SuaraBatam.id - Game online belakangan digandrungi berbagai kalangan tanpa terkecuali. Namun, nampaknya tidak semua bisa memberi pengaruh baik.
Seperti yang terjadi pada empat santri dari salah satu pesantren di Kabupaten Bintan yang beru-baru ini ditangkap usai dipergoki warga tengah berusaha mencuri motor. Dua orang ditangkap sedangkan dua lagi berhasil kabur.
Kapolres Bintan, AKBP Bambang Sugihartono mengatakan dua santri yang diamankan adalah A dan H. Sedangkan motor yang dicuri yaitu Yamaha Jupiter MX warna hitam BP 4763 BH milik Winarto, warga Kampung Lembah Sari Kecamatan Toapaya.
"Keduanya sudah diamankan bersama sepeda motor yang mereka curi," ujar Bambang kepada Batamnews (jaringan Suara.com), Senin (7/6/2021).
Baca Juga: Satreskrim Polres Klaten Bekuk Pencuri Mobil, Motifnya Karena Diputus Istri Korban
Kronologi pencurian yang terjadi Minggu (6/6/2021) ini bermula saat keempat santri itu hendak kabur dari pesantren secara diam-diam pada pukul 23.40 WIB. Mereka kemudian menyadari ada motor parkir di depan rumah warga.
Mereka lantas berusaha menghidupkan motor. Begitu berhasil, mereka langsung membawa lari motor dengan berboncengan. Namun aksi mereka dipergoki pemilik sepeda motor.
Sepeda motor tersebut kemudian oleng dan terjatuh, dua santri diantaranya kabur, sedangkan dua orang berhasil diamankan warga.
"Jadi A dan H terlebih dulu diamankan warga. Lalu diserahkan ke Kapolsek Gunungkijang untuk pembinaan," lanjut dia.
Polisi sudah melakukan interogasi kepada kedua santri yang masih di bawah umur. Mereka mengaku nekat mencuri motor untuk modal bermain game online.
Baca Juga: Maling Sembrono, Tertangkap Gara-gara Handphone Tertinggal di Rumah Korban
Pemilik motor atau korban juga tidak akan meneruskan kasus ini ke ranah proses hukum pidana. Namun akan diselesaikan secara kekeluargaan demi pembinaan anak.
Orangtua kedua santri tersebut bersama pihak pesantren dan ketua RT setempat akan membuat surat kesepakatan bersama. Dimana anak-anak tersebut berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya dan akan dikembalikan ke pihak orang tua untuk pembinaan.
"Mereka (pelaku) ini masih aktif di pesantren. Kemudian juga masih di bawah umur jadi kasus ini diselesaikan secara kekeluargaan. Itu atas persetujuan bersama," tutupnya.
Berita Terkait
-
Merekrut Santri Jadi Polisi, Mampukah Poles Citra Institusi Polri?
-
Polisi Ringkus Komplotan Spesialis Bobol Toko HP: Sasar Banten, Jakarta dan Jabar
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
-
Alat Pendeteksi Gempa dan Tsunami di Sidrap Dicuri, BMKG: Sudah 4 Kali!
-
Ada Pencurian Avtur Pertamina, Minta Ditindak Tegas
Terpopuler
- Alat Berat Sudah Parkir, Smelter Nikel PT GNI yang Diresmikan Jokowi Terancam Tutup Pabrik
- Nikita Mirzani Akui Terima Uang Tutup Mulut dari Reza Gladys: Dikasih Duit Ya Diambil
- Kemendagri Beberkan Sanksi untuk Kepala Daerah yang Absen Retreat di Akmil Magelang
- Rumah Mau Dirobohkan Nikita Mirzani, Umar Badjideh: Duit Endorse Berapa, Biaya Renovasi Berapa...
- Jairo Riedewald: Saya Adalah Kelinci Percobaan
Pilihan
-
Shin Tae-yong Gantikan Indra Sjafri? Erick Thohir Kasih Kode Ini
-
Keputusan PSSI Pecat Indra Sjafri Disambut Nyinyir Netizen: Taunya Ditunjuk Jadi Wakil Dirtek
-
Investasi Rp42 Triliun Era Jokowi Terancam Gulung Tikar, Bagaimana Nasib Pekerja?
-
Patrick Kluivert Belum Pilih Asisten Lokal, Erick Thohir Ogah Ikut Campur
-
PSSI Berani Pecat Indra Sjafri? Erick Thohir: Saya Belum Bisa...
Terkini
-
BRI UMKM EXPO(RT) 2025: Tangkal Kawung Perkenalkan Gula Aren Inovatif untuk Pasar Lokal dan Global
-
Mengenal Songket PaSH: Transformasi Songket Palembang di BRI UMKM EXPO(RT) 2025 yang Go International
-
BRI Dukung Perkembangan UMKM Indonesia dan Meningkatkan Daya Saing
-
Beras SPHP Distop, Harga di Tanjungpinang Terancam Naik?
-
Waspada Buaya Lepas! Wisata Pantai Batam Diimbau Tingkatkan Keamanan Saat Liburan