SuaraBatam.id - Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Zubairi Djoerban turut menanggapi ramainya pembelian susu beruang usai kasus Covid-19 di Indonesia atau panic buying yang terjadi di tengah masyarakat.
Ia menyebut, kandungan di dalam susu beruang tidak bisa membunuh virus corona, sehingga secara tidak langsung susu beruang tak lantas membuat pasien Covid-19 sembuh.
"Susu beruang untuk mengobati Covid-19, ya, tentu saja tidak bisa. Susu beruang tak bisa mematikan virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19," kata Zubairi, Minggu (4/7/2021).
Ia juga mengatakan, antara satu susu dengan lainnya tidak jauh berbeda. Setiap produk susu yang dijual di pasaran umumnya memiliki kandungan gizi yang sama.
Baca Juga: Diburu Masyarakat, Ternyata Ini Asal Mula Susu Beruang Dipercaya Punya Khasiat Lebih
Hal itu juga berlaku pada produk susu beruang yang dijual di pasaran. Produk susu apa pun biasanya kaya akan kandungan protein, karbohidrat, serta dilengkapi vitamin dan mineral.
"Kecuali susu kental manis yang kadar proteinnya rendah," ucap Zubairi menalsin Batamnews --jaringan Suara.com.
Ia juga mengimbau warga agar tidak pilih-pilih konsumsi produk susu di masa pandemi Covid-19. Sebab, selain karena kandungan gizinya yang sama, ada asupan lainnya yang diperlukan untuk menjaga kesehatan.
"Sama saja sebenarnya mau minum susu beruang atau susu bubuk lainnya itu silakan saja. Tapi, nutrisi yang baik itu harus juga mengandung sayur, buah, karbohidrat, vitamin, mineral," tuturnya.
Meski demikian, konsumsi susu tetap disarankan untuk asupan protein harian. Kandungan protein bisa didapat di produk susu mana pun, tidak hanya susu beruang.
Baca Juga: Viral Warga Berebut Susu Beruang Saat PPKM Darurat, Ini Kata Produsennya
Belakangan ramai diperbincangkan, susu beruang sedang marak diburu masyarakat karena diyakini bisa menyembuhkan Covid-19. Produk susu beruang menjadi langka di minimarket karena jadi sasaran warga.
Berita Terkait
-
IDI Bogor Komitmen Tingkatkan Kapasitas Dokter, Percepat Penanganan Darurat, Hengky Apresiasi
-
Dokter Bukan Robot: IDI Tegaskan Pentingnya Sentuhan Manusia di Era Teknologi
-
IDI Sarankan Nakes Korban Diskriminasi Larangan Berhijab RS Medistra Melapor Ke Komnas HAM
-
Ketua IDAI Ungkap Ada Remaja Jadi Ateis karena Kecanduan Gadget, Kak Seto Ungkap Penyebabnya
-
Meski Legal, IDI Tetap Tak Perbolehkan Aborsi Dilakukan Sembarang: Beresiko
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
Terkini
-
Berapa Harga HP Infinix Smart 8 RAM 6?
-
Ibu di Batam Aniaya Anak Kandung Pakai Rantai Besi, Berawal dari Hal Sepele Ini
-
Progres Konstruksi Container Yard Batuampar, Green Port Pertama Segera Hadir di Batam
-
Berapa Harga Airpods Pro Asli Gen 2? Inilah Keunggulannya
-
16 Atlet Muaythai Batam Bertarung di Vitka Gym, Ajang Pemanasan Menuju Porkot 2024