SuaraBatam.id - Beberapa saat lalu, Wali Kota Tanjungpinang Rahma bersama timnya, melakukan razia COVID-19 di Pasar Bintan Centre. Namun, razia tersebut justru diprotes oleh mantan Wali Kota Tanjungpinang Lis Darmansyah menyampaikan protes keras terhadap aksi itu.
Alasannya, lantaran sejumlah pintu pasar mendadak ditutup. Lis mengakui razia prokes memang dibutuhkan. Namun dengan cara yang baik.
Menurut Lis, Pemkot Tanjungpinang bisa saja membuat satu posko untuk melakukan tes usap antigen sehingga tidak membuat suasana menjadi gaduh, dan pedagang merasa dirugikan.
"Pedagang itu bukan pencuri. Mereka bukan pelacur. Tidak perlu dilakukan cara-cara yang tidak baik seolah-olah mereka mau lari atau sebagainya. Mereka pasti mau tes usap antigen gratis," kata Lis memprotes Kepala Bappeda Tanjungpinang Surjadi.
Kemarahan Lis didengar oleh Rahma yang berada tidak jauh darinya. Rahma lantas bereaksi meski tidak menyebutkan nama Lis.
Rahma menganggap seseorang yang melakukan protes itu menghalangi tugas Satgas Penanganan COVID-19, dan mencari panggung politik.
"Saya sebagai pemimpin di Tanjungpinang harus lindungi warga saya dari COVID-19. Kalau ada yang menghalangi berarti ikut membunuh," katanya.
Aksi Rahma tersebut mendapat tanggapan negatif dari sejumlah akademisi, salah satunya pengamat kebijakan publik dari Universitas Maritim Raja Ali Haji, Alfiandri.
Ia berpendapat razia protokol kesehatan dan tes usap secara acak di pasar itu seakan-akan mencari sensasi. Kegiatan penanganan COVID-19 semestinya sistematis, dan tidak menimbulkan efek negatif terhadap kehidupan pasar.
Baca Juga: Penjelasan Soal Salat Idul Adha Boleh Dilakukan di Rumah Saja
"Kalau pasien yang positif saja masih banyak yang terbiarkan, kenapa harus melakukan tes antigen di pasar atau di tempat lainnya. 3T itu dilaksanakan secara maksimal dan terukur sehingga membuahkan hasil yang positif untuk rakyat," kata dia.
Berita Terkait
-
Kemenkes Buka Pendaftaran Nakes Relawan Covid-19, Ini Syaratnya
-
3 Sebab Penanganan Wabah Tanjungpinang Dicap Gagal: Minim Tracing Hingga Antigen Berbayar
-
Jangan Sembarangan, 5 Langkah Tepat Membuang Masker Sekali Pakai
-
Viral Aksi Kiai Samian Hirup Nafas Pasien COVID-19 Jadi Obrolan di Luar Negeri
-
Epidemiolog: Saya Tidak Setuju PPKM Darurat Dikatakan Gagal, Hanya Saja...
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
-
4 Tablet RAM 8 GB dengan Slot SIM Card Termurah untuk Penunjang Produktivitas Pekerja Mobile
-
3 Fakta Perih Usai Timnas Indonesia U-22 Gagal Total di SEA Games 2025
Terkini
-
Ini Dia Rekomendasi 6 Speaker JBL Terbaik di Promo 12.12
-
Angkat Kearifan Lokal, Menu MBG di Kepri Pakai Makanan Tradisional
-
Operasi Zebra 2025 di Kepri Optimalkan ETLE, Berikut Deretan Lokasinya
-
Update Harga Emas Antam Hari Ini, Turun Menjadi Rp2,322 Juta per Gram
-
Pencuri yang Beraksi di 50 Lokasi Dibekuk