SuaraBatam.id - Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) berencana membangun rumah sakit jiwa di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Pembangunan RSJ ini juga diagendakan di lima provinsi lainnya yakni Papua Barat, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, dan Kalimantan Utara.
Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesehatan Kemenko PMK Agus Suprapto, Minggu, menyampaikan dasar hukum Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa setiap pemerintah wajib harus memiliki rumah sakit jiwa.
"Pemda Provinsi wajib mendirikan paling sedikit satu rumah sakit jiwa, ini adalah indikator kita terhadap daerah tentang standar pelayanan dasar pada SPM kesehatan kabupaten dan kota,” kata Agus Suprapto melalui rakor rencana pembangunan rumah sakit jiwa secara virtual.
Ia menyampaikan hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) Deputi Kesehatan Kemenko PMK menyatakan bahwa kasus gangguan jiwa di Indonesia mengalami peningkatan.
Dalam riset tersebut menyebut, pada setiap 1.000 Rumah Tangga (RT) terdapat tujuh RT Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) dengan estimasi jumlah mencapai 450.000 orang.
“Sudah 31,5 persen ODGJ mengalami pemasungan dalam 3 bulan terakhir ini, dan 14 persen telah mengalami pemasungan seumur hidup,” ungkap Agus.
Dijelaskan oleh Gubernur Kepri Ansar Ahmad, layanan untuk gangguan jiwa saat ini di Provinsi Kepri baru berbentuk sebuah unit yang ada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Engku Haji Daud.
“RSUD Engku Haji Daud akan diarahkan menjadi rumah sakit jiwa,” ujar Ansar.
Baca Juga: Viral! Peserta Vaksinasi Covid-19 di Banyuwangi Berjubel hingga Jebol Pagar
RSUD Engku Haji Daud tarafnya C yang berada di Tanjung Uban Kabupaten Bintan, dengan jarak dari ibu kota Provinsi Kepri lebih kurang 60 kilometer.
Di rumah sakit itu sudah ada fasilitas sepuluh tempat tidur, namun kondisi gedung belum memadai. Sedangkan dokter spesialis Jiwa ada dua orang dan perawat sepuluh yang sudah terlatih.
Selain itu, Ansar menjelaskan untuk pengembangan lahan sedang diperluas mencapai sepuluh hektar dan saat ini unit rumah sakit jiwa tersebut sudah melayani pasien sebanyak 50 orang yang sudah dirawat.
“Kondisi saat ini dengan bantuan bangunan belum maksimal dan pasien rata-rata berumur 30 sampai 40 tahun, kemudian tempat tidur yang terisi delapan buah,” imbuhnya kepad Antara.
Ansar berharap dukungan adanya dari Kemenko PMK sehingga Pemprov Kepri untuk segera meningkatkan unit menjadi rumah sakit.
“Karena sudah sempat kita menangani pasien jiwa, ditambah lagi posisi kita yang sangat geografis pulau-pulau, maka ini harus disegerakan,” pungkas Ansar.
Berita Terkait
-
Deg-degan dengan Lonjakan Covid-19, Tabung Oksigen, dan Kesiapan RS
-
Heboh! Warga Bogor Utara Meninggal Dunia Usai Isolasi Mandiri Selama Sepekan
-
Sophia Latjuba Pamer Bentuk Tubuh Ideal, dan Berita Terpopuler Lainnya
-
Bagi yang Ikut Vaksinasi Gratis di Malang, Ini Dua Lokasinya
-
Miskomunikasi, Jenazah Covid di Gresik Dikubur Keluarganya Sendiri Tanpa APD
Terpopuler
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
- 7 Rekomendasi Sabun Cuci Muka dengan Niacinamide untuk Mencerahkan Kulit Kusam
- John Heitingga: Timnas Indonesia Punya Pemain Luar Biasa
Pilihan
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
Terkini
-
Angkat Kearifan Lokal, Menu MBG di Kepri Pakai Makanan Tradisional
-
Operasi Zebra 2025 di Kepri Optimalkan ETLE, Berikut Deretan Lokasinya
-
Update Harga Emas Antam Hari Ini, Turun Menjadi Rp2,322 Juta per Gram
-
Pencuri yang Beraksi di 50 Lokasi Dibekuk
-
Adu Kuat Dua Nama Menuju Kursi Ketua DPC NasDem Batam