SuaraBatam.id - Risiko penggunaan kemasan berbahan plastik polikarbonat belum sepenuhnya mendapat perhatian masyarakat Indonesia. Bahan plastik ini digunakan untuk botol dan peralatan makan bayi serta galon air minum.
Pahahal masalah ini sudah jadi perbincangan dunia sejak awal 90'an. Menurut dokter spesialis anak, dr. Farabi el Fouz pengetahuan publik akan bahaya BPA sangat penting mengingat bila sampai terpapar pada tubuh dan terjadi akumulasi dalam waktu yang lama bisa menimbulkan penyakit serius.
"Orang bisa kena kanker, gangguan hormon, penyakit jantung koroner, diabetes, gangguan kekebalan tubuh, dan ketidaknormalan enzim pada hati, dan lain-lain," katanya, dikutip dari wartaekonomi, Kamis 30 Desember 2021.
Plastik polikarbonat, mudah dikenali dengan Kode Daur Ulang 7 pada kemasan plastik, mengandalkan bahan campuran kimia Bisfenol-A, kerap disingkap BPA, dalam proses produksi.
Baca Juga: Dokter Spesialis Anak: Tidak Ada Hubungan Autisme dengan Air Galon Polikarbonat
Berfungsi menjadikan plastik kuat, mudah dibentuk dan tahan panas, BPA punya kelemahan tersendiri, yakni rentan tercerai akibat terpaan panas dan gesekan.
Farabi bilang di luar negeri banyak negara yang telah resmi melarang penggunaan plastik polikarbonat yang mengadung BPA. Pelarangan termasuk atas botol susu, wadah makanan, piring, sendok, bahkan susu kaleng bayi yang mengandung BPA.
Hal senada diungkap dokter spesialis anak yang juga anggota Ikatan Dokter Anak Indonesia, Irfan Dzakir Nugroho. Menurutnya, toksisitas BPA sudah lama jadi menjadi perhatian banyak negara, terutama di negara-negara Eropa dan Amerika.
“Toksisitas BPA menimbulkan berbagai penyakit, efeknya sangat luas di berbagai kelompok. Sudah banyak studi yang membuktikan hal tersebut, dan untuk mencegahnya dibutuhkan regulasi preventif yang menjauhkan masyarakat dari bahaya BPA,” katanya belum lama ini.
Menurut Irfan, banyak studi di luar negeri membuktikan bahwa bahaya BPA terkait dengan gangguan hormonal, kanker, penyakit saraf dan obesitas.
Baca Juga: Indonesia Masuk Tiga Besar Penghasil Sampah Plastik di Dunia, Apa Bahayanya?
BPA, katanya merujuk sejumlah riset, juga ditengarai memicu gangguan perilaku manusia, terutama pada anak-anak.Selain itu, karakter BPA yang menyerupai estrogen dalam tubuh rentan memicu gangguan perkembangan organ seksual pada anak-anak.
Dia menyarankan upaya preventif berupa menghindari penggunaan produk mengandung BPA dan memberikan ASI secara langsung dan mengurangi konsumsi makanan pada kemasan plastik, dan tidak memanaskan makanan dalam kemasan plastik di microwave.
Ahli Kesehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan, Iwan Nefawan, menekankan risiko paparan BPA pada orang dewasa.
Dalam jumlah tertentu, katanya, BPA bisa memicu penurunan kadar hormon testosteron, yang pada gilirannya mengakibatkan orang susah mendapatkan keturunan.
BPA juga berpotensi memicu kanker pada masyarakat yang terbilang rentan, semisal bayi, anak-anak, manula dan ibu hamil.
Berita Terkait
-
Bali Larang Air Kemasan Plastik! Langkah Radikal Selamatkan Pulau Dewata dari Tsunami Sampah
-
Gisella Anastasia dan Ibunya Jalani Operasi Plastik di Korea
-
Bandara Soetta Bantah Isu Kebakaran, Deputi Komunikasi Sebut Ada Pabrik Plastik yang Terbakar
-
Inovasi Pengelolaan Sampah Plastik: Sucofindo-Containder Teken MoU untuk Solusi Berkelanjutan
-
Maluku Utara Siap Ekspor Sampah Plastik, Jadi Penghasilan untuk Masyarakat
Terpopuler
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Marah ke Direksi Bank DKI, Pramono Minta Direktur IT Dipecat hingga Lapor ke Bareskrim
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Jawaban Menohok Anak Bungsu Ruben Onsu Kala Sarwendah Diserang di Siaran Langsung
Pilihan
-
Dari Lapangan ke Dapur: Welber Jardim Jatuh Cinta pada Masakan Nusantara
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
-
Solusi Pinjaman Tanpa BI Checking, Ini 12 Pinjaman Online dan Bank Rekomendasi
-
Solusi Aktivasi Fitur MFA ASN Digital BKN, ASN dan PPPK Merapat!
Terkini
-
Jadwal Imsakiyah Batam Hari Ini, Berikut Tips Berbuka Sehat Agar Puasa Lancar
-
Longsor Parah Lumpuhkan Akses ke Pelabuhan Utama Lingga, Warga Minta PU Segera Perbaiki Jalan
-
Meutya Hafid Sebut iPhone 16 Lolos Sertifikasi, AirTag Segera Diproduksi di Batam
-
200 Rumah di Lingga Dibekali Panel Surya untuk Perluas Akses Listrik, Kapan Direalisasi?
-
Waspadai Modus Penipuan Jelang Lebaran di Batam, Ini Tips Agar Tak Jadi Korban