
SuaraBatam.id - Wabah Covid-19 yang kian parah menciptakan fenomena baru. Saat ini, pasien yang meninggal dunia akibat Covid-19 bahkan juga ditemukan terbaring di ruang-ruang tunggu IGD dan terbujur kaku di rumah-rumah.
Kematian pasien Covid-19 yang terus terjadi membuat tim pemulasaran jenazah kewalahan.
Di Jakarta, jenazah pasien Covid-19 yangmeninggal dunia harus antre untuk dimakamkan karena saking banyaknya jumlah jenazah pasien Covid-19.
Sementara, di Yogyakarta, puluhan jenazah Covid-19 berjajar menunggu giliran diurus. Padahal, disaat yang sama, masih ada jenazah lain yang berjejer di ruang IGD.
Baca Juga: Andi Arief: Indonesia Menuju Negara Gagal, Penanganan Covid dan Pertumbuhan Ekonomi Gagal
Hal sama terjadi di Kota Cimahi, Jawa Barat. Kerabat jenazah pasien Covid-19 terpaksa rela menanti belasan jam mengantre pemakaman.
![Tukang gali kubur tengah menggali lubang di Pemakaman Khusus COVID-19 di TPU Lebaksaat, Cipageran, Cimahi Utara, Kota Cimahi. [Suara.com/Ferrye Bangkit Rizki]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/06/16/56323-tukang-gali-kubur-covid-19-di-kota-cimahi.jpg)
Berdasarkan penuturan para narasumber di lapangan ditambah dengan data dari LaporCovid19, dari awal Juni hingga Selasa, (06/07), terdapat sekitar 324 orang meninggal dunia karena terpaksa isolasi mandiri di rumah lantaran rumah sakit dan tempat isolasi penuh.
Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman menyebut, fenomena ini jadi dampak dari parahnya pandemi yang disambut dengan kegagalan Indonesia dalam mengendalikan wabah.
Ia lantas menceritakan tugasnya yang sehari-hari harus menghadapi mayat-mayat korban wabah Covid-19 di DKI Jakarta.
"Kita mau masuk rumah sakit, susah. Kita mau masuk kuburan (sekarang), juga susah," ujarnya kepada BBC Indonesia --Jaringan Suara.com.
Baca Juga: Pedoman Baru Masa Isolasi Pasien COVID-19 yang Dipakai Kemenkes
Ia bahkan sudah berkali-kali melihat tubuh jenazah yang akan dia urus sudah terbujur kaku, dan beberapa diantaranya dalam kondisi mengenaskan.
Penyebabnya, karena hampir setiap jenazah pengidap Covid-19 yang meninggal dunia saat isolasi mandiri di rumah, tidak bisa segera mendapat penanganan.
Pemulasaraan jenazah-jenazah itu masuk ke daftar antrean mengingat sedemikian banyaknya permintaan.
"Yang melaporkan biasanya tetangganya, 'Kok orang ini nggak keluar-keluar, lagi isoman'. Begitu dilihat sudah nggak ada [meninggal], lapor ke kami. Kami tiba di sana, [jenazah] sudah kaku. Rata-rata seperti itu sekarang kondisinya," cerita Wirawan kepada wartawan Nurika Manan yang melaporkan untuk BBC News Indonesia, Kamis (08/07).
Berita Terkait
-
Juni 'Mengerikan' Menanti Prabowo: Beban Utang Jatuh Tempo Capai Rp 178 Triliun, Warisan Pandemi
-
Pasar Saham Indonesia Terjun Hebat, Lebih Parah dari IHSG Era Pandemi COVID-19?
-
Trump Sempat Telepon Presiden China Soal Asal-Usul COVID, Ini Kata Mantan Kepala CDC!
-
Survei: Milenial Rela Rogoh Kocek Lebih Dalam untuk Rumah Modern Minimalis
-
Trump Tarik AS dari WHO! Salahkan Penanganan COVID-19
Terpopuler
- Mayjen Purn Komaruddin Simanjuntak Tegaskan Sikap PPAD
- 10 Mobil Bekas buat Keluarga: Harga di Bawah Rp100 Juta, Muat Banyak Orang
- Rekomendasi Mobil Bekas untuk Karyawan Baru Harga Rp50 Jutaan, dengan Pajak di Bawah Rp1 Juta
- 9 HP Oppo yang Mirip iPhone, Performa Bersaing dan Harga Lebih Terjangkau
- Media Asing: Timnas Indonesia Naturalisasi 3 Pemain Bintang
Pilihan
-
TNI AL Minta Utang BBM Rp3,2 Triliun di Pertamina Diikhlaskan, Bahlil: Kita Kaji
-
Kenakan Ikat Kepala Warna Hitam di Sidang Mediasi Ijazah, Penggugat Minta Jokowi Hadir
-
PPDB Sebentar Lagi, Ini 5 Rekomendasi SMP Negeri Favorit di Pekanbaru
-
5 Rekomendasi Mobil Murah Pajak Terjangkau, Harga Rp 100 Jutaan Saja!
-
4 Rekomendasi HP Rp 4 Jutaan Memori 512 GB Terbaik April 2025
Terkini
-
9 WNA Dideportasi Imigrasi Batam gegara Salahgunakan Izin Tinggal
-
5 Alasan Mengapa Mobil Rental adalah Pilihan Cerdas untuk Liburan Anda
-
Inilah 5 Kebiasaan yang Membuat Tagihan Listrik Bisa Bengkak!
-
Mantri Perempuan BRI Ini Refleksikan Semangat Kartini: Tanpa Lelah Berdayakan Pengusaha Mikro
-
Rayakan Hari Kartini, BRI Perkuat Komitmen pada Kesetaraan Gender, Berdayakan Kaum Perempuan