
SuaraBatam.id - Kenaikan minyak goreng yang meresahkan masyarakat disebut ada unsur kesengajaan oleh Direktur Ekonomi Sekretariat Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) Mulyawan Ranamenggala.
Ia melihat pelaku usaha sengaja menaikkan harga.
"Kami melihat ada signaling mereka sengaja menaikkan harga input dari minyak goreng sehingga harga minyak goreng naik," ujar Mulyawan saat dikonfirmasi Warta Ekonomi, Jumat (21/1/2022).
Mulyawan mengatakan, hal tersebut terjadi lantaran konsentrasi pasar minyak goreng dikuasai oleh empat perusahaan yang menguasai 46 persen produksi minyak goreng nasional. Presentase dari empat pemain tersebut berada di 14, 13, 11, dan 8 persen dari porsi produksi minyak goreng nasional, sementara sisanya hanya berada di bawah lima persen.
"Sisanya itu cukup jauh range-nya. Jadi, banyak pelaku usaha minyak goreng presentasenya di bawah 5 persen, cukup banyak bahkan yang 0, sekian persen pun banyak. Jadi memang pelaku usaha minyak goreng ini sangat banyak," ujarnya.
Mulyawan melanjutkan, menurutnya, temuan tersebut menjadi gambaran di mana indusrti minyak goreng bersifat monopolistik yang mengarah ke oligopoli.
"Struktur industri minyak goreng ini dia bersfifat monipolistik bukan monopoli dengan mengarah ke oligopoli di mana empat pemain besar di industri tersebut terintegrasi secara vertikal mulai dari perkebunan, pengolahan sawit, dan minyak gorengnya," ungkapnya.
Kondisi harga Crude Palm Oil (CPO) yang meningkat saat pandemi kemarin membuat pelaku usaha yang sudah terintegrasi tersebut lebih memilih untuk mengekspor produknya daripada memasok dalam negeri.
"Mereka sudah terintegrasi, sebenarnya mereka tinggal menjual atau men-supply CPO yang mereka miliki karena memang sudah satu kelompok usaha. Kepada pabrik minyak goreng yang mereka miliki, tinggal di-supply saja, tetapi mereka lebih memilih untuk mengekspor. Lalu kirim CPO kepada pabrik minyak gorengnya dengan harga internasional, jadi harga minyak goreng naik," tutupnya.
Baca Juga: Pasar Murah Minyak Goreng di Kota Malang Diserbu Ibu-Ibu
Berita Terkait
-
KPPU Kembali Gelar Sidang Usut Kasus Monopoli Tokopedia dan TikTok Shop
-
Daftar 9 Kasus yang Disebut Said Didu Mengarah ke Jokowi: dari Ijazah Palsu hingga Korupsi Pertamina
-
Jangan Salah Kaprah, Efisiensi Bisnis di Tengah Krisis Harus Begini
-
Bukan Pencitraan! Mentan Beberkan Bukti Sikat Mafia Beras, 212 Merek Diserahkan ke Polisi
-
Pelaku Usaha Bisa Gunakan AI untuk Dongkrak Kinerja Penjualan, Begini Caranya
Terpopuler
- Lagi Jadi Omongan, Berapa Penghasilan Edi Sound Si Penemu Sound Horeg?
- Tanpa Naturalisasi! Pemain Rp 2,1 Miliar Ini Siap Gantikan Posisi Ole Romeny di Ronde 4
- 5 Pemain Timnas Indonesia yang Bakal Tampil di Kasta Tertinggi Eropa Musim 2025/2026
- Brandon Scheunemann Jadi Pemain Paling Unik di Timnas Indonesia U-23, Masa Depan Timnas Senior
- Siapa Sebenarnya 'Thomas Alva Edi Sound Horeg', Begadang Seminggu Demi Bass Menggelegar
Pilihan
-
Bantah Sengaja Pasang 'Ranjau' untuk Robi Darwis, Ini Dalih Pelatih Kim Sang-sik
-
Dikritik Habis Legenda, Pemain Timnas Indonesia U-23 Tetap Diguyur Bonus Ratusan Juta
-
Selamat Tinggal Gerald Vanenburg! Resmi Tak Latih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025
-
Sebelum Justin Hubner, Pemain Keturunan Maluku Lebih Dulu Gabung Fortuna Sittard
-
Skill Alessio Landzaat, Putra Denny Landzaat: Bisa Bela Timnas Indonesia?
Terkini
-
BRI Tingkatkan Penyaluran KPR Subsidi, FLPP Jadi Andalan Program 3 Juta Rumah
-
Ajukan BRI Easy Card via Online, Nikmati E-Voucher Spesial Senilai Rp100 Ribu
-
Warga Batam Siap-siap! Listrik Padam 23-25 Juli 2025, Cek Wilayahmu
-
BRImo Catat Pertumbuhan Pengguna 21,2%, Capai 42,7 Juta Berkat Kemudahan Bertransaksi
-
Pinjol Ilegal Hantui Desa, BRI Siapkan Jurus Pamungkas Lewat Koperasi Merah Putih