
SuaraBatam.id - Produsen tempe di Kabupaten Kepulauan Meranti mengaku dilema dengan naiknya harga kacang kedelai yang terjadi belakangan ini, sehingga terpaksa mengurangi produksi dagangan.
Sodiah (51), warga Gang Jambu, Desa Alahair, Kecamatan Tebingtinggi, Selasa mengatakan, tidak bisa menentukan pilihan, selain terus melanjutkan produksi tempe untuk mencukupi pendapatan ekonominya. Meskipun hanya berpeluang kecil mendapatkan keuntungan lebih.
"Kita jadi payah untuk mencukupi penghasilan. Sebab kedelai naiknya separuh harga dari yang biasanya," kata Sodiah.
Terlebih, saat ini kasus COVID-19 naik, sehingga membuat sejumlah akses ke wilayah tempat biasanya memasok tempe ditutup. Meski begitu, wanita paruh baya itu mesti bekerja keras agar dagangan tempenye bisa laku normal.
Baca Juga: Stok Melimpah, Harga Kedelai di Serang Malah Makin Naik
"Tempat saya memasok tempe ditutup, akibat corona. Seperti Desa Tanjung Samak (baru-baru ini sudah dibuka), Sungai Tohor, dan Teluk Kepau. Dengan begini susah kita jadinya," ujar Sodiah.
Biasanya, Sodiah membeli kacang kedelai rata-rata dengan ukuran berat karung 50 kilogram seharga Rp350 ribu. Namun, kini naik menjadi Rp560 ribu. Jadi selisih harga kenaikan harga mencapai Rp210 ribu.
"Sudah Rp 560 ribu sekarang, jadi dalam sehari saya hanya memproduksi tempe sebanyak 18 kilogram saja. Sedangkan sebelumnya bisa buat banyak yaitu 30 kilogram," tuturnya.
Tak hanya itu, Sodiah juga mengatakan meski kedelai naik, dirinya terpaksa mengurangi porsi atau ukuran tempe menjadi agak kecil. Kalau menaikkan harga tempe, ia khawatir sepi pembeli.
"Saya khawatir tidak ada yang mau membeli kalau dinaikkan harga. Sedangkan sekarang ini saja sudah sepi pembeli, meskipun hanya beberapa," ungkap dia kepada Antara.
Baca Juga: Menteri Perdagangan Prediksi Harga Kedelai Masih Tinggi, Sampai Kapan?
Soal kenaikan harga kedelai, Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (DisdagperinKopUKM) Kepulauan Meranti langsung menanggapi. Mereka akan mengecek dulu di lapangan soal kenaikan tersebut.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Jaga Harga Stabil, Pemerintah Akan Stok Kedelai 100 Ribu Ton
-
Harga Kedelai Masih Tinggi, Produsen Tahu Tempe Semanan Ungkit Janji Kosong Jokowi di Rumah Luhut
-
Ikonik! Momen-momen Jokowi Kaget, Kabar Baik dan Buruk Sama-Sama Bikin Terperanjat
-
Asal Usul Tempe atau Tempeh, Muncul di Serat Centhini
-
Stok kedelai Hanya Cukup untuk 7 Hari, BPN Minta Pemerintah Pasok Cadangan Pangan
Terpopuler
- Ungkap Alasan Dukung Pemakzulan Gibran, Eks KSAL: Dia Enggak Masuk, Saya Ingin yang Terbaik!
- Selamat Datang Pascal Struijk di Timnas Indonesia, Ini Bisa Bikin China Ketar-ketir
- 25 Kode Redeem FF Terbaru 2 Mei 2025: Klaim Token SG2 hingga Skin Senjata Menarik
- Kapan Pinjol Legal Hadir di Indonesia? Jumlahnya Makin Menjamur, Galbay Bisa Dipenjara!
- 6 Rekomendasi HP Mirip iPhone, Mulai Rp 1,1 Jutaan Terbaik Mei 2025
Pilihan
-
Selamat Tinggal, Elkan Baggott Kirim Pesan Perpisahan
-
Operasi Pekat: Polresta Solo Amankan Ratusan Miras di Tempat Hiburan Malam
-
Hasil Proliga 2025: Tumbangkan Jakarta Pertamina Enduro, Popsivo Polwan ke Grand Final
-
Hasil BRI Liga 1: Persija Jakarta Merana di Markas Borneo FC
-
Hasil BRI Liga 1: Semen Padang Menang Dramatis, Zona Degradasi Makin Panas
Terkini
-
9 WNA Dideportasi Imigrasi Batam gegara Salahgunakan Izin Tinggal
-
5 Alasan Mengapa Mobil Rental adalah Pilihan Cerdas untuk Liburan Anda
-
Inilah 5 Kebiasaan yang Membuat Tagihan Listrik Bisa Bengkak!
-
Mantri Perempuan BRI Ini Refleksikan Semangat Kartini: Tanpa Lelah Berdayakan Pengusaha Mikro
-
Rayakan Hari Kartini, BRI Perkuat Komitmen pada Kesetaraan Gender, Berdayakan Kaum Perempuan