SuaraBatam.id - Kasus Covid-19 di Tambelan, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau (Kepri) memuncak. Pulau di perbatasan itu ditetapkan sebagai zona merah Covid-19.
Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Bintan pada 7 Maret 2022 bahwa 5 desa di Tambelan memiliki 28 kasus Covid-19. Diantaranya Desa Teluk Sekuni 12 kasus, Batu Lepuk 7 kasus, Kampung Hilir 4 kasus, Kukup 4 kasus, dan Kampung Melayu 1 kasus.
Dikutip dari Batamnews, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Bintan, Tamsir mengaku, dari koordinasi dengan Dinkes Bintan bahwa kasus Covid-19 di Pulau Tambelan terus mengalami peningkatan. Hingga kini tercatat ada 28 kasus yang tersebar di 5 desa.
"Kasus Covid-19 di Pulau Tambelan terus naik. Bahkan kasus itu ada di 5 desa dari 7 desa di sana," ujarnya, kemarin.
Memang kasus Covid-19 di Pulau Tambelan terus meningkat namun sampai saat ini pihaknya belum mendapatkan adanya laporan klaster sekolahan.
Baca Juga: Kasus Covid-19 di Bantul Tambah 517 Orang, 553 Pasien Sembuh
"Untuk saat ini tidak ada PTM di Tambelan. Baik dari jenjang PAUD, TK, SD, sampai SMP," jelasnya.
Dikarenakan PTM ditiadakan, kata Tamsir, anak-anak harus tetap mendapatkan pendidikan seperti biasanya. Hanya saja caranya dengan belajar dari rumah (BDR) melalui sistem daring.
"Sekarang kita BDR-kan dulu sampai ada keputusan dari Satgas Covid-19 Bintan," katanya.
Untuk sekolah-sekolahan yang berada di wilayah daratan tetap melakukan PTM namun hanya 50 persen saja. Seperti di Kecamatan Bintan Utara, Bintan Timur, Toapaya, Gunung Kijang, Teluk Sebong, Seri Kuala Lobam, dan Teluk Bintan.
Sementara wilayah pesisir lainnya atau hinterland seperti Kecamatan Mantang dan Bintan Pesisir melakukan PTM 100 persen.
Baca Juga: Longgarkan Mobilitas Hingga Pangkas Waktu Karantina, Indonesia Siap Hidup Dengan Covid-19?
"Jika ada sekolahan yang pelajar atau gurunya tertular Covid-19 (klaster sekolah) maka aktivitas PTM ditutup total," ucapnya.
Berita Terkait
-
Sebut WHO Rancang Pandemi Baru, Epidemiolog UI Tepis Ucapan Dharma Pongrekun: Itu Omong Kosong
-
Negara Kaya Wajib Bantu Negara Berkembang? Ini Tuntutan AHF di WHO Pandemic Agreement
-
Kartu Prakerja Catat Prestasi Signifikan Hingga Dapat Puja-puji Dunia
-
Dharma Pongrekun Sebut Penyebab Tanah Abang Sepi Akibat Pandemi Covid-19
-
Kawal Masyarakat Indonesia Selama Pandemi Covid-19, 10 Tahun Jokowi Catat Kemajuan Pesat Bidang Telemedicine
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
-
Masa Tenang Pilkada, Bawaslu Balikpapan: Bukan Masa yang Tenang
Terkini
-
Berapa Harga HP Infinix Smart 8 RAM 6?
-
Ibu di Batam Aniaya Anak Kandung Pakai Rantai Besi, Berawal dari Hal Sepele Ini
-
Progres Konstruksi Container Yard Batuampar, Green Port Pertama Segera Hadir di Batam
-
Berapa Harga Airpods Pro Asli Gen 2? Inilah Keunggulannya
-
16 Atlet Muaythai Batam Bertarung di Vitka Gym, Ajang Pemanasan Menuju Porkot 2024