Scroll untuk membaca artikel
Eliza Gusmeri
Kamis, 07 April 2022 | 16:30 WIB
Suasana bagian kedatangan pelabuhan Internasional Batam Center (suara.com/partahi)

SuaraBatam.id - Kepulangan sejumlah warga Batam yang berada di Johor, Malaysia tertunda, sejak perbatasan Malaysia - Indonesia telah dibuka sejak Senin (1/4/2022) lalu.

Hal tersebut dikarenakan tiket feri tujuan Malaysia - Batam habis.

Satu penumpang yakni Ketua Asosiasi Pariwisata Indonesia (Aspabri) Kepulauan Riau, Surya Wijaya yang saat ini mengaku masih berada di Malaysia, paska perjalanan bisnis yang dilakukannya sejak awal perbatasan dibuka.

"Saya berangkat tanggal 1 kemarin. Dan rencana pulang hari ini, tapi tidak bisa karena kehabisan tiket feri," jelasnya dihubungi melalui aplikasi pesan singkat, Kamis (7/4/2022).

Baca Juga: Bukan Timnas Indonesia U-23, Pelatih Malaysia Ungkap Calon Juara SEA Games 2021

Dari informasi yang dihimpunnya dari kawasan Pelabuhan Johor, Malaysia diketahui pemesanan tiket penyebrangan feri telah banyak dilakukan sejak Maret lalu.

Bahkan pihak Kedutaaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Malaysia, juga diketahui telah memesan 100 seat kursi dari total 150 seat kursi yang disediakan oleh pihak fery.

"Banyak yang sudah pesan sejak Maret lalu. Bahkan yang berangkat hari ini 100 seat sudah dipesan KBRI, dan sisa 50 untuk penumpang umum. Saya juga kehabisan untuk jatah penumpang umum," paparnya.

Selain itu, kapal dari Pelabuhan Situlang Laut menuju Batam juga diketahui hanya beroperasi dua hari sekali.

“Saya coba tanya pihak Malaysia, belum ada penambahan kapal, jadi kapal ferry ke Batam beroperasi pada tanggal genap saja,” kata dia.

Baca Juga: Blunder Taktik Membuat Malaysia Tersingkir dari Piala AFF Futsal 2022

Kapal ferry yang beroperasi tersebut juga hanga melayani satu trip saja, jadi kapal yang membawa penumpang dari Batam berlayar ke Malaysia, dan selanjutnya dari Malaysia membawa penumpang ke Batam.

“Hanya itu saja, satu trip untuk dua hari,” kata dia.

Menurutnya bagi warga Batam yang ke Malaysia dan tidak tahu mengenai kondisi ini, maka akan tertahan lama di Malaysia, dan diperkirakan akan mengalami long stay hingga 20 hari.

“Kalau yang tidak tahu, sampai di sini tidak ada tiket. Gak kebayang, seperti yang alami sekarang,” kata dia.

Kontributor : Partahi Fernando W. Sirait

Load More