SuaraBatam.id - Istilah mental block mungkin belum familiar bagi banyak orang. Namun istilah ini sangat terkait dengan kondisi mental seseorang dan mungkin kamu tanpa sadar pernah mengalami kondisi tersebut.
Dikutip dari Tony Robbins, mental block merupakan kondisi di mana kita tak mampu berkonsentrasi.
Ketidakmampuan berpikir jernih juga termasuk dalam mental block. Nah, mental block juga disebut kelelahan mental.
Menurut Psikolog Anak, Remaja, dan Keluarga dari KLEE, Debora Basaria, M.Psi, Psikolog., mental block ini umumnya ditandai dengan kondisi seperti individu itu merasa tak berdaya dalam melakukan tugas-tugas tertentu. Lalu, orang tersebut pun menjadi sangat sensitif terhadap sesuatu.
Baca Juga: Pelatih Malaysia Puji Mental Baja Timnas Indonesia Saat Tahan Imbang Vietnam
“Pada awalnya, mungkin fenomena ini terkesan biasa saja, tetapi bila terjadi terlalu sering, itu dapat membebani psikis dan fisik. Jadi, poin utamanya, orang yang mengalami mental block ini, dia akan kesulitan mengakses pikirannya untuk bisa mengeluarkan ide, kreativitas, dan hal-hal yang sebtulnyadia mampu untuk lakukan,” papar Debora, saat sesi Instalive, dikutip dari herstory, beberapa waktu lalu.
Debora bilang, siapapun bisa mengalami mental block ini. Telebih kepada mereka yang yang dibebani tuntutan dan harapan-harapan dalam kehidupannya.
“Jadi, perlakukan kita ke orang yang terindikasi mental block ini pun harus diperhatikan. Kita harus memperlakukan mereka dengan nyaman. Karena kalau misalnya kita nuntut mereka yang melebihi kemampuannya itu bisa menjadi masalah. Mereka bisa stress, yang kalau stress-nya gak bisa diatasi bisa menjadi burn out, dan itu pasti akan menggangu mereka,” papar Debora.
Lantas, bagaimana cara untuk mengatasi mental block ini? Kata Debora, caranya, kita harus bisa mengontrol diri sendiri.
“Karena yang tau tentang kondisi kita, ya kita sendiri. Jadi kalau udah cape ya berhenti. Dan sebenernya, mengatasi mental block itu yang penting harus kita fokus dengan apa yang dilakukan saat ini, istilahnya living in the moment, lah ya,” imbuh Debora.
Baca Juga: Kemarahan Bisa Berdampak secara Fisik dan Mental, Ini Tanda-tandanya!
Debora juga bilang, mental block ini pun bisa dicegah. Tapi, lagi-lagi kata dia, yang bisa dilakukan untuk mencegahnya adalah dengan mengetahui limit dan kapasitas diri sendiri.
Berita Terkait
-
Benarkah Stres Kronis Picu Risiko Stroke pada Wanita? Ini Faktanya
-
3 Serum Encapsulated Retinol, Pilihan Aman buat Pemula yang Takut Purging!
-
Benarkah Stres Bisa Rusak Kesehatan Gigi dan Mulut? Ini Penjelasan Ahli
-
4 Face Wash dengan Centella Asiatica, Andalan Kulit Iritasi dan Kemerahan!
-
Hasil Penelitian: Mendengar Suara Ibu Ternyata Bisa Redakan Stres
Terpopuler
- Firdaus Oiwobo Tuntut Ganti Rugi ke Kementerian, Nama Menteri PUPR Jadi Sorotan
- Sunan Kalijaga Semprot Pengacara dr Reza Gladys: Nikita Mirzani Tidak Kebal Hukum
- Kenapa Dokter Richard Lee Sembunyikan Status Mualaf Selama 2 Tahun? Ini Alasannya
- Eliano Reijnders: Tristan Gooijer Menuju Indonesia
- Nikita Mirzani Dipenjara, Sikap Karyawan Gelar Makan Bersama Disorot
Pilihan
-
Eliano Reijnders Gabung Timnas Indonesia, PEC Zwolle Tulis Kalimat Menyentuh
-
Media Asing Kaget Patrick Kluivert Singkirkan 3 Anak Emas Shin Tae-yong
-
Resmi Menjadi WNI, Dean James: Bersyukur Menantikan Perjalanan Ini
-
4 Pemain Timans Indonesia Terancam Absen Lawan Bahrain, Ini Daftarnya
-
Dear Prabowo, George Soros Mulai Acak-acak Ekonomi RI Lagi Lewat Investor Asing, Waspada!
Terkini
-
Bukan Cuma Karyawan, Komunitas PKL & Agen BRILink Juga Kebagian Mudik Gratis BRI
-
Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat, BRI Group Distribusikan Bantuan Sembako ke 162 Panti Asuhan di Berbagai Wilayah
-
Memperkuat Ekosistem UMKM: Strategi BRI untuk Pertumbuhan Berkelanjutan dan Inklusi Keuangan Melalui KUR
-
Hendak ke Kantor, Hakim Pengadilan Agama Batam Ditusuk Tak Jauh dari Rumahnya
-
BRI UMKM EXPO(RT) 2025: Tangkal Kawung Perkenalkan Gula Aren Inovatif untuk Pasar Lokal dan Global