Scroll untuk membaca artikel
Dinar Surya Oktarini
Kamis, 26 Agustus 2021 | 12:58 WIB
Petugas Kepolisian Barelang Pantau Pembongkaran Pasar Induk Jodoh. (Suara Batam/Nando)

SuaraBatam.id - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Batam, akhirnya merealisasikan pembongkaran bangunan bekas Pasar Induk Jodoh, Kamis (26/8/2021).

Sebelumnya, pembongkaran bekas bangunan ini sempat tertunda dikarenakan kematian Priska Ginting (42).

Diduga, Priska meninggal dunia saat sedang terjadi penggusuran di Pasar Induk Jodoh, pada Senin (26/7/2021) lalu.

Sementara itu, saat ini pantauan di lokasi pembongkaran berjalan lancar, tanpa adanya perlawanan dari masyarakat yang sebelumnya menggunakan lapak pasar sebagai tempat tinggal.

Baca Juga: 6 Kuliner Unik Khas Batam, Ada Teh Obeng dan Mie Lendir

Sebanyak dua kendaraan berat terpantau telah melakukan pembongkaran, serta adanya para petugas gabungan yang berjaga di lokasi pembongkaran.

"Pembongkaran hari ini lanjutan dari kegiatan yang tertunda kemarin. Dan sampai saat ini semua proses nya berlangsung lancar," ujar Kadisperindag, Gustian Riau yang ditemui di lokasi.

Pihaknya menargetkan bahwa proses pembongkaran, dapat diselesaikan kurun waktu dua hari mendatang.

Setelah pembongkaran ini selesai dilakukan, selanjutnya akan dilakukan penghitungan aset, sebelum dilakukan pelelangan.

"Setelahnya kita akan hitung aset dan lakukan pelelangan, bagi kontraktor yang akan membangun kembali pasar ini," paparnya.

Baca Juga: Bakul Bensin Eceran Protes Kehadiran Pertashop, Begini Respons Dinas Perindustrian Bantul

Selanjutnya, pembangunan kembali Pasar Induk Jodoh akan dilakukan dengan mengangkat konsep modern.

Bangunan baru Pasar Induk Jodoh ini akan dibangun lima lantai dan dapat menampung 1.800 pedagang.

“Pasar Induk nanti bisa menampung lebih dari 1.800 pedagang dan ke lima lantai akan diisi oleh pedagang dengan kekhususan masing-masing,” ujarnya.

Ia menyebutkan, untuk lantai dasar merupakan pasar basah, kemudian, lantai dua menjadi lokasi penjualan bahan pokok yang kering, lantai tiga merupakan diperuntukan bagi pedagang pakaian dan lantai empat merupakan pusat elektronik.

“Lantai lima ada food court yang viewnya Singapura. Ada juga masjid di lantai ini,” terangnya.

Kontributor : Partahi Fernando W. Sirait

Load More