SuaraBatam.id - Beberapa pasien Covid-19 di Tanjungpinang mengeluhkan tracing kasus Covid-19 yang buruk. Bahkan, disebut sama sekali tidak ada tracing seminggu setelah terkonfirmasi positif Covid-19.
Para pasien Covid-19 dan keluarga bahkan tidak dihubungi tenaga kesehatan dan terpaksa menyampaikan sendiri kepada orang-orang yang kontak erat dengan mereka.
"Kami sekeluarga inisiatif sendiri ke puskesmas, tetapi belum juga ada pelacakan (tracking). Padahal sudah hampir sepekan kami sekeluarga positif COVID-19," kata Albet, salah seorang pasien COVID-19.
Tidak hanya Hendri, seorang warga lainnya juga menyebut tidak ada tracing terhadap jamaah masjid. Padahal, ia tertular usai mengikuti ibadah jamaah di masjid di Batu 11.
Baca Juga: Beda Data dari Pemda, Statistikawan Sebut Kasus COVID-19 di DIY Lebih dari 1000 Per Hari
"Tidak ada pelacakan yang dilakukan nakes. Padahal jumlah jemaat yang positif COVID-19 mencapai enam orang," ujarnya.
Namun hal ini dibantah Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Dinkes Tanjungpinang, Susi. Ia malah mempertanyakan apakah hasil tes usap terhadap pasien COVID-19 tersebut diserahkan oleh pihak laboratorium rumah sakit atau tidak.
"Jangan salahkan kami. Pelacakan yang kami lakukan berdasarkan data dari laboratorium rumah sakit. Kalau tidak ada data tersebut, tidak mungkin diserahkan," katanya.
Dikabarkan sebelumnya, Wakil Direktur Bidang Pelayanan RSUP Kepri, Sandri mengatakan seluruh data pasien COVID-19 diserahkan kepada Dinas Kesehatan Tanjungpinang.
"Untuk tes usap dilakukan RSUP Kepri, kemudian dilanjutkan oleh Dinkes Tanjungpinang," ucap dia, melansir Antara.
Baca Juga: Menparekraf Sandiaga Uno Bantah Kasus Covid-19 Bali Naik karena WFB
Sekda Tanjungpinang Teguh Ahmad Syafari menuturkan, pelacakan tidak berjalan maksimal karena nakes fokus mengurusi program vaksinasi. Pemkot Tanjungpinang menargetkan 70 persen warga yang ditargetkan disuntik vaksin hingga Agustus 2021.
Berita Terkait
-
Trump Tarik AS dari WHO! Salahkan Penanganan COVID-19
-
Kronologi Dewi Soekarno Didenda Pengadilan Jepang Rp3 Miliar Gegara Pecat Karyawan
-
Gara-Gara Kabar Perceraian Sherina Munaf dan Baskara Mehendra, Istilah Lavender Marriage Trending
-
Skandal Raffi Ahmad Sang Utusan Khusus Presiden: Digugat ke Pengadilan saat Pandemi Covid-19
-
Saat Shin Tae-yong Bertaruh Nyawa: Penyakit Kronis Saya Memburuk
Terpopuler
- Alat Berat Sudah Parkir, Smelter Nikel PT GNI yang Diresmikan Jokowi Terancam Tutup Pabrik
- Nikita Mirzani Akui Terima Uang Tutup Mulut dari Reza Gladys: Dikasih Duit Ya Diambil
- Kemendagri Beberkan Sanksi untuk Kepala Daerah yang Absen Retreat di Akmil Magelang
- Rumah Mau Dirobohkan Nikita Mirzani, Umar Badjideh: Duit Endorse Berapa, Biaya Renovasi Berapa...
- Jairo Riedewald: Saya Adalah Kelinci Percobaan
Pilihan
-
Wagub Baru, Kebijakan Baru! Pendidikan Gratis Jadi Prioritas Seno Aji
-
5 Rekomendasi HP Rp 7 Jutaan Terbaik Februari 2025, Tak Kalah Keren dari iPhone
-
Alex Pastoor Diiming-imingi Tinggalkan Timnas Indonesia, Ditawari Posisi Mentereng
-
Dipecat PSSI, Indra Sjafri Merenung di Kuburan Orang Tercinta: Sosok Kritikus Paling Jujur
-
Awal Pekan Ini, Harga Emas Antam Naik Jadi Rp1.705.000/Gram
Terkini
-
BRI UMKM EXPO(RT) 2025: Tangkal Kawung Perkenalkan Gula Aren Inovatif untuk Pasar Lokal dan Global
-
Mengenal Songket PaSH: Transformasi Songket Palembang di BRI UMKM EXPO(RT) 2025 yang Go International
-
BRI Dukung Perkembangan UMKM Indonesia dan Meningkatkan Daya Saing
-
Beras SPHP Distop, Harga di Tanjungpinang Terancam Naik?
-
Waspada Buaya Lepas! Wisata Pantai Batam Diimbau Tingkatkan Keamanan Saat Liburan