Scroll untuk membaca artikel
Eliza Gusmeri
Kamis, 12 Mei 2022 | 15:20 WIB
Mesin X-Ray tidak berfungsi karena rusak di Pelabuhan Internasional Sri Bintan Pura (SBP) Tanjungpinang, Kamis (12/5/2022). (suara.com/rico Barino)

SuaraBatam.id - Sejumlah Wisatawan Mancanegara (Wisman) dan Warga Negara Indonesia (WNI) mengeluhkan pemeriksaan penumpang maupun barang bawaaan secara manual di Pelabuhan Internasional Sri Bintan Pura (SBP) Tanjungpinang.

Pemeriksaan secara manual tersebut dikarenakan mesin X-Ray atau mesin keamanan metal detector milik Bea Cukai Tanjungpinang rusak sejak Jumat 6 Mei 2022 lalu.

Seperti disampaikan salah satu pengusaha Hotel di Tanjungpinang Rudy Chua yang mengatakan sudah sepekan mesin X-Ray tersebut rusak, sehingga pemeriksaan barang dan orang dilakukan secara manual.

"Akibatnya antrian panjang di pelabuhan, kemudian Wisman protes karena tidak nyaman. Nah tentu hal ini harus menjadi perhatian, dan direspon cepat untuk segera memperbaiki," ujar Rudy pemilik Hotel Pelangi, Tanjungpinang, Kamis (12/5/2022).

Baca Juga: Ratusan Pekerja Indonesia Korban Perdagangan Orang Dipulangkan dari Malaysia Via Tanjungpinang

Keluhan tersebut, kata Rudy disampaikan langsung oleh beberapa tamu hotelnya. Hal ini terjadi, sangat disayangkan, di mana pasca pandemi Covid-19 dan mulai kembali bangkit pariwisata di Kepri muncul masalah seperti ini.

"Wisman ini sampaikan ketidaknyaman, pada pemeriksaan secara manual. Dengan membuka koper dan mengaduk-aduk pakaian yang sifatnya pribadi apalagi milik perempuan, itu yang membuat ketidaknyamanan," ujar Rudy yang juga anggota legislatif di Provinsi Kepulauan Riau.

Menanggapi hal tersebut, Pelayanan Informasi, Humas Bea Cukai Tanjungpinang, Dekki Nur Rahmat membenarkan mesin X-Ray menuju ruang kedatangan di Pelabuhan Internasional SBP Tanjungpinang, mengalami kendala teknis.

"Benar ada kerusakkan pada mesin X-Ray kita, kendala teknis. Pada saat mesin scan barang bawaan penumpang, tidak menampilkan di monitor," jelas Dekki saat ditemui di Kantor Bea Cukai Tanjungpinang.

Dijelaskan Dekki, apabila mesin X-Ray mengalami kendala, sesuai aturannya maka dilakukan pemeriksaan secara manual, baik itu barang bawaan penumpang dan orangnya.

Baca Juga: Cegah Penularan, Warga Kepri Diminta Hindari Perjalanan Berisiko Hepatitis Akut

"Memang dampaknya ada ketidaknyamanan penumpang, dengan kami sampaikan permintaan maaf. Karena pemeriksaan manual, cukup memakan waktu dan harus mengantri," jelasnya.

Kembali dikatakannya, pemeriksaan dengan mesin X-Ray tentu lebih efisien dalam pemeriksaan barang bagasi penumpang. Namun pemeriksaan manual, Dekki menjamin juga efektif karena personel melakukan pemeriksaan barang sudah terlatih dan melakukan prosedurnya didepan pemilik barang.

Kemudian, kata Dekki, Bea Cukai Tanjungpinang juga telah mengirimkan surat kepada bea Cukai pusat terkait permasalah mesin X-Ray ini. Pihaknya juga meminta mendatangkan teknisi berkompeten untuk memperbaiki mesin tersebut.

"Kami sudah berkoordinasi ke pusat, untuk mendatangkan teknisi dan memesan sparepart-nya dari Jakarta. Mudah-mudahan dalam pekan ini bisa selesai, dan pada pekan depan sudah dapat beroperasi dengan normal kembali," tutupnya.

Kontributor : Rico Barino

Load More