
Menurutnya, arsip di Galang-Batam ini berisi tentang kemanusiaan yang telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia, diangkat tidak hanya dilakukan oleh Indonesia, tapi kemanusiaan dunia yang dilalukan oleh Pemerintah Indonesia.
“Ini akan diajukan menjadi memori kolektif bangsa, maka dia menjadi satu simpul ingatan untuk generasi yang akan datang jaman dulu pemerintah Indonesia telah melakukan satu kerja kemanusiaan,” ungkap Kepala ANRI Periode 1998-2003.
Dirinya meyakini, bentuk solidaritas dan aksi kemanusiaan yang telah dilakukan pemerintah Indonesia yang tercatat dalam sejarah Ex Camp Vietnam-Galang, menjadi bagian kerja dari Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), sehingga akan ada satu upaya lebih lanjut untuk mengangkat memori kolektif bangsa ini, menjadi memori kolektif dunia yang dilegitimasi oleh UNESCO.
Berita Terkait
-
Hingga September BP Batam Sedot Investasi Rp54,7 Triliun
-
Rempang Memanas: Menteri Klarifikasi Usulan Penundaan Investasi, Hanya Area Ini yang Ditunda?
-
Dashboard Digital Investasi Resmi Meluncur, Permudah Investor Mengakses Informasi
-
Hadapi Perang Tarif Amerika Serikat, Ini Strategi BP Batam
-
Akui Pemerintah Salah Perencanaan Transmigrasi Rempang, Menteri Iftitah akan Minta Maaf Saat Lebaran
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
Terkini
-
Angkat Kearifan Lokal, Menu MBG di Kepri Pakai Makanan Tradisional
-
Operasi Zebra 2025 di Kepri Optimalkan ETLE, Berikut Deretan Lokasinya
-
Update Harga Emas Antam Hari Ini, Turun Menjadi Rp2,322 Juta per Gram
-
Pencuri yang Beraksi di 50 Lokasi Dibekuk
-
Adu Kuat Dua Nama Menuju Kursi Ketua DPC NasDem Batam