Scroll untuk membaca artikel
Eliza Gusmeri
Sabtu, 26 Februari 2022 | 18:00 WIB
Pohon Sakura di Kijang (Rico Barino/Suara.com)

SuaraBatam.id - Siapa yang tak kenal dengan pohon khas negara Jepang, sakura. Saat bermekaran terlihat cantik dengan warna merah muda.

Untuk melihat keindahan pohon sakura tak harus jauh-jauh ke Jepang. Jenis Pohon ini bisa ditemui di sejumlah daerah di Indonesia.

Salah satunya di Taman Kota Kijang, Kecamatan Bintan Timur, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau. Lokasi objek wisata Kolam Taman Kota Kijang selalu ramai dikunjungi masyarakat dari sore hingga malam di akhir pekan.

Cahaya matahari yang cerah menambah pesona bunga sakura yang mulai berguguran. Ditambah birunya kolam yang luas seperti danau, semakin menjadi pusat perhatian masyarakat.

Baca Juga: Misi Pratama Arhan di Tokyo Verdy: Cepat Adaptasi Demi Gapai Target Tinggi

Kini pohon tersebut dikelilingi dengan pagar besi, agar pengunjung tidak merusak pohon tersebut.

Masyarakat sangat antusias berswafoto di pohon sakura yang sedang mekar di Taman Kota Kijang, Kecamatan Bintan Timur, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau. (Rico Barino/Suara.com)


Ramai Dikunjungi Warga

Saat ini bunga sakura kembali mekar, menambah antusias masyarakat datang untuk menikmati suasana di bawah pohon sakura tersebut.

Tidak hanya masyarakat Bintan, banyak juga masyarakat Tanjungpinang dan daerah lainnya sengaja datang untuk dan berswafoto dan melihat pemandangan yang mempesona saat bunga sakura bermekaran dan mulai berguguran.

Delvi remaja putri datang dari Kota Tanjungpinang hanya untuk berswafoto dengan latar pohon sakura yang buangnya sedang bersemi.

Baca Juga: Jepang Ikut Langkah Amerika, Akan Beri Sanksi ke Rusia

Bersama teman-temannya, Delvi setiap tahunnya selalu berkunjung ketika bunga sakura mekar.

"Pohon sakura mekar di Kijang ini, setelah melihat dari media sosial (Intagram) yang memposting. Jadi penasaran kami kesini, sebelumnya juga pernah tapi tahun ini buang lebih banyak," ujar Delvi warga Tanjungpinang.

Masyarakat sangat antusias berswafoto di pohon sakura yang sedang mekar di Taman Kota Kijang, Kecamatan Bintan Timur, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau. (Rico Barino/Suara.com)

Pengunjung lainnya, Jamilah, warga Kijang, Bintan juga sengaja datang bersama cucunya untuk melihat pesona bunga identik dengan Negara Jepang tersebut di sore hari.

Ia mengatakan saat bunga sakura mekar, hampir setiap sore dipenuhi masyarakat untuk melihat dan mengambil foto.

Diceritakan Jamilah, pohon sakura yang sedang mekar ini merupakan pohon kedua yang tumbuh di Taman Kota Kijang. Sebelumnya tak jauh dari pohon ini, juga tumbuh pohon sakura yang telah berumur puluhan tahun.

"Tapi pohon itu sudah mati, yang ini anakan (bibit) dari pohon sebelumnya. Dari saya kecil pohon yang besar itu sudah ada yang ditanam oleh PT Antam (PT Aneka Tambang) disini," kata wanita paruh baya ini.

Pohon sakura yang mekar tiap tahunnya ini, kata Jamilah ditanam oleh Dewi Kumalasari Ansar, istri Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad.

"Kalau pohon sakura ini, yang tanam buk Dewi (Dewi Kumalasari Ansar) istri Gubernur," ujarnya.


Ditanam Pada Tahun 2006

Terpisah, saat ditemui Dewi Kumalasari Ansar menyampaikan rasa syukurnya pohon sakura yang ia tanam saat ini dinikmati banyak oleh masyarakat atas keindahannya.

Dewi menceritakan, saat itu dalam memperingati Hari Kemerdekaan RI 17 Agustus pada tahun 2006 silam dirinya sebagai Ketua TP PKK Bintan menggelar kegiatan penghijauan yang bekerjasama dengan Dinas Kebersihan Bintan.

"Dalam kegiatan tersebut kita melakukan penanaman sejumlah tumbuhan. Saya yang menanam pohon sakura, sebagai peremajaan pohon sakura yang juga ada tumbuh sebelumnya," kata Dewi.

Dikatakan Dewi, sebelumnya juga ada pohon sakura yang di tanam oleh PT Antam namun sudah mati. Sehingga Dewi mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga bersama-sama pohon sakura tersebut.

"Alhamdulillah saat ini tumbuh besar dan sudah beberapa kali berbunga. Tentu menjadi kebanggaan tersendiri, karena dinikmati keindahannya dan menjadi daya tarik masyarakat untuk berkunjung," tutupnya.

Kontributor: Rico Barino

Load More