Scroll untuk membaca artikel
M Nurhadi
Selasa, 10 Agustus 2021 | 12:44 WIB
Ilustrasi Tower telekomunikasi. [Pixabay]

SuaraBatam.id - Masyarakat Desa Sebadai Hulu, Kecamatan Bunguran Timur Laut mengaku kesulitan mendapat akses komunikasi di lokasi mereka. Sejumlah warga menyebut, sinyal di lokasi itu sama sekali tidak stabil.

Disampaikan warga setempat bernama Suhaimi (45), kesulitan jaringan di desa itu sudah berlangsung selama beberapa bulan belakangan. Terlebih usai pemasangan BTS USO yang notabene untuk peningkatan jaringan cepat 4G.

“Sekarang ini jaringan susah betul. Sinyal hilang timbul, kami kesulitan mau komunikasi,” ujar Suhaimi, Selasa (10/08/21). 

Hal senada juga disampaikan Yuliarni (35). Menurutnya akibat jaringan yang hilang timbul, sangat susah untuk menghubungi keluarga jika ada keperluan.

Baca Juga: Dirjen WHO Puji BTS Army Indonesia yang Gelar Vaksinasi Covid-19 Gratis Buat 10 Ribu Orang

“Sinyal tak menentu sekarang ini, kita mau hubungi keluarga yang disini aja susah, apalagi mau nelpon ke Ranai,” sebut Yuli.

Tidak hanya kendala komunikasi, warga juga kesulitan mengakses internet.

Berkaitan dengan hal ini, Kepala Dinas Kominfo Natuna Raja Darmika mengatakan, hal ini disebabkan Base Transceiver Station Universal Service Obligation (BTS-USO) di lokasi itu masih memakai antena very small aperture terminal (VSAT).

“Tower USO memang begitu, yang di Sebadai Ulu transmisinya VSAT sangat tidak layak. Pemda belum bisa berbuat banyak,” sebut Raja Darmika kepada Batamnews.

Darmika mengatakan, dari 17 BTS-USO yang dibangun di Natuna, pihaknya sudah meminta agar tidak menggunakan satelit. Sembilan diantaranya saat ini sudah menggunakan radiolink.

Baca Juga: Miris! Telepon dan Internet Mati di 41 Daerah Bangka Belitung, Bahkan Ada yang Masih 2G

“Yang di Kelanga, Pengadah, Ceruk dan Selemam, insyaallah akan lebih baik, karena pakai radiolink,” ujarnya.

Sementara itu, sisa 8 BTS yang masih menggunakan VSAT berada di Serasan, Subi, Midai, termasuk di Sebadai Hulu. 

Load More