Scroll untuk membaca artikel
Eliza Gusmeri
Selasa, 07 Desember 2021 | 15:59 WIB
Tasya Kamila dan Randi Bachtiar. [Instagram/tasyakamila]

SuaraBatam.id - Tasya Kamila dikenal sebagai figur publik yang berprestasi. Selain sukses di industri hiburan sejak kecil, ia juga berhasil secara akademik.

Ia memiliki gelas S2 di Columbia University. Namun, setelah menyelesaikan studi, Tasya memutuskan menikah dan punya anak. Beberapa waktu lalu, Tasya mengungkapkan pengalaman tak enak, yakni saat mendapat komentar negatif.

Melalui laman Instagram resminya, Tasya buka suara perihal tudingan ilmu yang sia-sia hingga beasiswa LPDP yang diberikan oleh pemerintah.

Terlihat ia mengunggah cuplikan video beserta komentar warganet yang mencibir soal beasiswa S2 ke Amerika Serikat. Dalam keterangan tertulis “Sefruit unek-unek”.

Baca Juga: 5 Ide Usaha Rumahan yang Cocok untuk Ibu Rumah Tangga, Peluang Sukses!

Cerita diawali saat Tasya lulus S2 dari Columbia University pada 2018, tak lama ia pun

Potret Tasya Kamila di New York. (Instagram/@tasyakamila)

memutuskan untuk menikah sebelum akhirnya dikarunia putra pertama.

Saat mengandung, ia sempat mendapat pertanyaan “Tasya gimana sekarang kamu hamil ngerasa sia-sia nggak pendidikannya?”.

Mendengar pertanyaan itu membuat ia kaget dan merasa kecewa. Apalagi hal semacam ini bukan pertama kalinya terjadi. Tasya kemudian meluruskan jika nggak ada yang salah menjadi seorang ibu dengan pendidikan tinggi.

“Emang ada yang salah ya, sama ibu yang berpendidikan? atau orang yang berpendidikan kemudian memutuskan untuk menjadi ibu. Ini beberapa kali sih, sering juga ditanyain kayak ‘pendidikannya sia-sia dong kemarin kuliah di luar negeri ujung-ujungnya jadi ibu, urus anak’,” paparnya dikutip dari akun Instagramnya @tasyakamila dari Volix, Selasa (7/12/2021).

Baca Juga: 5 Artis Cilik Indonesia Zaman Dulu, yang Mana Idola Kamu?

Ia lantas menjelaskan bahwa tak ada pendidikan yang sia-sia bagi perempuan. Selain itu, menurutnya juga mengurus rumah tangga itu bukan hanya tanggung jawab perempuan, melainkan ada tanggung jawab laki-laki atau suami di sana. Ia bingung dengan stigma demikian yang kerap dititikberatkan pada wanita.

Load More