
SuaraBatam.id - Said Didu yang dikenal vokal kepada pemerintah ikut berkomentar terkait kelangkaan minyak goreng. Ia menuangkan kritikannya dalam kultwit Said Didu melalui akun Twitter @saididu.
Dalam twit itu, ia menegaskan, semua yang terjadi saat ini murni karena bisnis dan adanya peluang atau celah.
Tingginya disparitas antara Crude Palm Oil (CPO) non Domestic Market Obligation (DMO) dengan yang DMO, membuat mereka bermain.
Bahkan Said mengatakan dengan margin yang besar seperti ini, "malaikat" pun tergiur.
"#mafiamigor. Saat itu, perbedaan harga CPO antara CPO-DMO dg CPO non DMO sktr Rp.6.000/kg atau sktr 70%. Perbedaan minyak goreng juga sktr Rp.6.000/ltr atau sekitar 42%. "Malaikatpun" akan tergoda mengambil keuntungan dg perbedaan harga sebesar itu. Pertanyaannya siapa yg main?" tulis Said Didu, dikutip Hops.ID, Rabu, 23 Maret 2022.
Said pun katakan mengenai siapa saja bisa bermain di sini, dari pengecer, ritailer terlebih para produsen.
Karena itu Said Didu yakin kelangkaan ini disebabkan adanya kebijakan perihal DMO yang mewajibkan produsen menjual CPO ke dalam negeri sebanyak 20%.
"#mafiamigor. Pemerintah saat itu menetapkan DMO CPO 20% atau sktr 9 jt ton/tnb jauh melebihi kbthn minyak goreng sktr 6 juta ton. Produksi minyak goreng per tahun skt 20 jt ton sementara konsumsi hanya sktr 5,7 juta ton. Bhn baku dan produksi lbh tapi knp migor langka?" tulis dia.
"mafiamigor. Analisa saya, kelangkaan migor saat itu bukan krn tdk ada barang tapi lbh baik menunda produksi, distribusi, dan penjualan CPO dan Migor utk kebutuhan DMO dan HET demi mendapatkan keuntungan antara 40-70%. Apakah hal tsb melanggar aturan?
Praktek tersebut yang Said Didu katakan strategi bisnis mereka disetiap tingkatan, perihal apakah itu melanggar hukum sangat sulit dibuktikan.
Melihat margin keuntungan yang tinggi, maka wajar menurut Said Didu mereka melakukan penundaan tersebut.
Ditambah sebenarnya dengan lemahnya pemerintah diberbagai aspek, khususnya dalam hal peraturan dan pengawasan.
"#mafiamigor. Dari uraian tsb menurut saya isu kelangkaan minyak goreng disebabkan karena ada pengusaha yg mengutamakan mencari untung yg mengabaikan kepentingan rakyat dg memanfaatkan kelemahan pemerintah dalam berbagai aspek - terutama aturan dan pengawasan," ucap Said Didu.
Berita Terkait
-
Promo Alfamart Hari Ini 5 Juni 2025, Minyak Goreng Murah Persiapan Idul Adha
-
Promo Minyak Goreng di Indomaret, Persiapan Masak-Masak Idul Adha
-
Buruan Serbu Promo Indomaret Hari Ini 3 Juni 2025: Minyak Goreng hingga Gula Pasir Turun Harga
-
Promo Alfamart Hari Ini, Segera Manfaatkan Diskon Besar untuk Minyak Goreng hingga Popok Bayi
-
Promo Indomaret Terakhir Hari Ini, Minyak Goreng Diskon Gede!
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 5 Rekomendasi Mobil Tangguh Mulai Rp16 Jutaan: Tampilan Gagah dan Mesin Badak
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Tipe SUV Juni 2025: Harga di Bawah 80 Juta, Segini Pajaknya
- 36 Kode Redeem FF Max Terbaru 5 Juni: Klaim Ribuan Diamond dan Skin Senjata Apik
- 6 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Tranexamic Acid: Atasi Flek Hitam & Jaga Skin Barrier!
Pilihan
-
Indonesia Jadi Tuan Rumah Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026, Apa Untungnya?
-
Daster Bukan Simbol Kemalasan: Membaca Ulang Makna Pakaian Perempuan
-
Daftar 5 Sepatu Olahraga Pilihan Dokter Tirta, Brand Lokal Kualitas Internasional
-
10 Mobil Bekas Punya Kabin Luas: Harga di Bawah Rp100 Juta, Muat Banyak Keluarga
-
Daftar 5 Pinjol Resmi OJK Bunga Rendah, Solusi Dana Cepat Tanpa Takut Ditipu!
Terkini
-
Bocah di Batam Dianiaya Ayah Tiri, Ditemukan Terlantar di Rumah Sakit
-
ASN Tewas Usai Kencan 'Panas' dengan Wanita Muda di Hotel Karimun
-
9 WNA Dideportasi Imigrasi Batam gegara Salahgunakan Izin Tinggal
-
5 Alasan Mengapa Mobil Rental adalah Pilihan Cerdas untuk Liburan Anda
-
Inilah 5 Kebiasaan yang Membuat Tagihan Listrik Bisa Bengkak!