SuaraBatam.id - Kota dan Kabupaten Cirebon ada di Jawa Barat sebelah utara, berbatasan langsung dengan laut Jawa.
Sejak dulu daerah ini ramai dikunjungi para pedagang dari berbagai daerah, karena memang merupakan salah satu daerah persinggahan kapal.
Tak heran beragam pengaruh budaya hingga agama ada di daerah ini, termasuk soal kuliner.
Selain menjadi pusat perkembangan Islam serta perdagangan, Cirebon terkenal dengan kuliner khasnya yang sangat tradisional dan yang pasti wajib Anda coba jika berkunjung ke sana.
Baca Juga: Babak Baru Konflik Keraton Kasepuhan Cirebon: Kini Ada Empat Sultan
Beberapa kuliner di Cirebon di antaranya :
Nasi Jamblang atau Sega Jamblang merupakan salah satu kuliner khas Cirebon yang bisa dibilang sangat unik, karena lauk pauknya dibungkus menggunakan daun jati.
Nasi Jamblang ini tidak ada kaitannya dengan buah Jamblang, Sega Jamblang diambil dari nama sebuah desa yang ada di Kabupaten Cirebon yang bernama desa Jamblang.
Dulunya Nasi Jamblang ini dibawa para pekerja sebagai bekal makan. Mereka menggunakan daun jati sebagai upaya mensiasati agar nasi dan lauk yang dibawa tidak basi.
Baca Juga: Ini Empat Kuliner Khas Meksiko yang Jadi Favorit Masyarakat Indonesia
Nasi Jamblang berisi beberapa lauk seperti telur balado, semur hati, sayur tahu, ikan asin goreng dan balakutak cumi. Walaupun teksur daun jati cederung kasar, namun tidak sedikitpun mengubah keikmatan di lauk dan nasi dalamnya.
Beberapa tempat yang menyediakan Nasi Jamblang di Cirebon antara lain Nasi Jamblang Mang Gaber di Jalan Sisingamagara, Nasi Jamblag Mang Nur di Jalan DR.Ciptomangunkusumo no.8, dan Nasi Jamblang Jo Paul di Jalan Kalioka, Kedawung Kabupaten Cirebon.
2. Nasi Lengko
Nasi Lengko ini adalah kuliner khas Cirebon yang sederhana, namun kaya rasa. Kuliner ini terdiri dari nasi putih yang dipadu dengan lauk dan sayur yang terdiri dari tempe dan tahu goreng, toge, timun, daun bawang dan seledri.
Semua itu disiram dengan saus kacang dan dilengkapi dengan taburan bawang goreng serta tambahan kerupuk putih dan cabe rawit di atasnya.
Rasanya perpaduan antara pedas, manis, gurih namun tetap segar karena ada campuran sayuran di dalamnya.
Di Cirebon, kita mudah menemui penjual Nasi Lengko, mulai dari rumah makan hingga kaki lima. Di antara penjual Nasi Lengko di Corebon yang terkenal ada di Jalan Parujakan arah gudang air. Di depan gang sudah terlihat gerobak berwarna biru dan ramai pembeli dari jam 07.00 hingga 09.00 WIB.
3. Docang
Docang khas Cirebon terdiri dari irisan lontong yang ditaburi parutan kelapa muda ditambah irisan daun singkong dicampur tauge yang sudah direbus.
Setelah itu disiram kuah panas yang berisi sejenis oncom yang disebut Dage. Dahulu kala docang merupakan makanan untuk meracuni Wali Songo yang sedang berdakwah di Masjid Agung.
Namun Racun tersebut ternyata tidak mempan membunuh Wali Songo. Alih-alih terbunuh, Wali Songo malah berbalik menyukai kuliner tersebut.
Jika Anda mencicipi Docang, jangan lupa beri kerupuk dan sambal rebus agar lebih nikmat. Jika tertarik mencoba Docang, Anda bisa berkunjung ke Jl. Lawang Gada Kesambi. Di sebelah kiri jalan arah Kesambi, ada sebuah warung Docang yang buka dari 6 pagi hingga 10 malam.
Empal Gentong merupakan makanan khas Cirebon yang berbahan dasar daging sapi. Rupa Empal Gentong persis seperti gulai yang memakai kuah bersantan berwarna kekuning-kuningan.
Empal Gentong berisikan potongan daging sapi. Jika suka, Anda juga bisa menambahkan jeroan seperti usus, babat dan daging tanpa lemak. Sebelum dihidangkan, daging dan jeroan tersebut terlebih dahulu dibumbui dan direbus, sehingga kaya rasa.
Meski Empal Gentong awalnya makanan dari timur tengah, namun sudah berkembang dan diadaptasikan dengan rasa khas Cirebon.
Disebut Empal Gentong karena zaman dulu kuliner ini dibuat dengan cara direbus di dalam gentong.
