Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Minggu, 27 Juni 2021 | 16:02 WIB
Anggota Polisi mengarahkan ribuan warga yang antre vaksinasi COVID-19 massal di Denpasar, Bali, Sabtu (26/6/2021). FOTO/Nyoman Hendra Wibowo

SuaraBatam.id - Pemerintah Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menyatakan sebanyak 342.303 warganya telah menerima suntikan vaksin COVID-19 dosis pertama, hingga Sabtu (26/6) 2021.

Berdasarkan catatan Dinkes vaksin dosis diberikan kepada tiga kelompok yaitu tenaga kesehatan yang sudah mencapai 8.914 orang, lansia sebanyak 16.614 orang dan pelayan publi 316.775 orang.

"Vaksinasi sudah mencapai 43,61 persen dari sasaran," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, dr Didi Kusmarjadi di Batam, Kepulauan Riau, Minggu (27/6/2021).

Sasaran vaksinasi di Batam sendiri sebanyak 785.003 orang warga dari lebih dari 1.167.882 orang penduduk.

Baca Juga: Penyemprotan Cairan Disinfektan Secara Swadaya di Bekasi

Sedangkan untuk dosis kedua, pihaknya mencatat telah diberikan kepada 55.894 orang, atau mencapai 7,12 persen dari sasaran.

Dosis kedua ini diberikan kepada 8.537 orang nakes, 7.660 lansia, dan 39.697 pelayan publik.

Rentang yang jauh antara penerima dosis pertama dan dosis kedua karena vaksin yang diberikan di Batam adalah AstraZeneca, yang jarak pemberiannya mencapai delapan pekan.

Pemerintah kota memang melakukan berbagai upaya untuk mempercepat pemberian vaksin kepada warganya, demi mencapai target 70 persen tervaksin pada akhir Juli 2021.

Vaksinasi dilakukan di 21 puskesmas yang tersebar di seluruh kota, termasuk di pulau-pulau penyangga.

Baca Juga: Menhub Minta Jajarannya Layani Penumpang Bisa Aman dari COVID-19

Pemerintah juga mendirikan pusat vaksinasi di Temenggung Abdul Djamal bekerja sama dengan aparat kepolisian.

Selain itu, pemerintah juga menggandeng organisasi masyarakat dan komunitas untuk menyelenggarakan vaksinasi di lokasi-lokasu yang relatif dijangkau masyarakat, di antaranya di sejumlah masjid, wihara, kampus dan pusat perbelanjaan.

"Alhamdulillah capaiannya luar biasa," demikian Didi Kusmarjadi. (Antara)

Load More