Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Senin, 27 September 2021 | 10:06 WIB
Marina Bay Sands, Singapura. (PixabayNirut Phengjaiwong)

SuaraBatam.id - Seluruh karyawan di Singapura kembali bekerja di rumah atau work from home karena jumlah kasus COVID-19 di sana melonjak.

Pada Jumat (24/9/2021) lalu saja, terdapat 1.650 kasus. Akibat lonjakan ini, Singapura akhirnya kembali menerapkan kebijakan pembatasan, melarang pertemuan lebih dari dua orang dan kerja dari rumah atau work from home (WFH).

Salah satu kepala Satgas Covid-19 Singapura, Menteri Perdagangan dan Industri Gan Kim Yong, mengakui keputusan untuk kembali menerapkan upaya pembatasan jadi hal yang sulit.

Tapi menurutnya langkah ini penting dilakukan agar sistem kesehatan tidak kewalahan dengan peningkatan kasus.

Baca Juga: Laga Kedua Lawan Singapura, Timnas Putri Indonesia Harus Waspada Hal Ini

Sebagian besar kasus positif Covid-19 yang dilaporkan di Singapura memang hanya bergejala ringan.

Namun, orang-orang tetap memilih berobat ke rumah sakit (RS).

"Kebijakan ini bisa membantu kita menekan kecepatan penyebaran virus sehingga menghindari sistem kesehatan terbebani berlebihan," kata Gan seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (25/9/2021).

Kementerian Kesehatan Singapura mengimbau agar para pasien positif bergejala ringan cukup mengisolasi diri di rumah atau fasilitas yang sudah disediakan.

RS disiapkan untuk menangani pasien Covid-19 yang lebih membutuhkan, biasanya para lansia atau individu yang belum atau tidak bisa mendapat vaksinasi.

Baca Juga: Pertahankan Gaya Hidup Sehat di Masa Pandemi Covid-19, Yuk Hindari 4 Kebiasaan Ini

Load More