Belanda pun mengantisipasinya dengan membangun pelabuhan-pelabuhan bebas untuk menyaingi Singapura. Salah satunya pelabuhan Tanjungpinang, cikal bakal pelabuhan Sri Bintan Pura (SBP) yang sekarang dikelola oleh PT Pelabuhan Indonesia I atau Pelindo I (Persero).
Menurut Peneliti Pusat Penelitian Arekologi Nasional Dedi Arman, pelabuhan Tanjungpinang dibangun Belanda sebagai pelabuhan internasional untuk menyaingi Singapura yang dikuasai Inggris tahun 1825.
Tahun 1829, pelabuhan Tanjungpinang menjadi pelabuhan bebas. Beberapa pelabuhan bebas lainnya juga dibangun oleh Belanda, seperti di Sambas, Pontianak, Sukadana, Lampung, Makasar, Manado, Kema, Ambon, Banda, Ternate, dan Kaili. Pelabuhan-pelabuhan ini dibuka sebagai pelabuhan ekspor dan impor kapal-kapal asing.
Namun dalam perjalanannya, keberadaan pelabuhan bebas itu gagal menyaingi Singapura, karena negara tetangga diuntungkan berada di dekat Selat Malaka, yang kemudian sekarang dikenal sebagai jalur perdagangan tersibuk di dunia.
Kondisi yang demikian itu akhirnya membuat Belanda memilih menutup pelabuhan bebas atau internasional. Satu di antaranya pelabuhan Tanjungpinang.
Setelahnya, Belanda mulai membangun sarana dan fasilitas pelabuhan Tanjungpinang dengan konstruksi kayu, persisnya pada tahun 1925. Tanjungpinang kala itu menjadi pusat ibu kota Keresidenan Riau. Ini terjadi setelah Kerajaan Riau Lingga resmi dibubarkan pada tahun 1913.
Sementara itu, Pelabuhan Sri Bintan Pura Tanjungpinang baru diresmikan pada tanggal 21 Januari 1984 oleh Direktur Jendral Perhubungan Laut, Pongky Soeparjo bertepatan dengan peresmian terminal penumpang.
Menurut Dedi Arman nama Sri Bintan Pura bermakna "Pintu gerbang Kepulauan Riau yang permai dan terletak di pulau Bintan (Tanjungpinang-Bintan) yang gemerlapan".
Sri Bintan Pura sampai sekarang menjadi satu-satunya pelabuhan penumpang dan barang di Pulau Bintan yang dikelola Pelindo I Cabang Tanjungpinang.
Baca Juga: Mengintip Potensi Luar Biasa Budidaya Rumput Laut di Kepulauan Riau
Pelabuhan zaman now
Di bawah pengelolaan PT Pelindo I sebagai salah satu BUMN yang bergerak di bidang jasa kepelabuhan di Indonesia. Pelabuhan Sri Bintan Pura Tanjungpinang terus berkembang menjadi salah satu pelabuhan penumpang terpadat di Indonesia.
Jumlah penumpang di pelabuhan Sri Bintan Pura mencapai 2.800 sampai 3.000 orang per hari. Terdiri dari penumpang pelabuhan domestik maupun internasional. Saat akhir pekan, jumlahnya bisa melonjak sampai 4.000 orang per hari.
Pelabuhan ini memiliki 66 armada kapal yang melayani pelayaran antarpulau. Seperti Batam, Karimun, Lingga hingga ke pulau terluar Indonesia, yakni Natuna dan Anambas.
Di samping itu, juga menjadi gerbang utama masuknya para wisatawan mancanegara (Wisman) melalui pelayaran internasional dari dan ke negara tetangga Malaysia serta Singapura.
Turis asing memang gemar berwisata ke Pulau Bintan, terutama kawasan wisata Lagoi di Kabupaten Bintan. Sebuah destinasi wisata bertaraf internasional yang terkenal dengan panorama alam semula jadi dan keindahan pantainya. Sebaliknya, warga Kepulauan Riau gemar bepergian ke negeri jiran, baik itu untuk kepentingan liburan, pekerjaan hingga pengobatan orang sakit.
Berita Terkait
-
Mendag Bantah Mentan soal Impor Beras Ilegal di Sabang dan Batam: Itu Kawasan Bebas!
-
Pemerintah Aceh Bantah Mentan soal Tudingan Impor Beras Ilegal di Sabang
-
Tuding Ada Impor Beras Ilegal di Sabang, Mentan Dinilai Tak Hargai UU Pemerintahan Aceh
-
Setelah Sabang, Mentan Klaim Ada Impor Beras Ilegal di Batam
-
Liburan Bawa Mobil? Ini Biaya Nyebrang dari Jawa ke Merak yang Wajib Kamu Tahu!
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Angkat Kearifan Lokal, Menu MBG di Kepri Pakai Makanan Tradisional
-
Operasi Zebra 2025 di Kepri Optimalkan ETLE, Berikut Deretan Lokasinya
-
Update Harga Emas Antam Hari Ini, Turun Menjadi Rp2,322 Juta per Gram
-
Pencuri yang Beraksi di 50 Lokasi Dibekuk
-
Adu Kuat Dua Nama Menuju Kursi Ketua DPC NasDem Batam