
SuaraBatam.id - Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad mengungkapkan, pelaksanaan vaksinasi di Kota Batam Kepulauan Riau dipastikan akan berhenti sementara pada Kamis (8/7/2021) akibat ketersediaan vaksin yang terbatas.
"Vaksin Covid-19 terbatas, tinggal 1.000 mdv, untuk 10 ribu orang. Kalau hari ini tidak masuk suplai vaksin, sangat mungkin di hari Kamis, kami berhenti," katanya pada Selasa (6/7/2021).
Sebanyak 10.000 dosis vaksin yang tersedia, sebanyak 1.000 di antaranya sudah dialokasikan untuk pemberian dosis kedua, dan 9.000 lainnya untuk anak usia 12-17 tahun.
Wakil Wali Kota juga mengatakan, pihaknya telah memohon bantuan pemerintah provinsi untuk mengatasi ketersediaan vaksin.
Baca Juga: Bantu Redakan Efek Samping Vaksin Covid-19, Coba Konsumsi 5 Asupan Berikut
Dalam kesempatan itu, ia menyatakan, Batam ditargetkan untuk memvaksin 70 persen warga sasaran dan seluruh anak 12-17 tahun. Namun sulit mencapai target apabila vaksin tidak tersedia.
"Ini persoalannya, bagaimana mau mengejar target," kata dia melansir Antara.
Menurutnya, saat ini masyarakat Batam tengah bersemangat untuk mendapatkan suntikan vaksin, dilihat dari banyaknya warga yang datang ke sentra vaksinasi.
Komunitas dan organisasi masyarakat juga antusias menyelenggarakan vaksinasi. Sehingga apabila ketersediaan vaksin habis, akan membuyarkan semangat tersebut.
"Vaksinasi untuk masyarakat umum malah berhenti, itu masalah. Kami minta pada provinsi agar kita dibantu. Kalau tidak ada vaksin, bagaimana target bisa dicapai," kata dia.
Baca Juga: Universitas Hasanuddin Akan Vaksinasi 20 Ribu Mahasiswa dan Alumni, Wujudkan Herd Immunity
Wakil Gubernur Kepri Marlin Agustina menyampaikan, berdasarkan informasi yang diterimanya, pasokan vaksin memang sudah habis.
Ia mengatakan pihaknya sedang mengupayakan agar vaksin untuk anak 12-17 tahun diadakan, sesuai dengan arahan Gubernur agar pelaksanaan vaksinasi remaja dipercepat.
"Saya minta diusahakan secepatnya. Karena kasihan anak-anak," kata dia.
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didi Kusmarjadi menyatakan hingga Selasa sore belum ada kabar distribusi vaksin dari Pemprov Kepri.
Ia menyatakan, pelaksanaan vaksinasi untuk masyarakat umum di Temenggung Abdul Djamal terpaksa berhenti, apabila vaksin tidak segera datang.
Berita Terkait
-
Ini Perbedaan Penyakit Hepatitis A, B, C, D, dan E
-
Pertama di Sulawesi, Vaksinasi DBD Massal untuk Siswa SD Demi Cegah Kematian Anak
-
Jemaah Haji Wajib Vaksinasi Meningitis dan PolioSebelum ke Tanah Suci, Kemenkes Ungkap Alasannya!
-
Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Terkini, Sempat Rp17 Jutaan Sekali Terbang
-
Dear Pawrents, Kapan Kucing Bisa Vaksin Setelah Melahirkan? Jangan sampai Anabul Sakit
Terpopuler
- 3 Klub BRI Liga 1 yang Bisa Jadi Pelabuhan Baru Ciro Alves pada Musim Depan
- Terlanjur Gagal Bayar Pinjol Jangan Panik, Ini Cara Mengatasinya
- Mayjen Purn Komaruddin Simanjuntak Tegaskan Sikap PPAD
- 7 HP Android dengan Kamera Setara iPhone 16 Pro Max, Harga Mulai Rp 2 Jutaan Saja
- Pascal Struijk Bongkar Duet Impian, Bukan dengan Jay Idzes atau Mees Hilgers
Pilihan
-
Jelang Kongres Tahunan, Erick Thohir Bocorkan Masa Depannya di PSSI
-
4 Rekomendasi HP Samsung Rp 3 Jutaan Terbaik April 2025, RAM Besar dan Kamera Ciamik
-
Bak Lelucon, Eliano Reijnders Tertawa Jawab Rumor Bakal Pindah Liga Malaysia
-
Wahana Permainan di Pasar Malam Alkid Keraton Solo Ambruk, Ini Penjelasan EO
-
Nasib Muhammad Ferarri dan Asnawi Mangkualam Lawan MU Masih Abu-Abu, PSSI Angkat Bicara
Terkini
-
9 WNA Dideportasi Imigrasi Batam gegara Salahgunakan Izin Tinggal
-
5 Alasan Mengapa Mobil Rental adalah Pilihan Cerdas untuk Liburan Anda
-
Inilah 5 Kebiasaan yang Membuat Tagihan Listrik Bisa Bengkak!
-
Mantri Perempuan BRI Ini Refleksikan Semangat Kartini: Tanpa Lelah Berdayakan Pengusaha Mikro
-
Rayakan Hari Kartini, BRI Perkuat Komitmen pada Kesetaraan Gender, Berdayakan Kaum Perempuan