Scroll untuk membaca artikel
M Nurhadi
Senin, 07 Juni 2021 | 11:24 WIB
Stefan Keller/Pixabay . [Stefan Keller/Pixabay]

SuaraBatam.id - Isu adanya gempa dengan kekuatan magnitudo 8,7 disertai tsunami 29 meter di selatan pulau Jawa beredar melalui berbagai cara di tengah masyarakat.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) lantas bereaksi menanggapi adanya kabar ini. Meski mungkin terjadi, hal ini tidak lebih dari potensi dan bukan prediksi.

Disampaikan BMKG, Indonesia adalah salah satu negara di dunia yang berada di wilayah aktif dan rawan gempa. Namun, kemampuan prediksi gempa saat ini masih belum memadai.

"Sampai saat ini belum ada teknologi yang dapat memprediksi gempa bumi dengan tepat dan akurat kapan, dimana, dan berapa kekuatannya, sehingga BMKG tidak pernah mengeluarkan informasi prediksi gempa bumi," ujar BMKG dalam keterangan tertulis, Minggu (6/5/2021).

Baca Juga: 10 Tanda-tanda Hari Kiamat, Muslim Wajib Tahu

Dijelaskan pula dalam kajian dan pemodelan para ahli yang disampaikan pada diskusi bertajuk "Kajian dan Mitigasi Gempabumi dan Tsunami di Jawa Timur", zona lempeng selatan Jawa memiliki potensi gempa berkekuatan magnitudo 8,7.

"Tetapi ini adalah potensi bukan prediksi yang pasti, sehingga kapan terjadinya tidak ada yang tahu," kata BMKG melansir Batamnews (jaringan Suara.com).

BMKG berharap, masyarakat bisa melakukan upaya mitigasi struktural dan kultural dengan membangun bangunan aman gempa dan tsunami.

Hal ini didukung dengan Pemerintah Daerah bersama Pemerintah Pusat dan pihak swasta dengan menyiapkan sarana dan prasarana evakuasi yang layak dan memadai.

"BPBD memastikan sistem peringatan dini di daerah rawan beroperasi/ terpelihara dengan layak dan terjaga selama 24 jam tiap hari untuk meneruskan Peringatan Dini dari BMKG," sebut BMKG.

Baca Juga: 10 Tanda Hari Kiamat

Pemda juga diminta melakukan penataan tata ruang pantai rawan agar aman dari bahaya tsunami, salah satunya dengan menjaga kelestarian ekosistem pantai sebagai zona sempadan untuk pertahanan terhadap gelombang tsunami dan abrasi.

"Masyarakat dihimbau untuk tetap tenang dan tidak terpancing isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Apabila ingin mengetahui lebih jelas info ini dapat menghubungi Call Center 196, contact 021-6546316 atau www.bmkg.go.id dan terus monitor aplikasi mobile phone INFO BMKG," pungkasnya.

Load More