Hal yang membuat Empal Gentong ini enak adalah cara pembuatannya yang masih menggunakan kayu bakar serta gentong yang dipakai untuk merebus daging.
Soal rasa patut diacungkan jempol karena kuah santan dalam Empal Gentong begitu kental dan gurih. Ditambah dengan bumbu rempah yang meresap hingga ke setiap potongan daging.
Bila berkunjung ke Cirebon dan ingin mencicipi Empal Gentong, Anda bisa melipir ke Empal Gentong Juragan 76 di Jalan Jurang no 76 atau Empal Gentong Khas Cirebon Ibu Eti di Jalan Yupiter IV nomor 10
5. Empal Asem
Empal Asem hampir sama dengan Empal Gentong. Perbedaanya Empal Asem menggunakan daging sapi sandung lamur atau bagian belakang paha sapi yang tidak berlemak.
Cara pembuatanya hampir sama dengan Empal Gentong, yakni potongan daging sapi dibumbui dengan berbagai rempah yang diberi kuah santan.
Namun berbeda dengan Empal Gentong, dalam pengolahannya, Empal Asem ditambah dengan air asem.
Ini membuat rasa Empal Asem menjadi gurih namun ada sensasi rasa asam.
Jika tertarik mencoba Empal Asem khas Cirebon, Anda bisa datang ke Empal Gentong Ibu Sarini di Jalan Kanoman No12 Pekalipan-Cirebon buka setiap hari dari pukul 06.00-17.00 WIB
6. Mie Koclok
Laman Wikipedia.org menulis, Mie Koclok adalah singkatan dari Mie Khasnya Orang Cirebon Yang Lebih Okay. Kuliner ini diciptakan oleh Pak Edy, yang sudah berjualan Mie Koclok sejak 1945.
Mie Koclok berbahan dasar mie basah yang dilengkapi dengan irisan daun bawang, kembang kol, tauge, telur rebus, suwiran ayam dan taburan bawang goreng.
Semua itu disajikan di atas mangkuk lalu disiram dengan kuah kaldu ayam kental dan sejumlah bumbu rempah yang membuat lidah Anda bergoyang.
Jika Anda kebetulan sudah merencanakan liburan ke Cirebon, jangan lupa mampir ke warung Mie Koclok Pak Edy yang terletak di Jalan Lawanggada no.23 Pulasaren Kecamatan Pekalipan Kota Cirebon
Itu tadi sekelumit ulasan mengenai beragam kuliner di Cirebon. Semoga bisa menjadi referensi bagi Anda dan keluarga yang hendak berkunjung ke Cirebon.
Kontributor : Damayanti Kahyangan
Berita Terkait
-
Hyundai Suap Mantan Bupati Cirebon Enam Kali Demi Proyek PLTU Batu Bara yang Merusak Lingkungan
-
10 Alasan Mengapa Roemah Kuliner Bisa Menjadi Favorit Penggemar Masakan Nusantara di Jakarta!
-
Kantor Hyundai Digeledah Buntut Dugaan Suap Rp 6,5 Miliar Mantan Bupati Cirebon
-
Kisruh Rumah Makan Padang Pakai Lisensi, Penjual: Jangan Sampai Usaha Kecil Jadi Susah
-
Kuliner Indonesia Makin Hits, Inilah 5 Tren Inovatif yang Wajib Dicoba
Tag
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
- Pandji Pragiwaksono Ngakak Denny Sumargo Sebut 'Siri na Pace': Bayangin...
- Beda Penampilan Aurel Hermansyah dan Aaliyah Massaid di Ultah Ashanty, Mama Nur Bak Gadis Turki
- Jadi Anggota DPRD, Segini Harta Kekayaan Nisya Ahmad yang Tak Ada Seperempatnya dari Raffi Ahmad
Pilihan
-
Profil Sean Fetterlein Junior Kevin Diks Berdarah Indonesia-Malaysia, Ayah Petenis, Ibu Artis
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
-
Pegawai Komdigi Manfaatkan Alat AIS Rp250 M untuk Lindungi Judol, Roy Suryo Duga Ada Menteri Ikut 'Bermain'
-
Trump Effect! Wall Street & Bursa Asia Menguat, IHSG Berpotensi Rebound
Terkini
-
Berapa Harga Airpods Pro Asli Gen 2? Inilah Keunggulannya
-
16 Atlet Muaythai Batam Bertarung di Vitka Gym, Ajang Pemanasan Menuju Porkot 2024
-
Melestarikan Mangrove, Mengangkat Ekonomi: Perjuangan Gari di Kampung Tua Bakau Serip, Desa Binaan Astra
-
Bangkitkan Ekonomi Lokal: Desa Wisata Batam Menjadi Ikon Pariwisata di Era Jokowi
-
Jeju Air Buka Rute Incheon-Batam, 3 Kali Seminggu! Cek Jadwalnya