
SuaraBatam.id - Invasi Rusia ke Ukraina menyebabkan beberapa negara baltic seperti Lithuania, Latvia, serta Estonia menuntut North Atlantic Treaty Organization (NATO) untuk mengaktifkan pasal 4.
Serangan tersebut diklaim sebagai serangan skala besar ini dinilai mengkhawatirkan negara-negara di wilayah terdekat Ukraina.
Perdana mentri Latvia menyerukan konsultasi formal antar anggota NATO mengenai pengaktifan pasal 4.
Pasal 4 berbunyi:
Baca Juga: Stop Perang, Selamatkan Kemanusiaan
”Bahwa setiap pihak akan saling berkonsultasi bersama, jika menurut salah satu anggota dari mereka, integritas wilayah, kemerdekaan politik, atau keamanan salah satu pihak terancam.”
Jika pasal ini diaktifkan, 30 anggota NATO akan memulai konsultasi formal untuk menilai seberapa bahayakah ancaman ini terhadap anggota-anggota NATO. Serta untuk memutuskan sebuah keputusan dan tindakan bersama atas nama aliansi.
Lithuania juga menuntut aktifasi pasal 4 mengingat negara ini berbatasan langsung dengan Belarus dimana banyak pasukan Rusia di tempatkan di sana. Menyusul tindakan tersebut, perdana mentri Estonia memberikan respon serupa.
“Tanggapan paling efektif terhadap agresi Rusia adalah persatuan.” Ucap perdana mentri Estonia Kajja Kallas seperti dikutip Hops.ID dari Nationalworld.com
Sejak diresmikan pertama kali pada tahun 1949, mekanisme pasal 4 NATO sempat diaktfikan sebanyak 6 kali. Beberapa negara yang pernah mengakifkan pasal ini, diantaranya,
Baca Juga: Aurus Senat L700, Mobil Vladimir Putin yang bisa Mengapung seperti Kapal Selam
Turki pernah mengaktifkan pasal 4 sebanyak 4 kali pada perang Irak di tahun 2012 setelah pasukan militer Suriah menembak jatuh pesawat jet mereka. Turki juga mengaktifkan lagi pasal ini dibulan Oktober di tahun yang sama serta Februari 2020 akibat serangan Suriah.
Selain Turki, Latvia juga sebelumnya pernah mengaktifkan pasal ini sebagai bentuk respon aneksasi Rusia terhadap wilayah Crimea tahun 2014 lalu
Terakhir, ditahun 2021 lalu, Polandia, Latvia, dan Lithuania juga bersamaan mengaktifkan pasal 4 akibat puluhan ribu migram yang masuk ke Uni Eropa melalui Belarus.
Untuk diketahui, saat ini sekitar 6000 tentara Amerika Serikat, 1000 tentara Inggris, serta 350 tentara Jerman ditempatkan di beberapa negara terdekat Ukraina, seperti Estonia, Slovakia, Polandia, Latvia, Hungaria, dan Rumania.
Berita Terkait
-
Situs Archive.org Diblokir Pemerintah, Komdigi Tiru China-Rusia
-
Pertamina Mulai Impor Minyak Mentah dari Rusia
-
Nasib Negara Asia Tenggara saat Dipimpin Rustam Lutfullin, Terbantai dengan Skor 11-0
-
Menkum Supratman Pastikan Eks Marinir TNI Gabung Tentara Rusia Tak Lagi Berstatus WNI
-
Eks Marinir TNI AL Gabung Tentara Rusia, Status WNI Satria Arta Kumbara Resmi Dicabut
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Senyaman Innova: Murah tapi Nggak Pasaran, Mulai Rp70 Jutaan, Lengkap dengan Pajak
- 5 Moisturizer Lokal Terbaik 2025, Anti Mahal Kualitas Setara Brand Internasional
- 10 Rekomendasi Mobil Bekas Budget Rp50 Jutaan, Irit Bahan Bakar dan Performa Oke!
- 9 Mobil Bekas Murah Tahun Muda di Bawah Rp100 Juta, Kabin Nyaman Muat 8 Penumpang
- Daftar HP Xiaomi yang Akan Terima Update Android 16, Cek Perangkat Anda
Pilihan
-
4 Rekomendasi Sepatu Lari Mills Cocok untuk Long Run, Nyaman sampai Finish
-
Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia vs China, Patrick Kluivert Coret 7 Pemain
-
12 Rekomendasi Motor Bekas Murah Rp3 Jutaan, Bodi Stylish Sparepart Gampang Dicari
-
Ada Bekas Juara Liga Champions, Ini Daftar Klub Elit Eropa yang Incar Jay Idzes
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Juni 2025, Multitasking Lancar
Terkini
-
Bocah di Batam Dianiaya Ayah Tiri, Ditemukan Terlantar di Rumah Sakit
-
ASN Tewas Usai Kencan 'Panas' dengan Wanita Muda di Hotel Karimun
-
9 WNA Dideportasi Imigrasi Batam gegara Salahgunakan Izin Tinggal
-
5 Alasan Mengapa Mobil Rental adalah Pilihan Cerdas untuk Liburan Anda
-
Inilah 5 Kebiasaan yang Membuat Tagihan Listrik Bisa Bengkak!