
SuaraBatam.id - Seorang warga Singapura bernama Vijeyakumar Z Joseph membuat pengakuan bohong dalam formulir pernyataan tentang negara-negara yang telah dia kunjungi usai pulang dari Singapura pada akhir 2020 lalu.
Tujuannya tidak lain karena tidak ingin karantina di rumah di fasilitas khusus. Tipuannya berhasil dan dia mulai melakukan karantina di apartemennya di Ang Mo Kio-nya, bersama adik laki-laki dan ayahnya.
Namun, kebohongannya kini terungkap hingga akhirnya dia ditangkap. Pria Singapura berusia 58 tahun yang bekerja sebagai surveyor di sebuah perusahaan konstruksi itu dijebloskan ke penjara selama tiga minggu pada Senin (21/6/2021).
Dilansir Today Online, Pengadilan Singapura mendengar bahwa dia berangkat ke Jakarta untuk perjalanan bisnis pada 13 November tahun lalu.
Baca Juga: Istilah Anak Motor di Indonesia Selain Sunmori
Dua hari sebelum dia kembali ke Singapura, dia mengakses situs web SafeTravel dalam upaya untuk tidak melakukan karantina di fasilitas khusus.
Seperti kebanyakan negara, karantina mandiri bertujuan agar mencegah kemungkinan penyebaran Covid-19 dari para pelancong yang memasuki Singapura.
Dalam formulir daring, ia menjawab pertanyaan tentang negara atau wilayah mana yang pernah dia kunjungi dalam 14 hari terakhir sebelum keberangkatannya ke Singapura.
Dia mencentang semua kotak centang untuk Finlandia, Sri Lanka, Thailand, Korea Selatan, Turki, dan Fiji.
Pada saat itu, pelancong yang pernah ke negara-negara tersebut dapat memilih untuk tidak melakukan karantina mandiri di rumah di fasilitas khusus jika mereka memenuhi dua kriteria.
Baca Juga: Karantina dan Isolasi Mandiri Apa Bedanya? Ini Penjelasan Dokter Reisa
Termasuk bahwa mereka menempati tempat tinggal mereka sendiri atau dengan anggota rumah tangga yang melakukan karantina mandiri di rumah dengan riwayat perjalanan dan periode isolasi yang sama.
Namun, pada 22 November tahun lalu, ia juga terbang dari Jakarta ke Singapura dengan penerbangan Singapore Airlines.
Seorang petugas Immigration and Checkpoints Authority (ICA) mengatakan kepadanya bahwa dia harus melayani pemberitahuan tinggal di rumah di fasilitas khusus, tetapi dia menantang petugas dengan menunjukkan email yang mengatakan bahwa aplikasinya telah disetujui.
Petugas kemudian memberinya formulir pernyataan untuk pelancong yang memilih keluar, yang dia tandatangani dan beri tanggal.
Tiga hari kemudian, petugas ICA lainnya mengunjunginya untuk mencari tahu mengapa dia membuat pernyataan palsu dan mengarahkannya agar menjalani karantina. [Batamnews]
Berita Terkait
-
Update Covid-19 Global: Indonesia Catat 2 Juta Kasus, Peringkat 4 Terbanyak di Asia
-
Mantap! Perenang Bekasi Aflah Fadlan Prawira Lolos Olimpiade Tokyo
-
McDonald's Indonesia Dinilai Tidak Penuhi Standar Kesehatan Hewan
-
Kasus Harian Covid-19 Capai 14 Ribuan, Kenapa Pemerintah Masih Enggan Lockdown?
-
Polisi Segera Tetapkan Tersangka Kasus Dugaan Human Trafficking Calon PMI di Malang
Terpopuler
- Mengenal Klub Sassuolo yang Ajukan Tawaran Resmi Rekrut Jay Idzes
- 6 Pilihan HP RAM 12 GB Dibawah Rp2 Juta: Baterai Jumbo, Performa Ngebut Dijamin Anti Lag!
- Polemik Ijazah Jokowi Memanas: Anggota DPR Minta Pengkritik Ditangkap, Refly Harun Murka!
- 5 Pilihan Mobil Bekas Honda 3 Baris Tahun Muda, Harga Mulai Rp50 Jutaan
- 5 AC Portable Murah Harga Rp350 Ribuan untuk Kamar Kosan: Dinginnya Juara!
Pilihan
-
Akal Bulus Oknum Debt Collector Jebak Petugas Damkar Bantu Tagih Utang Pinjol
-
BREAKING NEWS! Hasil RUPS LIB: Liga 1 Super League, Liga 2 Jadi Championship
-
5 Rekomendasi HP Murah Memori 256 GB Harga di Bawah 2 Juta, Terbaik Juli 2025
-
Timnas Putri Indonesia Gagal, Media Asing: PSSI Cuma Pakai Strategi Instan
-
8 Pilihan Sepatu Gunung Hoka: Cengkeraman Lebih Kuat, Mendaki Aman dan Nyaman
Terkini
-
Dari Rumah BUMN BRI ke Pasar Amerika, Ini Perjalanan Couplepreneur yang Inspiratif
-
BBRI Kuat di Tengah Gejolak, Fokus Biayai UMKM: Saham Direkomendasikan Dibeli
-
BRIvolution Phase 1: Strategi BRI Jawab Tantangan Industri dan Kebutuhan Nasabah
-
Sila Artisan Tea Tembus Amerika hingga Jepang, UMKM Lokal Makin Naik Kelas
-
BRI: AgenBRILink Menjadi Motor Utama dalam Perluasan Layanan Keuangan