Scroll untuk membaca artikel
Eliza Gusmeri
Senin, 18 April 2022 | 11:57 WIB
Kawasan Pembangkit Panaran bright PLN Batam (suara.com/ist)

Salah satunya seperti yang diakui oleh Qomala Afna, salah satu Ibu Rumah Tangga yang tinggal di kawasan Kabil, Nongsa.

"Listrik padam pas jam 12 malam, padahal saya ingin istirahat sebentar sebelum persiapkan makanan sahur bagi suami," terangnya.

Akibat pemadaman itu, Qomala mengaku terpaksa harus lebih cepat mempersiapkan makanan sahur. Salah satunya adalah menggunakan kompor untuk memasak nasi.

Qomala menyebutkan, awalnya merasa kesal mengenai pemadaman listrik tersebut dikarenakan tidak ada pemberitahuan PLN Batam.

Baca Juga: Ketiga Bocah yang Tenggelam di Batu Merah Batam Ditemukan Tim SAR

"Biasanya kalo Pemadaman ada pemberitahuan. Kalo begini beras yang udah di cuci terpaksa masak pakai kompor," ujarnya.

Sementara itu Muhammad Kamal, salah satu Guru di Pondok Pra Pesantren Kembar Abdi Annahdliyah di kawasan Bengkong juga mengaku pemadaman juga terjadi di wilayahnya.

"Kemarin saat masih ngaji dengan beberapa santri, tiba-tiba mati lampu," ucapnya.

Kamal mengaku akibat pemadaman listrik membuat santri laki-laki yang takut memutuskan tidur di musholla pesantren.

"Yang takut tidur di kamar pindah ke Mushola," ujarnya.

Kontributor : Partahi Fernando W. Sirait

Baca Juga: Jadwal Imsakiyah Tanjungpinang, Batam dan Sekitarnya Senin 18 April 2022

Load More