SuaraBatam.id - Alibaba, raksasa teknologi besutan Jack Ma dikabarkan tengah menjajaki kerja sama dengan konglomerasi asal Indonesia. Langkah itu disinyalir karena ekpansi di beberapa negara, termasuk India dan negara asalnya, Tiongkok terganjal.
Sebenarnya, Indonesia tidak asing bagi Alibaba. Pada 2016, Alibaba menorehkan investasi melalui Ascend Money yang diikuti oleh beberapa investasi strategis, termasuk menyuntikkan dana di Tokopedia, Lazada, Bukalapak, Akulaku, dan DANA.
Alibaba turut membeli 30 persen saham di PT Bank Yudha Bakti, Tbk (BBYB), yang sekarang bertransformasi menjadi bank digital bernama Bank Neo Commerce.
“Alibaba dikenal sebagai perusahaan digital, yang kemudian merambah berbagai sektor. Walaupun begitu bisnis Alibaba tetap utamanya bersandar pada bisnis digital, khususnya e-commerce. Kalau kemudian Alibaba akan lebih ekspansif di Indonesia, saya perkirakan tidak akan bergeser dari bisnis digital,” ujar Piter Abdullah, Research Director, Center of Reform on Economics (CORE).
Baca Juga: Musa Rajekshah Ingatkan UMKM Waspadai Pinjol dan Investasi Bodong
Pertumbuhan ekonomi digital Indonesia yang salah satunya dimotori oleh persaingan ketat bisnis e-commerce memang bertumbuh pesat dalam beberapa tahun terakhir. Pola yang umum adalah munculnya pionir dan diikuti dengan hadirnya para pesaing. Kompetisi perang modal ini terus berlanjut sampai memunculkan pemenang.
Setelah beberapa tahun jor-joran, bisa saja terjadi pergeseran strategi, di mana investor asing mulai berkonsolidasi dengan konglomerasi lokal guna memastikan mereka punya daya saing jangka panjang.
“Dalam bisnis digital yang sangat dibutuhkan adalah ekosistem. Alibaba punya itu, jadi siapa saja akan merasa diuntungkan jika bisa bekerja sama dengan Alibaba. Kalau mereka membangun bisnis baru, Alibaba jadi punya kesempatan untuk ikut dalam perencanaan bisnis sejak awal,” lanjut Piter.
Jika menilik argumen tersebut, maka wajarlah rumor berembus mengenai siapa yang sebenarnya Alibaba sasar sebagai mitra.
Berbagai nama group besar di Indonesia yang memiliki berbagai bisnis dan platform teknologi informasi ataupun digital mumpuni muncul dalam bursa calon mitra strategis.
Baca Juga: Warga Australia Ceritakan Kisah Jadi Target Penipuan Investasi Kripto
Dari berbagai kemungkinan konglomerasi yang ada, nama Sinar Mas digadang-gadang sebagai prioritas nomor satu.
Bahkan beberapa sumber menyebutkan, diskusi intens tengah berlangsung antara kedua entitas tersebut, sebagaimana dilansir oleh Deal Street Asia. Hingga saat ini Sinar Mas sendiri belum memberikan konfirmasi terhadap rumor tersebut.
Sebagai informasi, salah satu anak perusahaan Sinar Mas, FREN, tengah mengembangkan teknologi 5G di Indonesia. Kabarnya, aset yang dimiliki FREN sejalan dengan arah yang disasar Alibaba.
Bahkan, Alibaba menyuntikkan lebih dari US$300 juta ke perusahaan rintisan di Shenzhen yang terkait dengan jaringan 5G dan kecerdasan buatan pada September lalu.
Berita Terkait
-
Suzuki Siapkan 'Kartu AS' Demi Kuasai 8,5 Persen Pasar Mobil Nasional di 2025
-
Usut Kasus Investasi Fiktif PT Taspen, KPK Sita Uang Rp 100 Juta Usai Geledah 4 Lokasi
-
Kata Orang Bank Soal Ekonomi Tahun Ini: Menantang Tapi Ada Peluang!
-
Bibit Ungkap Minat Investor Terhadap Produk Investasi Syariah Tinggi
-
Ulasan Buku The Behavior Gap, Investasi Itu tentang Emosi Bukan Hanya Angka
Terpopuler
- Jairo Riedewald: Saya Tidak Bisa...
- Gibran Disebut Ikut Selamatkan Warga Los Angeles saat Kebakaran, Netizen: Nyelamatin IPK Aja Nggak Bisa
- Jairo Riedewald: Saya Cuma Kelinci Percobaan
- Thom Haye Bicara Potensi Dilatih Patrick Kluivert: Sulit...
- Patrick Kluivert: Mees Hilgers, Calvin Verdonk, dan Jay Idzes
Pilihan
-
5 Pemain Keturunan Belanda yang Paling Menyita Perhatian di Liga Indonesia
-
Hino Keluhkan Banjir Truk China di Indonesia
-
Manajer Pastikan Arlyansyah dan Figo Dennis Tetap di PSIM Yogyakarta
-
Sadis! Rekonstruksi Tawuran Geng di Pontianak, Usus Remaja Terburai Disabet Celurit 180 cm
-
Cara WNI Pindah Kewarganegaraan Jepang, Ternyata Tidak Serumit Itu!
Terkini
-
Longsor di Batam, 13 Orang Dievakuasi, 4 Masih Dicari
-
Konsultan Keamanan Siber: Tak Ada Serangan Siber Ransomware pada Sistem Perbankan BRI
-
Membongkar Hoax Ransomware yang Dikaitkan dengan BRI
-
BRI Menjamin Keamanan Data dan Dana, Transaksi Tetap Normal
-
Natal Romantis di Batam? Ada Paket Lengkap di Hotel Santika!