Scroll untuk membaca artikel
M Nurhadi
Sabtu, 12 Juni 2021 | 09:04 WIB
Batam. (Shutterstock)

SuaraBatam.id - Televisi (TV) sebagai salah satu produk peradaban manusia modern tidak akan berfungsi dengan baik tanpa adanya pemancar, baik itu antena maupun parabola.

Terkait hal ini, teknologi televisi masuk pertama kali di Batam berkisar sejak era pembangunan pada tahun 1970-an. Namun, belum ada catatan tahun pasti mengenai sejarah teknologi ini bisa dinikmati masyarakat setempat di Kota Batam.

Keberadaan TV serta industri media penyiaran di Batam juga tidak lepas dari peran Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam yang saat ini menjadi Badan Pengusahaan Batam (BP Batam).

Sama seperti pemerataan distribusi perangkat TV di daerah Indonesia lainnya, belum banyak kalangan masyarakat di Batam yang sanggup membeli TV.

Baca Juga: Viral Warga Nonton TV di Kubangan Jalan Rusak, Camat Sunggal: Tahun Ini Diperbaiki

Pada waktu itu rata-rata pemilik TV hanyalah kalangan tertentu saja. Namun, seiring pesatnya produksi perangkat TV menjadikan harga TV bisa terjangkau. Hingga saat ini hampir di tiap rumah setidaknya ada TV.

Sejak mengudara pada 1962, Televisi Republik Indonesia atau TVRI sebagai saluran pemerintah Indonesia pada saat itu sempat memonopoli siaran TV sampai 1989. 

Bahkan siaran TVRI pada saat itu jadi satu-satunya sarana hiburan dan media informasi bagi masyarakat. Artinya, pada sekitar era itu juga siaran lokal yang diterima di daerah Batam tidak berbeda jauh dari daerah lain di Indonesia.

Akhir monopoli siaran TV yang dilakukan oleh pemerintah melalui TVRI menjadi era awal kemerdekaan siaran bagi industri penyiaran TV swasta. Namun, hal tersebut tidak begitu berpengaruh di Batam. Karena sejak bisa mengakses siaran TV, masyarakat di Batam telah memiliki ragam siaran dari stasiun TV dua negara sekaligus, Singapura dan Malaysia.

Dengan hanya bermodalkan antena biasa, masyarakat yang memiliki TV di Batam mendapatkan cipratan gelombang siaran dari stasiun televisi yang berada di Singapura dan Malaysia.

Baca Juga: Viral Aksi Protes Jalanan Rusak, Warga Nekat Nonton TV di Kubangan Air

Hanya saja untuk bisa mendapatkan kualitas audiovisual yang jernih dan jelas membutuhkan antena yang lebih canggih dan di ketinggian tempat tertentu. Setidaknya ada puluhan saluran TV milik negeri jiran itu yang bisa jadi sumber hiburan dan informasi masyarakat di Batam.

Batam Jadi Salah Satu Daerah Awal Penerapan Kebijakan ASO

Rencana pemerintah Indonesia mengalihkan teknologi siaran TV analog ke TV digital atau analog switch off (ASO) hingga rampung paling lambat November 2022 ini menjadi era baru bagi masyarakat menikmati siaran TV. Pelaksanaan ASO yang telah direncanakan sejak 2008 ini dimulai 17 Agustus 2021 di enam wilayah layanan penyiaran di 15 kota maupun kabupaten di Indonesia.

Perbedaan antara TV analog dan TV digital secara teknis yang mendasar terletak pada cara kerja serta integrasi sistem transmisi, konten yang ditransmisikan, hingga peralatan yang digunakan.

Masyarakat yang belum punya TV model baru bisa menikmati layanan TV digital dengan set top box (STB). Meskipun migrasi ini disambut sangat baik oleh ekosistem industri digital, tetapi sebagian masyarakat yang tak mampu perlu berpikir ulang.

Namun, salah satu cara pemerintah dalam menyukseskan ASO ini adalah dengan memberikan subsidi STB bagi masyarakat kurang mampu sehingga mereka tidak tertinggal untuk menikmati siaran TV digital.

Dengan demikian, asumsi sebagian masyarakat pada migrasi TV analog ke TV digital harus membeli perangkat TV baru atau menggunakan parabola terpatahkan. Sebab, yang perlu diganti hanya alat penangkap sinyalnya saja.

Batam dan beberapa wilayah Kepri lainnya menjadi salah satu kawasan prioritas awal pengalihan TV analog ke TV digital selain kawasan tertinggal, terdepan, terluar (3T) lain. 

Alasan Batam harus segera migrasi ke TV digital salah satunya karena Singapura sudah lebih dulu menerapkan teknologi itu. Partisipasi pelaksanaan ASO dari beberapa lembaga penyiaran swasta lokal di Batam telah dilakukan awal 2021 dengan memanfaatkan multiplekser atau mux dari TVRI. Salah satu lembaga penyiaran lokal di Batam yang mengawali migrasi ke TV digital adalah Batam TV.

Kontributor : Muhammad Subchan Abdillah

Load More