SuaraBatam.id - Terjadi penumpukan limbah medis Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Natuna. Penumpukan sampah terjadi lantaran terkendala bahan bakar untuk pengoperasian mesin insenerator.
"Tidak ada solar untuk menghidupkan mesin Insinerator," ujar staf dari RS tersebut.
Staf tersebut menjelaskan, limbah B3 itu sudah lama dibiarkan menumpuk. Tidak ada masalah pada mesin insenerator, namun tidak ada anggaran untuk bahan bakar.
"Solar habis, dah lama itu, tak ada solar, tak ada anggarannya," terangnya.
Baca Juga: Wajib Tahu, 3 Tips Mengatasi Stres saat Pandemi
Lokasi penyimpanan limbah B3 RSUD Natuna tidak begitu jauh dari ruang rawat inap dan ruang isolasi covid 19.
Padahal dalam Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pengelolaan limbah B3 menjelaskan agar segera melakukan pengolahan terhadap limbah B3 dikarenakan sangat berbahaya bagi kesehatan manusia.
Tidak hanya itu, masih di lokasi yang sama, ternyata juga didapati sampah organik dan non organik yang menumpuk dan tak terurus di lokasi tersebut.
Kondisi ini tentunya sangat miris, apalagi situasi ini sudah berlangsung cukup lama.
Menanggapi hal ini, Direktur RSUD Natuna, dr Iman Safari mengatakan, saat ini produksi limbah B3 akibat pandemi Covid-19 terus meningkat.
Baca Juga: Wapres Maruf Amin Evaluasi Penanganan COVID-19 Bali: Positivity Rate Masih Tinggi
"Tidak hanya akibat pandemi, namun karena giat vaksinasi yang akhir akhir gencar dilakukan, akibatnya produksi limbah B3 kita meningkat," terang Imam, dijumpai Batamnews di ruang kerjanya, Jumat (30/7/21).
Terkait limbah B3 yang telah menumpuk di ruang penyimpanan sementara, pihak RSUD Natuna diakuinya kesulitan mengganggarkan bahan bakar solar dikarenakan kas daerah sedang kosong.
Keadaan ini ternyata sudah berlangsung tidak hanya pada beberapa pekan terakhir, namun sudah semenjak bulan Februari 2021 yang lalu.
Padahal dalam sebulan, idealnya mesin Insinerator bisa menghabiskan 2,5 ton bahan bakar solar. Namun semenjak Februari 2021 lalu, dikarenakan ketiadaan anggaran dari pemda Natuna, kegiatan pengolahan limbah B3 terpaksa tak dilakukan lagi.
"Pada momentum seperti ini, RSUD tidak bisa mengadakan atau membeli bahan bahar solar, oleh sebab itu operasional kegiatan rutin kita untuk pengolahan limbah B3 tidak bisa kita laksanakan, sehingga kejadiannya seperti ini, limbah B3 makin menggunung," ujar dr Imam.
"Bukan kita tidak mau kerja, anggarannya ada, namun karena kondisi keuangan daerah sedang kosong makan kita tidak bisa berbuat banyak," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Pasar Saham Indonesia Terjun Hebat, Lebih Parah dari IHSG Era Pandemi COVID-19?
-
Trump Sempat Telepon Presiden China Soal Asal-Usul COVID, Ini Kata Mantan Kepala CDC!
-
Survei: Milenial Rela Rogoh Kocek Lebih Dalam untuk Rumah Modern Minimalis
-
Trump Tarik AS dari WHO! Salahkan Penanganan COVID-19
-
Kronologi Dewi Soekarno Didenda Pengadilan Jepang Rp3 Miliar Gegara Pecat Karyawan
Terpopuler
- Timnas Indonesia U-17 Siaga! Media Asing: Ada yang Janggal dari Pemain Korut
- Jerman Grup Neraka, Indonesia Gabung Kolombia, Ini Hasil Drawing Piala Dunia U-17 2025 Versi....
- Kode Redeem FF Belum Digunakan April 2025, Cek Daftar dan Langsung Klaim Item Gratis
- Kiper Belanda Soroti Ragnar Oratmangoen Cs Pilih Timnas Indonesia: Lucu Sekali Mereka
- 4 Produk Wardah untuk Usia 40 Tahun Ke Atas Mengandung Antiaging, Harga Mulai Rp 50 Ribuan
Pilihan
-
Kiprah La Nyalla Mattalitti Saat Geger Geden PSSI Kini Rumahnya Digeledah KPK
-
Markas Pemain Korut U-17: Yang Tersembunyi di Balik Klub 4.25 SC?
-
Profil dan Kekayaan Abdul Halim Iskandar, Saudara Cak Imin yang Diduga Terlibat Korupsi
-
Strategi Investasi BPKH Gagal Tercapai, Kurang Rp704 Miliar dari Target di 2024
-
IHSG Masih Tunjukkan Taring dengan Menguat di Perdagangan Selasa Pagi
Terkini
-
Jadwal Imsakiyah Batam Hari Ini, Berikut Tips Berbuka Sehat Agar Puasa Lancar
-
Longsor Parah Lumpuhkan Akses ke Pelabuhan Utama Lingga, Warga Minta PU Segera Perbaiki Jalan
-
Meutya Hafid Sebut iPhone 16 Lolos Sertifikasi, AirTag Segera Diproduksi di Batam
-
200 Rumah di Lingga Dibekali Panel Surya untuk Perluas Akses Listrik, Kapan Direalisasi?
-
Waspadai Modus Penipuan Jelang Lebaran di Batam, Ini Tips Agar Tak Jadi Korban