Scroll untuk membaca artikel
M Nurhadi
Kamis, 12 Agustus 2021 | 11:45 WIB
Nakes di Karimun dikirimi nasi dicampur tanah kuburan (Ist)

SuaraBatam.id - Teror kiriman nasi bungkus dicampur dengan tanah kuburan yang menyasar tenaga kesehatan (nakes) di RSUD Muhammad Sani, Karimun, Kepulauan Riau belakangan diduga dilakukan keluarga pasien Covid-19.

Berdasarkan unggahan pihak yang berkaitan, insiden ini diduga merupakan bentuk kekecewaan keluarga jenazah pasien Covid-19 terhadap pelayanan yang diberikan pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muhammad Sani Karimun.

"Papa. Mama izin ambil tanah papa untuk dokter & perawat yang nyiksa papa semasa hidup," tulis akun dalam postingan tersebut.

Unggahan tersebut juga menyampaikan pesan bahwa mereka tidak terima dengan perlakukan para tenaga kesehatan di RSUD Muhammad Sani hingga menyebut telah difitnah terpapar virus corona.

Baca Juga: Perjuangan Seorang Ayah Setelah di-PHK: Saya Ingin Jadi Relawan Covid

"Mama & keluarga ikhlas atas kepergian papa tetapi mama & keluarga tidak terima dunia akhirat atas perlakuan dokter dan perawat yg tangani papa & di fitnah corona," tulis akun tersebut.

Unggahan itu diungkapkan oleh akun facebook bernama Fajar Jayadi Om Brewok.

Dalam paket makanan itu, nampak pula tulisan "SELAMAT DI HANTUI". Melansir Batamnews, nasi bungkus isi atu butir telur puyuh, dua buah rambutan, keripik dan bunga kamboja putih itu sudah dicampur tanah kuburan.

Hal ini dibenarkan oleh Kepala Bagian Informasi RSUD Muhammad Sani Karimun, Okto Fuji Ginanjar.

"Memang benar kita terima seperti itu, tapi tidak kita tanggapi," kata Okto, Rabu (11/8/2021).

Baca Juga: Jangan Khawatir! Penelitian Ini Ungkap Keamanan Vaksin Covid-19 bagi Ibu Hamil

Okto menjelaskan, pihak keluarga tidak terima keluarganya meninggal dunia karena Covid-19 dan menyalahkan layanan dari RS.

Ia lantas memberi saran, jika memang ada kritik terhadap pelayanan RS, bisa disampaikan ke bagian pusat pelayanan informasi dan promosi rumah sakit.

"Alangkah baiknya datang ke pusat layanan informasi. Jika seandainya keluarga pasien mungkin, kurang puas dengan pelayanan. Kita sudah sediakan tempat handling complain (pusat aduan)," ujar Okto pada wartawan.

Load More