Scroll untuk membaca artikel
Eliza Gusmeri
Senin, 24 Januari 2022 | 11:39 WIB
Suasana rumah Kelurahan Kampung Bugis, Tanjungpinang (Foto: antara)

SuaraBatam.id - Ketua RT 03/RW 01 Kelurahan Kampung Bugis, Tanjungpinang, Ariansyah, mengatakan dua warganya menjadi korban kapal bot pancung TKI yang tenggelam di Teluk Ramunia, Sungai Renggit, Johor Bahru, Malaysia.

Dua perempuan tersebut bernama Anita dan Fatmawati.

"Betul, keduanya warga RT03/RW01. Bahkan sudah ditanya langsung dengan pihak keluarga korban, dan mereka membenarkan tentang insiden tersebut," kata Ariansyah, Ahad (23/1).

Masih informasi dari keluarga korban, katanya, korban atas nama Anita dilaporkan meninggal. Sedangkan korban Fatmawati, dilaporkan selamat dan saat ini telah diamankan oleh pihak berwenang di Malaysia.

Baca Juga: Viral Dugaan Penyekapan Pekerja di Sebuah Ruko di Batam, Ini Faktanya

"Pihak keluarga khususnya dari Anita, berharap agar jenazah korban dapat segera dipulangkan dari Malaysia," ujar Ariansyah.

Sementara itu, adik kandung dari korban Anita, Pandi turut membenarkan bahwa kakaknya tersebut meninggal dalam peristiwa tenggelamnya kapal bot pancung PMI di perairan Malaysia.

Informasi korban meninggal ia terima dari salah seorang keluarga di Malaysia, Jumat (21/1).

"Mereka kirimkan foto korban (kakak), dalam kondisi sudah meninggal," ujar Pandi saat ditemui di kediaman orang tuanya di Kelurahan Kampung Bugis.

Menurut Pandi awal mula kejadian, kakaknya itu berpamitan dengan orang tuanya untuk pergi berangkat kerja ke Malaysia, Kamis (20/1), setelah salat Magrib.

Baca Juga: Jumlah Kasus Covid-19 Batam Naik Lagi, 17 Orang Positif, Paling Banyak di Batuampar

Namun, menurutnya, pihak keluarga benar-benar tidak menyangka kalau korban ternyata nekat menyeberang ke negara tetangga melalui jalur tidak resmi atau ilegal.

"Sebelum berangkat, ia katakan pergi melalui jalur resmi. Karena selama ini kalau ke Malaysia, korban memang gunakan jalur resmi," ujar Pandi.

Lanjutnya, pihak keluarga sudah ikhlas melepas kepergian Anita, yang kini meninggalkan empat orang anak.

Namun demikian, ia berharap jenazah korban bisa segera dipulangkan ke kampung halaman untuk dikebumikan oleh pihak keluarga.

"Kami masih menunggu proses pemulangan jenazah korban," ucap Pandi.

Sementara itu, berdasarkan data dari Kantor SAR Tanjungpinang yang diterima dari Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (MRSC) Johor Bahru bahwa kecelakaan kapal bot pancung PMI dari Indonesia menuju Malaysia terbalik dan karam sekitar pukul 03.50 WIB, Kamis (20/1).

Kapal jenis kayu berwarna cokelat tersebut diduga membawa 27 penumpang, di mana 19 orang dilaporkan selamat, 5 orang meninggal, dan 3 orang dalam pencarian.

Kantor SAR Tanjungpinang telah berkoordinasi dengan MRSC Johor, bahwa pihak terkait di negeri jiran itu terus berupaya untuk mencari dan menemukan korban yang belum ditemukan. (antara)

Load More