SuaraBatam.id - Lima nelayan asal Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau hanyut sampai ke Malaysia. Mereka melaut pada pada 4 Maret 2022, setelah dua hari melaut kapalnya tenggelam akibat cuaca buruk.
"Mereka terapung dengan berpegang pada drum kosong selama dua hari hingga hanyut ke pelataran anjungan lepas Pantai Petronas yang tidak beroperasi," kata Koordinator Fungsi Pensosbud KBRI Kuala Lumpur, Yoshi Iskandar di Kuala Lumpur, Selasa.
Selanjutnya para awak nelayan WNI menaiki ke anjungan tidak berpenghuni untuk menyelamatkan diri dan mencari makanan untuk bertahan hidup.
"Awak nelayan kemudian memutuskan menurunkan rakit penolong (life raft) yang terdapat di anjungan lepas pantai ke laut guna meminta bantuan kapal lain yang melewati kawasan tersebut," katanya.
Kelima nelayan WNI akhirnya diselamatkan oleh kapal nelayan bendera Vietnam dan diantar ke anjungan lepas Pantai Petronas lainnya yang masih beroperasi.
"Semua nelayan di evakuasi ke darat oleh tim Petronas dan APMM Negeri Terengganu untuk selanjutnya dilakukan proses penyidikan. Sejak awal informasi musibah diterima, Tim Satgas Perlindungan KBRI Kuala Lumpur langsung berkoordinasi dan melakukan komunikasi intensif dengan APMM Negeri Terengganu," katanya.
Proses evakuasi terus dimonitor dan diberikan pendampingan terhadap kelima nelayan tersebut, yaitu Mazli (39), Jumadi (39), Buhari (47), Ridwan (27) dan Arifin (33).
Akhirnya kelima nelayan itu akan direpatriasi atau dipulangkan oleh Tim Satgas Perlindungan KBRI.
"Rencana repatriasi ini akan dilaksanakan setelah selesainya penyidikan selama 14 hari yang dilakukan oleh APMM (Maritim) Negeri Terengganu dengan hasil penyidikan pada 25 Maret 2022 dinyatakan tidak bersalah oleh jaksa dan diperintahkan untuk dikembalikan ke negara asalnya," kata dia.
Baca Juga: Bak Prosesi Pedang Pora, Pernikahan Pemain Voli Disambut Lemparan Bola, Publik Ikut Deg-degan
Tim Satgas KBRI Kuala Lumpur juga berkoordinasi dengan Pemda Kepulauan Anambas guna menyampaikan informasi perkembangan penanganan dan pemulangan lima nelayan WNI tersebut.
"Tim Satgas Perlindungan menjadwalkan repatriasi kelima nelayan tersebut pada 1 April 2022 melalui Pelabuhan Pasir Gudang tujuan Batam. Selanjutnya kelima nelayan akan dipulangkan ke kampung halaman di Anambas atas kerja sama dengan pihak terkait di Indonesia," katanya. [antara]
Berita Terkait
-
Herry IP: Kecuali Pemain Korea, Mereka di Atas Rata-rata
-
Daftar 10 Wakil Indonesia di Malaysia Open 2026, Padukan Pemain Elite hingga Non Pelatnas
-
Pemain Ilegal Timnas Malaysia Kepergok Bertanding, Sanksi FIFA Diabaikan?
-
Sedang Dihukum FIFA, Winger Naturalisasi Malaysia Ngeyel Tetap Jalani Sesi Latihan
-
Update Ranking FIFA Desember 2025: Thailand Masih Raja ASEAN, Indonesia Tempel Ketat Malaysia
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Kapal di Karimun Diamankan, Ternyata Bawa Narkoba dan Kayu Tanpa Dokumen
-
Wakil Kepala BGN Ingatkan Pihak Terkait MBG Bekerja Sama dengan Baik
-
BGN Minta Mitra dan Yayasan Peduli Terhadap Siswa-siswi Penerima Manfaat
-
Pejabat Utama dan Kapolres di Polda Kepri Dimutasi, Berikut Namanya
-
Anggota Polisi di Kepri Jalani Sidang Etik usai Diduga Aniaya Pacar