Scroll untuk membaca artikel
Eliza Gusmeri
Kamis, 03 Maret 2022 | 07:00 WIB
Ilustrasi anak hilang (Unsplash/Lucas)

SuaraBatam.id - Anak-anak ternyata juga gampang terserang depresi. Melansir herstory, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) melaporkan bahwa 3,2 persen anak-anak antara usia tiga dan 17 telah didiagnosis depresi.

Penyebab depresi pada anak beragam. Beberapa anak cenderung mengalami depresi karena faktor genetik alias memiliki anggota keluarga lain yang mengalami depresi.

Untuk menghindari depresi pada anak, kenali gejala berikut.

  • Sering merasa sedih, putus asa, atau mudah tersinggung.
  • Menarik diri dari kehidupan sosial.
  • Perubahan nafsu makan, baik meningkat atau menurun.
  • Menunjukkan perubahan pola tidur; tidur lebih banyak atau lebih sedikit dari biasanya.
  • Menunjukkan perubahan energi; sering lelah dan lesu atau tegang dan gelisah.
  • Pikiran atau konsentrasi terganggu.
  • Menjadi lebih sensitif terhadap penolakan.
  • Tidak merasa nyaman selama acara dan kegiatan di rumah atau dengan teman, di sekolah, selama kegiatan ekstrakurikuler, dan dengan hobi atau minat lain.
  • Keluhan fisik (seperti sakit perut dan sakit kepala) yang tidak merespon pengobatan.
  • Merasa tidak berharga, tidak berguna, atau bersalah.
  • Menunjukkan perilaku melukai dan merusak diri sendiri atau bunuh diri.


Depresi Picu Bunuh Diri

Baca Juga: 4 Tips Menghindari Depresi Akibat Disakiti yang Harus Diketahui, Kamu Berhak Bahagia!

Depresi yang ekstrem dapat membuat anak berpikir tentang bunuh diri atau berencana untuk bunuh diri. Untuk remaja usia 10-24 tahun, bunuh diri adalah salah satu penyebab utama kematian, menurut CDC.

Tidak semua anak memiliki semua gejala ini. Faktanya, sebagian besar akan menunjukkan gejala yang berbeda pada waktu yang berbeda dan dalam pengaturan yang berbeda pula. Jadi, kamu harus selalu waspada dan peka terhadap segala perubahan pada anakmu.

Adapun gejala depresi tidak mungkin sembuh dengan sendirinya dan, jika tetap tidak diobati, dapat memburuk, atau menyebabkan masalah lain.

Jika kamu berpikir bahwa anakmu mungkin mengalami depresi, konsultasikan dengan dokter, yang dapat mengevaluasi gejalanya, menyingkirkan penyakit medis yang mendasarinya, dan merekomendasikan perawatan yang tepat.

Depresi biasanya didiagnosis jika gejala berlangsung dua minggu atau lebih. Meskipun depresi adalah kondisi medis yang serius, biasanya dapat diobati.

Baca Juga: Nora Alexandra Ungkap Ingin Bunuh Diri karena Jerinx Dipolisikan AD: Stres Lah, Sudah Minta Maaf Tapi Dilaporkan

Selain bantuan medis, kamu juga bisa membantu anak mengatasi perasaan depresi dengan beberapa langkah berikut ini.

Selalu pantau suasana hati anak.
Dorong anak untuk berbicara dan mengungkapkan isi hati dan pikirannya.

Jangan pernah meremehkan perasaannya.
Berikan anak pengetahuan tentang depresi.
Ajarkan anak untuk berani meminta bantuan.
Perhatikan perilaku kamu di rumah.

Load More