Eliza Gusmeri
Kamis, 30 September 2021 | 10:09 WIB
Suasana rumah kayu warga pada awal mula Batam di bangun (Foto: buku BP)

Hartoyo sangat yakin sukarelawan tersebut bukan PKI, karena waktu kecil ia sering melihat relawan tersebut berlatih setiap sore di sekitar Kecamatan Batam.

"Mungkin karena mereka dilatih oleh relawan dari Jawa dan militer, dan mungkin aktivitas tersebut dicurigai. Padahal pemuda-pemuda itu dilatih untuk berperang melawan Malaysia. Latihannya tidak menggunakan senapan, cuma pakai kayu, sifatnya lebih gerilya gitu," tambah dia.

Konfrontasi dengan Malaysia

Seperti diketahui, sebelum peristiwa 30S/PKI, Indonesia pada masa pemerintahan Soekarno saat itu juga sedang berkonfrontasi dengan Malaysia, atau lebih dikenal dengan peristiwa Ganyang Malaysia.

Konfrontasi ini, sebagai peristiwa perang terkait persengketaan wilayah dan penolakan penggabungan wilayah Sabah, Brunei, dan Sarawak.

Pertikaian ini terjadi antara Federasi Malaysia dan Indonesia pada tahun 1962 - 1966. Jadi memang bersamaan dengan peristiwa PKI tahun 1965.

Konon, Batam dan pulau-pulau sekitarnya di Selat Malaka sangat berdekatan dengan Singapura dan Malaysia.

"Ya karena berdekatan ini, kalau sekiranya terjadi perang orang yang dilatih (sukarelawan) ini sudah siap perang melawan Malaysia," kata Hartoyo.

Dari dua peristiwa perang saat itu, konfrontasi Malaysia dan PKI, menurut Hartoyo situasinya sangat mencekam dan menimbulkan ketakutan warga di sekitar kecamatan Batam.

Baca Juga: Punya Kartu Intelijen, Gembong PKI Dalang G30SPKI Bebas Bersembunyi di Sarang Tentara

"Ya suasananya mencekam pastinya karena situasinya kita mau konfrontasi dengan Malaysia, kemudian adalagi peristiwa PKI ini," ungkap laki-laki yang pernah jadi staf Ahli di Balai Kota Batam ini.


Batam sebagai basis militer

Menurut Hartoyo saat berstatus sebagai kecamatan atau sebelum tahun 1970, Batam adalah pulau kosong atau belum seramai Belakang Padang dan Pulau Buluh.

Namun, di pesisir-pesisirnya tinggal masyarakat yang disebut-sebut sebagai suku pertama yang mendiami Batam yakni orang-orang suku Tambus.

Mereka juga dikenalnya sebagai suku laut. Mereka tidak tinggal di daratan tapi menetap di kapal-kapal kayu.

Selain itu, menurut Hartoyo sebelum ramai, dulunya Batam dijadikan sebagai daerah basis militer, seperti di daerah Batu Ampar, Duriangkang dan Sekupang.

Load More