Scroll untuk membaca artikel
Eliza Gusmeri
Selasa, 19 Oktober 2021 | 08:29 WIB
Ilustrasi tambang pasir. (Shutterstock)

SuaraBatam.id - Tambang pasir di Bintan memakan korban. Dua orang dilaporkan tewas saat bekerja ditambang pasir milik PT Gunung Mario Lagaligo, di Kampung Mansur, Kelurahan Tembeling Tanjung, Kecamatan Teluk Bintan, Bintan, Kepulauan Riau (Kepri), tewas tertimbun material tanah, Minggu (17/10/2021) sore.

Keduanya yakni, Suhadi (35) dan Johari (31).

Dilansir dari Batamnews, kedua pekerja yang tewas tersebut adalah warga yang tinggalnya tak jauh dari lokasi kejadian. Tepatnya di Kampung Keter Tengah, RT 02/RW 04, Kecamatan Teluk Bintan.

Sekitar pukul 16.00 WIB, kedua korban yang masih memiliki hubungan keluarga itu sedang berada di dalam pondok di tempatnya bekerja. Mereka berdua di pondok untuk beristirahat.

Bukit tanah yang berada di bagian atas pondok tersebut tiba-tiba longsor dan menimpa pondok yang di dalamnya ada kedua korban

Baca Juga: Ratusan Kader Partai Ummat Batam Ramai-ramai Mengundurkan Diri, Ada Apa?

Ketika itu juga para pekerja lainnya mencari korban yang tertimbun dengan cara menggali menggunakan alat berat. Sekitar pukul 17.00 WIB, korban atas nama Suhadi berhasil ditemukan.

Satu jam kemudian, yaitu pukul 18.00 WIB, korban atas nama Johari juga berhasil ditemukan. Kedua korban ditemukan 6 meter dari lokasi pondok dalam kondisi sudah meninggal dunia.

Lalu kedua korban dievakuasi ke RSUP Raja Ahmad Tabib (RAT) Kepri. Setelah divisum dan pihak medis memastikan korban meninggal dunia selanjutnya dibawa ke rumah duka.

Keesokan harinya, Senin (18/10/2021) pagi, kedua korban telah dimakamkan di TPU Kecamatan Teluk Bintan.

Kasatreskrim Polres Bintan AKP Dwihatmoko Wiroseno membenarkan adanya laka kerja di lokasi tambang PT Gunung Mario Lagaligo, di Kampung Mansur, Kelurahan Tembeling Tanjung, Kecamatan Teluk Bintan. Dalam laka kerja itu 2 orang tewas tertimbun tanah longsor bercampur pasir.

Baca Juga: Polisi Batam Tangkap Pejambret yang Sebabkan Korban Meninggal, Satu Pelaku Remaja

"Iya kejadiannya semalam. Kasus ini sedang kami lakukan penyelidikan," ucapnya, Senin (18/10/2021).

Load More