Scroll untuk membaca artikel
Husna Rahmayunita
Sabtu, 19 Juni 2021 | 10:08 WIB
Rumah sakit apung atau RSA dr Lie Dharmawan. (Antara/Jessica Helena Wuysang)

SuaraBatam.id - Rumah Sakit Apung dr Lie Dharmawan tenggelam. RSA dr Lie Dharmawan karam di Perairan Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Saat itu RSA dr Lie hendak menuju Torano dari Kupang. Di tengah perjalanan, kapal tenggelam.

Lie Dharmawan menerangkan peristiwa itu terjadi pada Rabu (16/6/2021) sekira pukul 14.00 WIT.

Mengutip dari Batamnews.co.id (jaringan Suara.com), terdapat 6 orang yang berada di atas kapal saat kejadian.

Baca Juga: Berita Duka, Ibunda Gubernur NTB Meninggal Dunia

"Dalam pelayaran dari Kupang,  NTT - menuju Torano, Sumbawa Besar, NTB di Perairan Bima, kapal mengalami musibah hingga karam," ujar Lie dalam keterangan tertulis, Jumat (18/6/2021).

Kala itu, RSA baru saja menyelesaikan pelayanan medis di Pulau Semau, Kupang, NTT dari tanggal 7 hingga 14 Juni 2021.

Total 311 orang pasien dilayani dalam bentuk pengobatan umum, bedah minor, KB, KB Implan, suntik 3 bulan, cabut gigi, dan Antenatal Care (ANC) selama empat hari di Semau.

Kapal lalu menuju Torano. Adapun penyebab tenggelamnya RSA masih diselidiki.

"Penyebab persis terjadinya musibah, sedang kami telusuri," ungkap Lie.

Baca Juga: Kemnaker Terjunkan Tim untuk Investigasi 5 Calon Pekerja Migran yang Kabur

Lie memastikan tidak ada korban akibat peristiwa ini. Para awak berhasil menyelamatkan diri.

"Di atas kapal ada 6 orang, semuanya ABK termasuk kapten kapal. Puji Tuhan mereka semua selamat sehingga tidak ada korban jiwa," ungkap Lie.

"Mereka berhasil menyelamatkan diri menggunakan skoci sebelum akhirnya mendapat pertolongan dari kapal penumpang KM Niki Sejahtera arah Surabaya," sambungnya.

Untuk informasi, RSA dr Lie Dharmawan atau 'bahenol' merupakan rumah sakit apung pertama di Indonesia.

RSA ini beroperasi sejak 2013 untuk melayani kebutuhan medis warga sampai pelosok negeri.

Load More