Scroll untuk membaca artikel
Eliza Gusmeri
Kamis, 16 Desember 2021 | 16:13 WIB
Gedung Asrama Haji Batam. (Foto: ist/Batamnews)

SuaraBatam.id - Asrama Haji Kota Batam, akan kembali digunakan sebagai lokasi karantina tambahan bagi Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Diketahui, TKI yang datang melalui Batam hampir setiap hari dengan rata-rata 200 orang.

"Iya ada penambahan rusun sama Asrama Haji. Karena, tadi malam pak Dandim hubungi saya. Jadi saya minta Direktur RS untuk bekerjasama. Karena urusan TKI ini, ada ditangan pak Dandim," jelas Wali Kota Batam, Muhammad Rudi, Kamis (16/12/2021).

Penambahan gedung ini diperlukan, guna mengantisipasi lonjakan kedatangan TKI di akhir tahun, dengan masa karantina selama 10 hari.

"Kita hitung saja hari pertama berapa masuk setiap hari begitu. Kalau ada 1.500 ribu itulah kisarannya. Sampai saat ini belum ada perubahan aturan dari pusat. Mereka yang datang dari luar negeri harus karantina 10 hari," lanjutnya.

Baca Juga: Akhirnya 14 Desa di Batam Teraliri Listrik 24 Jam

Sejauh ini kata Rudi, untuk pemulangan para TKI terus dilakukan, dan Pemerintah Daerah hanya mampu menyediakan fasilitas penunjang sebagai tempat karantina.

Asrama Haji (Foto: Partahi/suara.com)

Rudi mengingatkan, di Kepulauan Riau (Kepri) hanya Batam yang ditetapkan sebagai pintu masuk kepulangan pahlawan devisa negara.

Komandan Distrik Militer (Dandim) 0316 Batam selaku Ketua Satgas Pemulangan PMI Kota Batam, Letkol Kav Sigit Dharma Wiryawan menuturkan, sejauh ini pihaknya sudah melakukan langkah-langkah pencegahan, agar varian Omicron tidak masuk ke Batam.

"Bagi PMI yang masuk ke Batam, akan dilaksanakan dua kali pemeriksaan,” ujar Sigit baru-baru ini.

Sigit menjelaskan pengambilan sampel RT-PCR dilakukan di Pelabuhan, setelah itu juga diambil swab antigen, karena hasil RT-PCR baru keluar sehari kemudian.

Baca Juga: Mencuri di Ruko Green Mansion Batam, Pelaku Lukai Pemilik Rumah

"Kalau hasil antigen hari itu juga diketahui, itu menjadi deteksi awal kami, bagi yang positif langsung dibawa ke RSKI Galang dan yang negatif akan langsung ditempatkan di rusun pemerintah," katanya.

Selain itu, untuk mengantisipasi varian Omicron, jalur pemeriksaan sampel RT-PCR diubah, awalnya pemeriksaan pertama dilakukan di RSKI Galang dan yang kedua dilakukan di Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Pengendalian Penyakit (BTKL-PP) Batam.

“Jadi dibalik, sampel RT-PCR yang pertama langsung diperiksa BTKL PP, kemudian BTKL-PP mengirimkan sampelnya ke Balitbangkes Jakarta, supaya bisa langsung diketahui apakah ada varian Omicron atau tidak,” jelasnya.

Pada proses pemulangan PMI ke daerah asalnya, pihaknya menambah personil Satgas untuk bertugas melaksanakan vaksinasi Covid-19 bagi PMI.

“Pada saat karantina kami juga pilah-pilah, mana yang sudah vaksin atau belum, kalau belum, kami langsung berikan, baik itu dosis pertama maupun yang kedua," pungkasnya.

Kontributor : Partahi Fernando W. Sirait

Load More