Scroll untuk membaca artikel
Eliza Gusmeri
Kamis, 13 Januari 2022 | 12:42 WIB
Gubernur Kepri, Ansar Ahmad (partahi/suara.com)

SuaraBatam.id - Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Ansar Ahmad meminta Kementrian Kesehatan (Kemenkes) menyediakan Whole Genome Sequencing (WGS), guna mencegah masuknya varian baru Covid-19 atau Omicron ke Batam.

“Kita minta difasilitasi di BTKL labor Kemenkes yang ada di Batam supaya dilengkapi dengan tes Whole Genome Sequencing (WGS) untuk mengantisipasi varian baru Covid-19. Supaya cepat terdeteksi kalau ada varian-varian baru,” kata dia.

Ansar menuturkan, pentingnya keberadaan alat ini, sebagai salah satu langkah pendeteksi dini bagi Warga Negara Asing (WNA) yang akan masuk ke Indonesia melalui Batam sebagai salah satu pintu masuk.

"Tidak hanya itu, alat ini juga diperlukan saat Batam menerima PMI yang kembali ke Indonesia melalui Batam," tegasnya, Kamis (13/1/2022).

Baca Juga: Vaksinasi Booster di Batam Dimulai Hari Ini di Vihara Maitreya, Dihadiri Mendagri

Selain itu, alasan lainnya adalah hasil sampel yang dikirimkan ke Litbang Kemenkes terkait varian baru COVID-19 hasilnya selalu lambat, seperti sampel untuk mendeteksi varian Omicron.

“Selama ini kita kirim sampel ke litbang kemenkes dua bulan satu bulan baru datang hasilnya, sampai varian itu hilang baru keluar. Kita minta di Kepri ada alat itu,” katanya.

Meski begitu, sampel yang dikirimkan tersebut sampai saat ini tidak ada varian baru Omicron.

Selain WGS, Ansar juga meminta agar Kepri difasilitasi alat Tes Cepat Molekuler (TCM) untuk mendeteksi tes PCR agar lebih cepat.

“Agar tugas kita juga ringan,” katanya.

Baca Juga: Guru SMA di Batam Kembalikan Dana BOS yang Diduga Dipakai buat Liburan

Saat ini Pemprov Kepri diakuinya tengah melobi Pemerintah Pusat terkait pemulangan PMI melalui wilayah Kepri.

Mengingat Kepri hanya memanfaatkan Batam sebagai satu-satunya pintu masuk.

Namun hal ini, tidak didukung dengan fasilitas yang dapat menampung keseluruhan PMI yang datang setiap harinya.

"Lokasi karantina sementara di Batam semakin menipis, dengan waktu karantina yang memakan waktu seminggu sebelum PMI kembali ke daerahnya masing-masing. Sementara satu hari bisa masuk dua kapal pengangkut PMI, dengan estimasi bisa sampai ratusan orang," terangnya.

Ansar juga menegaskan agar Pemerintah Pusat dapat membuka pintu masuk lain, dalam memfasilitasi para PMI yang kembali dari Malaysia dan Singapura.

"Kalau memang tetap seperti ini, pilihan ada dua. Satu kapal yang masuk setiap hari harusnya satu saja, atau dibuka Dumai sebagai salah satu pintu masuk lain," tegasnya.

Kontributor : Partahi Fernando W. Sirait

Load More