SuaraBatam.id - Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Ansar Ahmad meminta Kementrian Kesehatan (Kemenkes) menyediakan Whole Genome Sequencing (WGS), guna mencegah masuknya varian baru Covid-19 atau Omicron ke Batam.
“Kita minta difasilitasi di BTKL labor Kemenkes yang ada di Batam supaya dilengkapi dengan tes Whole Genome Sequencing (WGS) untuk mengantisipasi varian baru Covid-19. Supaya cepat terdeteksi kalau ada varian-varian baru,” kata dia.
Ansar menuturkan, pentingnya keberadaan alat ini, sebagai salah satu langkah pendeteksi dini bagi Warga Negara Asing (WNA) yang akan masuk ke Indonesia melalui Batam sebagai salah satu pintu masuk.
"Tidak hanya itu, alat ini juga diperlukan saat Batam menerima PMI yang kembali ke Indonesia melalui Batam," tegasnya, Kamis (13/1/2022).
Selain itu, alasan lainnya adalah hasil sampel yang dikirimkan ke Litbang Kemenkes terkait varian baru COVID-19 hasilnya selalu lambat, seperti sampel untuk mendeteksi varian Omicron.
“Selama ini kita kirim sampel ke litbang kemenkes dua bulan satu bulan baru datang hasilnya, sampai varian itu hilang baru keluar. Kita minta di Kepri ada alat itu,” katanya.
Meski begitu, sampel yang dikirimkan tersebut sampai saat ini tidak ada varian baru Omicron.
Selain WGS, Ansar juga meminta agar Kepri difasilitasi alat Tes Cepat Molekuler (TCM) untuk mendeteksi tes PCR agar lebih cepat.
“Agar tugas kita juga ringan,” katanya.
Baca Juga: Vaksinasi Booster di Batam Dimulai Hari Ini di Vihara Maitreya, Dihadiri Mendagri
Saat ini Pemprov Kepri diakuinya tengah melobi Pemerintah Pusat terkait pemulangan PMI melalui wilayah Kepri.
Mengingat Kepri hanya memanfaatkan Batam sebagai satu-satunya pintu masuk.
Namun hal ini, tidak didukung dengan fasilitas yang dapat menampung keseluruhan PMI yang datang setiap harinya.
"Lokasi karantina sementara di Batam semakin menipis, dengan waktu karantina yang memakan waktu seminggu sebelum PMI kembali ke daerahnya masing-masing. Sementara satu hari bisa masuk dua kapal pengangkut PMI, dengan estimasi bisa sampai ratusan orang," terangnya.
Ansar juga menegaskan agar Pemerintah Pusat dapat membuka pintu masuk lain, dalam memfasilitasi para PMI yang kembali dari Malaysia dan Singapura.
"Kalau memang tetap seperti ini, pilihan ada dua. Satu kapal yang masuk setiap hari harusnya satu saja, atau dibuka Dumai sebagai salah satu pintu masuk lain," tegasnya.
Berita Terkait
-
Purbaya Sewot Teknologi AI Bea Cukai Dibandingkan dengan Milik Kemenkes: Tersinggung Gue!
-
Ekonomi Melonjak, BP Batam Siapkan Strategi Kurangi Pengangguran
-
Ancaman Penyakit Intai Pengungsi Banjir Sumatra, DPR Minta Kemenkes Bertindak Cepat
-
RSUD Aceh Tamiang Dibersihkan Pascabanjir, Kemenkes Targetkan Layanan Kesehatan Segera Pulih
-
Penyakit Mulai Hantui Pengungsi Banjir Sumatra, Kemenkes Diminta Gerak Cepat
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Ini Dia Rekomendasi 6 Speaker JBL Terbaik di Promo 12.12
-
Angkat Kearifan Lokal, Menu MBG di Kepri Pakai Makanan Tradisional
-
Operasi Zebra 2025 di Kepri Optimalkan ETLE, Berikut Deretan Lokasinya
-
Update Harga Emas Antam Hari Ini, Turun Menjadi Rp2,322 Juta per Gram
-
Pencuri yang Beraksi di 50 Lokasi Dibekuk