SuaraBatam.id - Program vaksinasi turut membawa optimisme bagi industri pelayaran, Menurut Direktur Utama PT Pelni, Insan Purwarisya L. Tobing saat ini jumlah penumpang dari waktu ke waktu meskipun kapasitas masih dibatasi 50%.
Namun demikian, di tengah pemulihan angkutan penumpang, Pelni memproyeksi mencatatkan kenaikan angkutan barang yang mencapai 30-45% dan terus naik pada 2021 .
"Triwulan keempat 2020 ada peningkatan jumlah penumpang dan barang. Terlebih jika vaksin sudah diberikan kepada masyarakat, saya meyakini animo masyarakat semakin naik. Dan angka penumpang memiliki tren terus bertambah dari bukan ke bulan meski kami terus membatasi jumlah penumpang sesuai dengan arahan menteri perhubungan," kata dia.
Bahkan, menurut dia, meski dihantam pandemi, angkutan barang pada tahun 2020 lalu justru memperlihatkan perkembangan positif hingga tahun 2021 diprediksi makin bagus.
"Justru menariknya (di sektor) barang. Angkutan barang pada 2020 malah makin bagus dan kami prediksi tahun 2021 lebih positif," kata dia.
Baca Juga: Selama PPKM Darurat, Penumpang Pesawat di Bawah Usia 18 Tahun Tak Boleh Terbang
Tahun ini PELNI mendapatkan penugasan pemerintah melalui Kementerian Perhubungan untuk turut mendukung program tol laut.
"Saya optimis adanya tol laut sangat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan," sebut Insan.
Ia menjelaskan, umumnya barang yang dikirim dari Pulau Jawa ke daerah lain di Indonesia adalah kebutuhan pokok.
"Sedangkan untuk muatan balik pada jalur sebaliknya adalah bahan-bahan mentah atau barang belum jadi seperti contohnya dari Morotai ke Surabaya, biasanya membawa hasil industri pembuatan arang," ungkap dia.
Pihaknya optimis ada peningkatan jumlah barang yang diangkut oleh armada Pelni pada tahun ini.
Baca Juga: PT Pelni Siapkan Kapal Jadi Tempat Isolasi Pasien Covid-19 di Makassar
"Secara presentase jumlah barang kami perkirakan naik 30-45%. Prediksi kami meningkat usai semester II," sebut Insan.
Meski demikian, ia belum bisa memastikan terkait jumlah penumpang dan terus menunggu keputusan dari pemerintah.
"Setidaknya 15 persen (peningkatan jumlah penumpang)," pungkas dia.
Berita Terkait
-
Penerbangan Ditutup, Alternatif Transportasi di Wilayah NTT Bisa Gunakan Kapal Laut
-
Cetak Rekor! Penumpang LRT Jabodebek di Oktober Capai 2,2 Juta Orang
-
Trigana Air Tujuan Wamena Alami Insiden, Penumpang Buka Jendela Darurat karena Panik
-
Penerbangan di Bandara Gunung Lewotobi Masih Beroperasi, Tapi Tetap Waspada Abu Vulkanik
-
Penyesuaian Tarif Kapal Penyeberangan di 22 Lintasan ASDP Batal
Terpopuler
- Tanggapi Kisruh Andre Taulany Parodikan Gelar Raffi Ahmad, Feni Rose: Lagian Kantor yang Kasih di Ruko
- Berani Minta Maaf ke Lembaga Kerukunan Sulsel, Denny Sumargo Dapat Dukungan dari Sumatera sampai Papua
- Harta Kekayaan Roy Suryo yang Dituduh sebagai Pemilik Akun Fufufafa
- Profil Lex Wu: Tantang Ivan Sugianto Duel usai Paksa Anak SMA Menggonggong
- Geng Baru Nikita Mirzani Usai Lepas dari Fitri Salhuteru Disorot: Circlenya Lebih Berkualitas
Pilihan
-
Emiten Leasing Boy Thohir PHK Ribuan Pekerja dan Tutup Kantor
-
Prediksi Robby Darwis: Timnas Indonesia vs Jepang, Kevin Diks Jadi Kunci?
-
Nilai Tukar Rupiah Merosot Pagi Ini Jelang Rilis Neraca Perdagangan
-
3 Tim Mahal dari Liga 2: Skuat Bernilai Miliaran Rupiah!
-
Pemerintah Mau Hapus BPHTB Hingga Permudah Izin Pembangunan
Terkini
-
Berapa Harga Airpods Pro Asli Gen 2? Inilah Keunggulannya
-
16 Atlet Muaythai Batam Bertarung di Vitka Gym, Ajang Pemanasan Menuju Porkot 2024
-
Melestarikan Mangrove, Mengangkat Ekonomi: Perjuangan Gari di Kampung Tua Bakau Serip, Desa Binaan Astra
-
Bangkitkan Ekonomi Lokal: Desa Wisata Batam Menjadi Ikon Pariwisata di Era Jokowi
-
Jeju Air Buka Rute Incheon-Batam, 3 Kali Seminggu! Cek Jadwalnya