Scroll untuk membaca artikel
Eliza Gusmeri
Sabtu, 05 Februari 2022 | 16:00 WIB
Ilustrasi Nyamuk Betina (pixabay)

SuaraBatam.id - Dari awal tahun 2022 kasus Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau kian bertambah dan mengkhawatirkan.

Hingga 4 Februari 2022, tercatat sebanyak 71 kasus DBD ditemukan di Karimun, dengan 1 orang diantaranya meninggal dunia.

Melansir dari batamnews, Bupati Karimun, Aunur Rafiq mengharapkan peran aktif masyarakat untuk melakukan gerakan 3 M Plus yaitu menutup tempat penampungan air, menguras, mengubur barang- barang tidak terpakai yang dapat menampung air dan menaburkan bubuk abate.

"Total 71 kasus dengan meninggal dunia 1 orang, di tahun 2021 ada 500 lebih, sedangkan 2020 ada 400 kasus. Jadi ada peningkatan," kata Rafiq saat mencanangkan Gerakan Masyarakat (Germas) Memberantas Sarang Nyamuk, Jumat (4/2/2022).

Baca Juga: DBD Menyerang Kabupaten Probolinggo, Dua Warga Meninggal dari Total 21 Kasus

Peningkatan kasus DBD terjadi di Kabupaten Karimun, dengan kasus tertinggi di Kecamatan Karimun dengan ditemukan sebanyak 25 kasus di awal tahun 2022 dan Kecamatan Meral di posisi kedua.

Salah satu pemicu tingginya kasus DBD, karena kurang disiplinnya masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal dalam gerakan 3M.

Oleh karena itu, Rafiq meminta masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan, dengan membersihkan selokan dan sampah-sampah.

Germas dalam upaya pemberantasan DBD ini, juga turut membagikan bubuk Abate secara gratis kepada masyarakat sebagai langkah pencegahan.

Baca Juga: Musim Hujan Rentan DBD, Dosen FKKMK UGM Minta Orang Tua Tingkatkan Waspada untuk Anak

Load More