SuaraBatam.id - Sebelum Pasar Baru II (Pasar Ikan KUD) Kota Tanjungpinang roboh, Jumat pagi, 5 Februari 2022, kondisi bangunannya sudah goyang dan retak.
Hal itu diungkapkan oleh satu juru parkir di pasar itu, Tampubolon. Ia mengatakan pelantar yang ambruk sebelumnya dijadikan lokasi parkir.
"Pelantar yang ambruk tersebut sudah goyang dan retak. Sebelum kejadian saya mendengar suara krek (suara retakan) tetapi saya tidak tahu di mana sumbernya," kata Tampubolon, Sabtu (5/3/2022).
Sebelum kejadian, lanjutnya, ada sekitar 14-18 sepeda motor yang sedang terparkir.
Ia sebelumnya telah mengingatkan pengunjung untuk tidak parkir di sana, namun larangannya tidak di gubris dan pengunjung tetap memparkirkan kendaraannya.
"Saya sudah larang tidak parkir di situ, tapi malah saya dibilang pandai-pandai yang larang. Jadi saya biarkan saja," jelasnya.
Diceritakannya, bagian bangunan yang duluan roboh adalah pintu gerbang yang memiliki empat tiang yang diberi atap, tempat beberapa pedagang ikan meletakkan fiber penyimpanan ikan dengan beban cukup berat ditambah kondisi lantai yang sudah mulai miring.
"Kemudian suara keras terdengar dan semuanya ambruk ke dalam laut. Pedagang dan pengunjung lainnya membantu korban dan sepeda motor yang terperosok kedalam laut," ujarnya.
Ada anak-anak, kata Tampubolon yang berteriak didalam sehingga masyarakat membantu.
Baca Juga: Pasar Baru II di Tanjungpinang Roboh, 4 Orang Jadi Korban, Satu Anak Terjepit Runtuhan
Anak tersebut bersama ibunya, yang saat kejadian baru tiba di Pasar Ikan KUD ini. Ada tiga orang dewasa dan satu anak yang jatuh saat kejadian.
"Yang penting itu adalah keselamatan nyawanya, makanya segera dibantu dinaikkan. Tidak ada korban jiwa, hanya luka-luka. Sepertinya anak itu yang agak parah karena terjepit bangunan yang patah,"
Di lokasi kejadian, Wali Kota Tanjungpinang, Rahma menyampaikan bahwa telah direncanakan bangunan Pasar Barau II tersebut tahun ini akan direnovasi bersamaan dengan Pasar Baru I.
Ternyata, kata Rahma keduluan ambruk. Ia menyebutkan bahwa bangunan Pasar Ikan ini dibangun pada tahun 1969. Sedangkan Pasar Baru I, lebih lama lagi.
"Bangunan memang sudah tua, sudah harus di renovasi. Kita rencanakan para pedaganag untuk di relokasi sementara di dua lokasi yang telah disipakan, di Rimba Jaya dan Jalan Tengku Umar," pungkasnya.
Kontributor: Rico Barino
Tag
Berita Terkait
-
Usai 10 Jam Diperiksa Kasus Surat Tanah, Eks Pj Walkot Tanjungpinang Hasan Nginap di Penjara
-
Rapat Pleno Rekapitulasi Suara di KPU Tanjungpinang Ricuh, Ternyata Gara-gara Ini
-
Cara Kotor Den Yealta, Eks Kepala BP FTZ Tanjungpinang Diduga Terima Fulus Rp 4,4 M Dari Distibutor Rokok
-
Otak-otak Khas Tanjungpinang, Makanan Lezat Dibungkus Daun Kelapa
-
Warga Tanjung Unggat Kepri Curhat ke Polisi Soal Kenakalan Remaja hingga Muncul Buaya
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Rp80 Jutaan: Dari Si Paling Awet Sampai yang Paling Nyaman
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
Pilihan
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
Terkini
-
Angkat Kearifan Lokal, Menu MBG di Kepri Pakai Makanan Tradisional
-
Operasi Zebra 2025 di Kepri Optimalkan ETLE, Berikut Deretan Lokasinya
-
Update Harga Emas Antam Hari Ini, Turun Menjadi Rp2,322 Juta per Gram
-
Pencuri yang Beraksi di 50 Lokasi Dibekuk
-
Adu Kuat Dua Nama Menuju Kursi Ketua DPC NasDem Batam